Dua Nasehat tentang Belajar Mengajar dari Shahih Bukhari



Catatan Resume oleh : Reza Ervani

w

Ada beberapa hadits di Kitabul Ilmi Shahih Bukhari yang layak kita hafalkan dan amalkan pada saat menuntut ilmu

Yang pertama :

حدثنا أبو اليمان أخبرنا شعيب عن الزهري ح قال أبو عبد الله وقال ابن وهب أخبرنا يونس عن ابن شهاب عن عبيد الله بن عبد الله بن أبي ثور عن عبد الله بن عباس عن عمر قال كنت أنا وجار لي من الأنصار في بني أمية بن زيد وهي من عوالي المدينة وكنا نتناوب النزول على رسول الله صلى الله عليه وسلم ينزل يوما وأنزل يوما فإذا نزلت جئته بخبر ذلك اليوم من الوحي وغيره وإذا نزل فعل مثل ذلك

Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri. Menurut jalur yang lainnya; Abu Abdullah berkata; dan berkata Ibnu Wahb; telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab dari ‘Ubaidullah bin Abdullah bin Abu Tsaur dari Abdullah bin ‘Abbas dari Umar berkata: Aku dan tetanggaku dari Anshar berada di desa Banu Umayyah bin Zaid dia termasuk orang kepercayaan di Madinah, kami saling bergantian menimba ilmu dari Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam, sehari aku yang menemui Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dan hari lain dia yang menemui Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, Jika giliranku tiba, aku menanyakan seputar wahyu yang turun hari itu dan perkara lainnya. Dan jika giliran tetanggaku tiba, ia pun melakukan hal yang sama. (Hadits Nomor 89)

Yang kedua :

حدثنا سعيد بن أبي مريم قال أخبرنا نافع بن عمر قال حدثني ابن أبي مليكة أن عائشة زوج النبي صلى الله عليه وسلم كانت لا تسمع شيئا لا تعرفه إلا راجعت فيه حتى تعرفه

Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abu Maryam berkata, telah mengabarkan kepada kami Nafi’ bin Umar berkata, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Mulaikah bahwa Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah mendengar sesuatu yang tidak dia mengerti kecuali menanyakannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sampai dia mengerti, (Hadits Nomor 103)

Terkait hadits yang pertama, Imam Ibnu Hajar al Asqalani menuliskan dalam Fathul Baari :

وفي أن الطالب لا يغفل عن النظر في أمر معاشه ليستعين على طلب العلم وغيره، مع أخذه بالحزم في السؤال عما يفوته يوم غيبته ، لما علم من حال عمر أنه كان يتعانى التجارة

Seorang penuntut ilmu tidak boleh lalai dalam memperhatikan perkara hidupnya dengan meminta bantuan kepada penuntut ilmu lainnya, disertai keinginan kuat dalam bertanya tentang ilmu di hari dia tidak hadir, sebagaimana yang dilakukan oleh Umar radhiyallahu anhu, sebagai seorang pedagang (yang tidak mungkin selalu hadir di majelis Rasulullah shalallahu alaihi wa salam)

Terkait hadits yang kedua , Imam Ibnu Hajar al Asqalani menuliskan dalam Fathul Baari

وفي الحديث ما كان عند عائشة من الحرص على تفهم معاني الحديث ، وأن النبي – صلى الله عليه وسلم – لم يكن يتضجر من المراجعة في العلم

Hadits ini menunjukkan semangat Aisyah radhiyallahu anha dalam memahami sebuah hadits dan juga Nabi shalallahu alaihi wa salam yang tidak bosan untuk memberikan murojaah ilmu.

— Akhir kutipan —

Jadi, setidaknya ada 3 (tiga) adab belajar mengajar yang bisa kita petik dari dua hadits ini :

  1. Antusiaslah bertanya dan melengkapi materi di hari yang tertinggal saat kita tidak hadir di majelis ilmu
  2. Jangan malu bertanya kepada guru saat majelis berlangsung sehingga kita paham apa yang disampaikan
  3. Pengajar juga tidak boleh bosan dengan pertanyaan para muridnya, menjelaskannya hingga mereka paham dengan baik

Semoga Allah Ta’ala menganugerahkan kita kebaikan dengan terus belajar dan mengajarkan Al Quran dan ilmu-ilmu yang terkait dengannya. Aamiin.

المفردات

مَعاش: (اسم)

  • الجمع : مَعَايِشُ ، مَعَاشَاتٌ
  • livelihood ; living ; subsistence ; sustenance

 ( اسم ): تَصْمِيم

  • austerity ; decision ; determination ; firm will ; firmness ; resoluteness ; resolution ; resolve ; severity ; strictness ; stringency


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.