
ما يُفعل بالمصحف إذا كان به أخطاء
Mendapati Mushaf yang ada Kesalahan, Apa yang Dilakukan ?
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel tentang Mendapati Mushaf yang ada Kesalahan, Apa yang Dilakukan ? ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan:
وجدت أكثر من خطأ في كتاب القرآن، حتى ترقيم الآيات خاطئ. ماذا أفعل بالكتاب؟
Saya menemukan beberapa kesalahan dalam kitab Al Quran, bahkan penomoran ayatnya pun salah. Apa yang harus saya lakukan dengan kitab ini?
الإجابــة
Jawaban
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
فربما كان ما تتصورينه خطأ ليس كذلك، وإنما هو ناشئ عن كتابة الآيات برواية مختلفة للرواية الشائعة في بلدكم،
Mungkin yang Anda anggap sebagai kesalahan sebenarnya bukan kesalahan, melainkan perbedaan dalam penulisan ayat berdasarkan riwayat qira’ah yang berbeda dari yang umum digunakan di negara Anda.
وكذا عد الآي، فإنه يختلف بين القراء، كما هو معلوم، فلا تجزمي بكون ذلك خطأ، إلا إذا حصل لك بذلك اليقين الجازم، وذلك بأن تعرضي المكتوب على أهل العلم في بلدك،
Begitu pula dalam hal penomoran ayat, yang memang berbeda antara para quroo, sebagaimana diketahui. Oleh karena itu, jangan langsung memastikan bahwa itu adalah kesalahan, kecuali jika Anda benar-benar yakin dengan keyakinan pasti. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta pendapat para ulama di negara Anda mengenai apa yang tertulis.
فإن تبين -يقينا- أن المكتوب غلط، فإن أمكن إصلاحه، والانتفاع بالكتاب مع ذلك، فافعلوا، وإن لم يمكن، فإنكم تحرقون هذا الكتاب، أو تدفنونه في موضع لا يتعرض فيه للامتهان.
Jika telah dipastikan dengan yakin bahwa apa yang tertulis itu salah, maka jika memungkinkan untuk memperbaikinya dan tetap memanfaatkan kitab tersebut, lakukanlah. Namun, jika hal itu tidak memungkinkan, maka bakarlah kitab tersebut atau kuburkan di tempat yang aman dari penghinaan atau pelecehan.
قال الشيخ ابن عثيمين مبينا ما يفعل بالمصحف الذي لا يمكن الانتفاع به: لذلك طريقتان الطريقة الأولى أن يدفنها في مكان نظيف طاهر لا يتعرض للإهانة في المستقبل حسب ظن الفاعل.
Syaikh Ibn Utsaimin menjelaskan tentang apa yang harus dilakukan terhadap mushaf yang tidak dapat dimanfaatkan lagi : Ada dua cara. Cara pertama adalah menguburnya di tempat yang bersih dan suci, yang diyakini tidak akan terkena penghinaan di masa mendatang, sesuai perkiraan orang yang melakukannya.
الطريقة الثانية أن يحرقها، وإحراقها جائز لا بأس به، فإن الصحابة -رضي الله عنهم- لما وحدوا المصاحف على حرف قريش في عهد عثمان -رضي الله- عنه أحرقوا ما سوى هذا الموحد، وهذا دليل على جواز إحراق المصحف الذي لا يمكن الانتفاع به،
Cara kedua adalah membakarnya, dan membakar mushaf diperbolehkan serta tidak ada masalah dalam hal ini. Sebab, para sahabat –semoga Allah meridhai mereka– ketika menyatukan mushaf pada satu qira’ah berdasarkan huruf Quraisy di masa Khalifah Utsman f membakar mushaf-mushaf lain yang berbeda. Hal ini menjadi dalil atas bolehnya membakar mushaf yang tidak lagi dapat dimanfaatkan.
ولكني أرى إن أحرقها أن يدقها، حتى تتفتت، وتكون رماداً؛ ذلك لأن المحروق من المطبوع تبقى فيه الحروف ظاهرة بعد إحراقه، ولا تزول إلا بدقِّه، حتى يكون كالرماد. انتهى.
Namun, menurut pendapat saya (Syaikh Ibnu Utsaimin), jika mushaf tersebut dibakar, sebaiknya dihancurkan terlebih dahulu hingga menjadi serpihan dan berubah menjadi abu. Hal ini karena mushaf cetakan yang dibakar masih sering menyisakan huruf-huruf yang terlihat setelah proses pembakaran, dan huruf-huruf tersebut tidak akan hilang kecuali jika dihancurkan terlebih dahulu hingga benar-benar menjadi seperti abu. Selesai.
والله أعلم.
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply