
أعمال المستشرقين مصدرا من مصادر المعلومات عن الإسلام والمسلمين
Karya-Karya Orientalis sebagai Sumber Informasi tentang Islam dan Kaum Muslimin (Bagian Ketiga)
Penulis: Prof. Dr. Ali bin Ibrahim an-Namlah
Sumber: Majalah Universitas Imam Muhammad bin Su’ud al-Islamiyyah, Edisi 7, Tahun ke-7, hlm. 519–564
Artikel Karya Orientalis sebagai Sumber Informasi tentang Islam ini masuk dalam Kategori Tsaqafah Islamiyah dan Orientalisme
ولست بصدد التوسع في هذه الوقفات، فليرجع إليها في مظانها، ولكنها على أي حال تفتح لنا المجال لنغوص في الإسهامات نفسها لنرى مدى المنهجية في التعامل مع الثقافة الإسلامية والتراث الإسلامي من هذه الفئة التي لم تقتصر إسهاماتها على التراث فحسب،
Saya tidak sedang dalam posisi untuk memperluas pembahasan tentang poin-poin ini — silakan merujuk kembali pada tempat-tempat asalnya — namun demikian, poin-poin tersebut tetap membuka jalan bagi kita untuk menyelami langsung kontribusi para orientalis guna melihat sejauh mana metodologi mereka dalam memperlakukan budaya Islam dan warisan keislaman, dari kalangan yang kontribusinya tidak terbatas hanya pada warisan masa lalu saja,
بل هي لا تزال تبحث في الواقع الذي نعيشه اليوم، تقدم حوله الدراسات التي يعتمد عليها في القرار السياسي والعسكري والاقتصادي والعلمي.
Mereka bahkan terus melakukan kajian terhadap realitas yang kita jalani saat ini, dan menyajikan studi-studi tentangnya yang kemudian dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan politik, militer, ekonomi, dan ilmiah.
وإنني أحمّل المستشرقين جزءاً غير يسير مما وصلنا إليه اليوم فيما قبل الأزمة وما بعدها، بل إنني أرى أن لهم قصب السبق في توجيه دفة تلك القرارات.
Sesungguhnya saya memandang para orientalis turut memikul bagian yang tidak sedikit dari kondisi yang kita alami hari ini, baik sebelum maupun sesudah krisis. Bahkan saya menilai bahwa mereka telah lebih dahulu mengambil peran penting dalam mengarahkan arah pengambilan keputusan-keputusan tersebut.
وكما اختلف في المفهوم والبدايات اختلف كذلك في الدوافع والغايات.
Sebagaimana terjadi perbedaan dalam konsep dan permulaan orientalisme, demikian pula terjadi perbedaan dalam hal motivasi dan tujuan di baliknya.
ويؤكد أحد الباحثين أن الدوافع والأهداف مهما اختلفت وتنوعت فإنها لا تخرج عن غايتين يمكن تلخيصهما بأنهما حماية الإنسان الغربي من أن يرى نور الإسلام فيؤمن به ويحمل رايته أولاً، ثم معرفة الشرق ودراسة أرضه ومياهه وطقسه وجغرافيته ورجاله وتراثه قصداً إلى الوصول إليه ثانياً.
Salah seorang peneliti menegaskan bahwa apapun perbedaan dan variasi dalam motif serta tujuan, semua itu pada hakikatnya kembali kepada dua hal utama: Pertama, melindungi manusia Barat agar tidak melihat cahaya Islam, lalu beriman kepadanya dan mengangkat panji-panjinya. Kedua, memahami Timur serta mengkaji tanahnya, airnya, iklimnya, geografisnya, penduduknya, dan warisannya, dengan maksud untuk menguasainya.
ولكنه لن يصل إليه ما دام هذا الشرق قد تمثل الثقافة بأعمدتها الثلاثة، الإيمان والعمل والإنتماء،
Namun, Barat tidak akan dapat menguasai Timur selama Timur ini masih mewujudkan budaya dengan tiga pilar utamanya: keimanan, pengamalan, dan keterikatan (rasa memiliki).
فكان لابد من السعي إلى زعزعة هذه الأركان الثلاثة أو بعضها بحيث تصبح الثقافة ((مجرد معلومات ومعارف وأقوال مطروحة في الطريق متفككة لا يجمع بينها جامع ولا يقوم لها تماسك ولا ترابط ولا تشابك)).
Maka perlu ada upaya untuk menggoyahkan ketiga pilar tersebut — atau sebagian darinya — agar budaya hanya menjadi kumpulan informasi, pengetahuan, dan ucapan yang berserakan di jalan, terpecah belah, tidak memiliki kesatuan, tidak ada keterikatan, dan tidak ada kohesi serta kesinambungan di antara unsur-unsurnya.
ويمكن أن تتزعزع هذه الأركان الثلاثة عندما يتمكن الاستشراق من إبعاد سلطان الدين عن النفوس.
Pilar-pilar budaya tersebut bisa digoyahkan apabila orientalisme berhasil menyingkirkan dominasi agama dari hati manusia.
وتلك محاولة صرح بها ((هاملتون جب)) في كتابه (وجهة الإسلام) حيث يقول عن العمل الاستشراقي:
Upaya ini secara gamblang diungkapkan oleh Hamilton Gibb dalam bukunya “Whither Islam” (Arah Tujuan Islam), saat ia berbicara mengenai misi orientalisme:

“كانت النتيجة الخالصة لهذه الحركة التعليمية (على الطريقة الغربية) أنها حررت – بقدر ما كان لها من تأثير – نزعة الشعوب الإسلامية من سلطان الدين دون أن تحس الشعوب بذلك غالباً، وهذا تقريباً هو جوهر كل نزعة غربية فعالة في العالم الإسلامي”.
“Hasil murni dari gerakan pendidikan (dengan cara Barat) adalah membebaskan — sejauh pengaruhnya menjangkau — kecenderungan bangsa-bangsa Islam dari pengaruh kekuasaan agama, dan umumnya bangsa-bangsa itu tidak menyadarinya. Dan hal ini pada dasarnya merupakan inti dari setiap gerakan Barat yang efektif di dunia Islam.”
ويقول كذلك في الكتاب نفسه: “تحاول الدراسات الاستشراقية الحديثة التركيز على أهمية القوانين الوضعية وتطبيقها على المسلمين بدلاً من شريعة القرآن”.
Ia juga berkata dalam buku yang sama: “Kajian-kajian orientalis modern berusaha untuk menekankan pentingnya hukum buatan manusia (positif) dan penerapannya kepada kaum Muslimin sebagai pengganti hukum syariat Al-Qur’an.”
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : Alukah
Leave a Reply