
ما التحيز التأكيدي؟ وكيف تتجنّب الوقوع فيه؟
Apa Itu Bias Konfirmasi? Dan Bagaimana Menghindarinya?
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel tentang Bias Konfirmasi ini bagian dari Kategori Tsaqafah Islamiyah
من منا لم يسبق له مواجهة شخص انتقائي، يميل لتفسير الأحداث بما يتطابق مع آرائه، ويصر في الوقت ذاته على تجاهل كل ما يناقضها ؟
Siapa di antara kita yang belum pernah menghadapi seseorang yang selektif, cenderung menafsirkan peristiwa sesuai dengan pendapatnya sendiri, dan dalam waktu yang sama bersikeras mengabaikan segala sesuatu yang bertentangan dengannya ?
يُعرف هذا السلوك بـ “التحيز التأكيدي”، الذي يتمثل بميل معرفي للمعلومات التي تؤكد معتقداتك أو تحيزاتك الموجودة مسبقا على حساب ما دونها.
Perilaku ini dikenal sebagai “bias konfirmasi”, yaitu kecenderungan kognitif untuk lebih memihak pada informasi yang mendukung keyakinan atau bias yang sudah dimiliki sebelumnya, dan mengesampingkan informasi lain yang tidak sesuai.
على سبيل المثال، تخيل أن شخصا ما يعتقد أن من يستخدمون اليد اليسرى أكثر إبداعا ممن يستخدمون اليد اليمنى. عندما يواجه صاحب هذه المعتقدات شخصا أعسر ومبدعا، فإنه يولي أهمية كبرى لهذا “الدليل” الذي يدعم ما يؤمن به بالفعل، وقد يسعى أيضا للحصول على المزيد من البراهين التي تدعم معتقده مع استبعاد كل ما يناقضه.
Sebagai contoh, bayangkan seseorang yang percaya bahwa orang kidal lebih kreatif daripada orang yang menggunakan tangan kanan. Ketika orang ini bertemu seseorang yang kidal dan kreatif, ia akan memberikan perhatian besar pada “bukti” ini karena mendukung keyakinannya, dan bahkan mungkin akan mencari lebih banyak bukti yang memperkuat pandangannya, sambil mengabaikan semua hal yang bertentangan dengannya.
يعرف أخصائي الطب النفسي الدكتور وائل المومني، التحيز التأكيدي كـ “ظاهرة معرفية تعكس تفضيل الأفراد للمعلومات التي تؤكد معتقداتهم السابقة أو تحيزاتهم الشخصية. ويتمثل هذا التحيز في اتجاه الفرد لاختيار المعلومات التي تتفق مع رؤيته الشخصية، متجاهلا المعلومات التي قد تتعارض مع تلك الرؤية”.
Menurut Dr. Wa-il Al-Mumani, seorang spesialis psikiatri, bias konfirmasi adalah “fenomena kognitif yang mencerminkan preferensi individu terhadap informasi yang menguatkan keyakinan atau bias pribadi mereka yang telah ada. Bias ini muncul dalam kecenderungan seseorang untuk memilih informasi yang sejalan dengan pandangan pribadinya, sambil mengabaikan informasi yang mungkin bertentangan dengan pandangan tersebut.”
الأسباب والأنواع والعلامات
Penyebab, Jenis, dan Tanda-Tandanya
يرى المومني أن أسباب التحيز التأكيدي قد تكون متنوعة، “بما في ذلك الرغبة في الحفاظ على الاستقرار العقائدي أو تأكيد الصورة الذاتية. وقد يعكس أيضا خوفا من التغيير أو حاجة إلى الأمان نحو المعتقدات السائدة”.
Menurut Al-Mumani, penyebab bias konfirmasi bisa beragam, “termasuk keinginan untuk mempertahankan stabilitas keyakinan atau memperkuat citra diri. Hal ini juga bisa mencerminkan ketakutan akan perubahan atau kebutuhan untuk merasa aman terhadap keyakinan yang berlaku”.
وعن أنواع التحيز التأكيدي، يقول أخصائي الطب النفسي إنه “يشمل طيفا واسعا، منها التحيز الديني، والسياسي، والثقافي. وكل نوع يؤثر على كيفية تفاعل الفرد مع المعلومات والآراء الأخرى”.
Mengenai jenis-jenis bias konfirmasi, spesialis psikiatri ini mengatakan bahwa “bias ini mencakup spektrum yang luas, termasuk bias agama, politik, dan budaya. Masing-masing jenis memengaruhi cara individu berinteraksi dengan informasi dan pendapat lainnya”.
ويوضح “تظهر علامات التحيز التأكيدي في تجاهل الآراء المتناقضة، ورفض البحث عن معلومات تتعارض مع الاعتقادات الشخصية، والتمسك بالمواقف القائمة دون تقبل التنوع.
Ia menjelaskan, “Tanda-tanda bias konfirmasi terlihat dari mengabaikan pendapat yang bertentangan, menolak mencari informasi yang bertentangan dengan keyakinan pribadi, dan bersikukuh pada pendirian yang ada tanpa menerima keberagaman.
ومثال على ذلك، يمكن أن يكون شخص يتجاهل التقارير التي تتعارض مع وجهة نظره حول قضايا بيئية أو سياسية، ويفضل فقط مصادر تؤكد على آرائه”.
Contohnya, seseorang yang mengabaikan laporan yang bertentangan dengan pandangannya tentang isu lingkungan atau politik, dan hanya memilih sumber yang menguatkan pendapatnya saja.”
الأثر النفسي للتحيز التأكيدي
Dampak Psikologis dari Bias Konfirmasi
ويلفت المومني إلى أن هذا السلوك يمكن أن يؤدي إلى زيادة مستويات التوتر والقلق، “حيث يمكن أن يشعر الفرد بالتهديد عند مواجهته بآراء مختلفة. ويعيق هذا التحيز القدرة على التفاعل الإيجابي مع التنوع وقد يسهم في انعزال الفرد عن المجتمع”.
Al-Mumani menunjukkan bahwa perilaku ini dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres dan kecemasan, “karena seseorang bisa merasa terancam saat dihadapkan pada pandangan yang berbeda. Bias ini menghambat kemampuan untuk berinteraksi secara positif dengan keragaman, dan dapat berkontribusi pada keterasingan individu dari masyarakat”.
ويختم “يتطلب فهم التحيز التأكيدي توعية شخصية، واستعدادا لتحليل المعلومات بشكل موضوعي، لتعزيز التفاعل الإيجابي مع الآخرين وتحقيق تواصل فعال”.
Ia menutup dengan mengatakan, “Memahami bias konfirmasi memerlukan kesadaran pribadi dan kesiapan untuk menganalisis informasi secara objektif, guna memperkuat interaksi positif dengan orang lain dan membangun komunikasi yang efektif”.
توظيف المعلومات
Pemanfaatan Informasi
من جانبه، يؤكد المستشار الأسري والاجتماعي مفيد سرحان، أن التعامل بموضوعية مع المعلومات يساهم في إيجاد تصورات منطقية للأحداث التي يمر بها الشخص أو المجتمع أو العالم.
Sementara itu, konselor keluarga dan sosial, Mufid Sarhan, menegaskan bahwa bersikap objektif terhadap informasi membantu dalam membentuk gambaran yang logis mengenai peristiwa yang dialami seseorang, masyarakat, atau dunia secara umum.
ويضيف، “إلا أن البعض ولأسباب متعددة منها طبيعة التربية، والبيئة، والتنشئة، ودرجة الوعي، أو تعصبه لفكرة معينة، فإنه يميل دائما للبحث عن المعلومات التي تخدم وجهة نظره، ويسعى لتوظيفها لدعم وجهة نظره أمام الآخرين.
Ia menambahkan, “Namun sebagian orang, karena berbagai alasan seperti pola asuh, lingkungan, proses pembentukan kepribadian, tingkat kesadaran, atau fanatisme terhadap suatu ide, cenderung selalu mencari informasi yang mendukung sudut pandangnya, dan berupaya memanfaatkannya untuk memperkuat pandangannya di hadapan orang lain.
هو لا يريد أن يستمع إلى أية معلومات أو آراء مخالفة دون التمحيص في درجة مصداقيتها أو توافقها مع الوقائع والأحداث والأدلة، بل إنه يتجاهل الأدلة المخالفة ويسعى إلى تسخيفها والتقليل من شأنها، ويختار ما يريده بطريقة انتقائية”.
Orang tersebut tidak ingin mendengar informasi atau pendapat yang berbeda tanpa menyelidiki kredibilitasnya atau kesesuaiannya dengan fakta dan bukti. Bahkan, ia mengabaikan bukti yang bertentangan dan berusaha meremehkannya, lalu memilih informasi secara selektif sesuai keinginannya.”
وينوه إلى أن “مثل هذا السلوك قد يوقع الشخص في أخطاء كثيرة ويجعله يتخذ قرارات خاطئة، سواء على مستوى الأسرة أو الأصدقاء أو العمل، وربما يجعله يخسر علاقاته الاجتماعية لأنه يشعر أنه دائما على حق والآخرين على خطأ. وقد يكون مثل هذا الشعور عن حسن نية”.
Ia mengingatkan bahwa “Perilaku semacam ini dapat menyebabkan seseorang melakukan banyak kesalahan dan mengambil keputusan yang keliru, baik dalam konteks keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan. Bahkan bisa menyebabkan kehilangan hubungan sosial karena merasa dirinya selalu benar dan orang lain selalu salah. Perasaan seperti ini mungkin saja timbul dengan niat baik.”
ويدعو سرحان لأهمية اعتماد منهج الحوار، “ويبدأ ذلك من الأسرة بإتاحة المجال لإبداء الرأي منذ الصغر ومناقشة الآراء والأدلة، وعدم فرض الأبوين لرأي معين على الأبناء، بل إشراكهم في اتخاذ القرارات، خصوصا فيما يتعلق بهم وبما لا يؤدي إلى الإضرار بمصالحهم أو مصالح غيرهم”.
Sarhan menyerukan pentingnya mengadopsi pendekatan dialog, “yang dimulai dari keluarga dengan memberikan ruang untuk mengemukakan pendapat sejak dini, mendiskusikan pendapat dan bukti, serta tidak memaksakan pendapat orang tua kepada anak-anak, melainkan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan diri mereka, selama tidak merugikan kepentingan mereka maupun orang lain.”
كما يشدد على ضرورة “اعتماد معايير واضحة لاتخاذ القرارات وتبني الآراء دون المساس بالحقائق العلمية الثابتة أو مخالفة النصوص الشرعية قطعية الدلالة”.
Ia juga menekankan pentingnya “mengadopsi standar yang jelas dalam pengambilan keputusan dan dalam mengadopsi pandangan, tanpa menyimpang dari fakta ilmiah yang pasti atau menyelisihi nash syar’i yang jelas dan tegas.”
كيف تتغلب على التحيز التأكيدي؟
Bagaimana Mengatasi Bias Konfirmasi?
بحسب موقع “فيري ويل مايند”، فإن هناك عدة طرق يمكن من خلالها محاولة التغلب على الانحياز التأكيدي، ومنها:
Menurut situs “Verywell Mind”, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencoba mengatasi bias konfirmasi, di antaranya:
- Sadarilah tanda-tanda bahwa kamu mungkin menjadi korban bias ini, termasuk menyadari bias pribadi dan bagaimana bias tersebut memengaruhi pengambilan keputusan.
- Pertimbangkan semua bukti yang tersedia, bukan hanya yang mendukung pandanganmu.
- Carilah sudut pandang yang berbeda, terutama dari mereka yang memiliki pendapat berlawanan.
- Bersedia mengubah pendapatmu berdasarkan bukti baru, bahkan jika itu berarti harus memperbarui atau mengganti keyakinan yang sudah ada.
Sumber : al Jazeera
Leave a Reply