Karya Orientalis sebagai Sumber Informasi tentang Islam (6)



أعمال المستشرقين مصدرا من مصادر المعلومات عن الإسلام والمسلمين

Karya-Karya Orientalis sebagai Sumber Informasi tentang Islam dan Kaum Muslimin (Bagian Keenam)

Penulis: Prof. Dr. Ali bin Ibrahim an-Namlah

Sumber: Majalah Universitas Imam Muhammad bin Su’ud al-Islamiyyah, Edisi 7, Tahun ke-7, hlm. 519–564

Artikel Karya Orientalis sebagai Sumber Informasi tentang Islam  ini masuk dalam Kategori Tsaqafah Islamiyah dan Orientalisme

وإذ لم يوفقوا إلى كثير من التلاميذ العرب والمسلمين فإن هذا يعد عندهم هدفاً ثانوياً وإن كان يدخل – أيضاً – في الغاية الثانية المذكورة سلفاً،

Dan meskipun mereka tidak banyak berhasil mendapatkan murid dari kalangan Arab dan Muslim, hal itu tetap dianggap sebagai tujuan sekunder bagi mereka — walaupun sebenarnya juga masuk dalam tujuan kedua yang telah disebutkan sebelumnya,

ومع هذا فالأدبيات حول الاستشراق تتحدث عن التلاميذ وتذكرهم بالاسم، وتبين مدى تأثرهم بأساتيذهم من المستشرقين.

Namun demikian, literatur-literatur tentang orientalisme tetap membicarakan para murid tersebut, menyebutkan nama-nama mereka secara eksplisit, dan menjelaskan sejauh mana mereka terpengaruh oleh guru-guru mereka dari kalangan orientalis.

وإذ لم يوفقوا إلى كثير من التلاميذ العرب والمسلمين فقد نجحوا في التأثير على مجتمعاتهم فيما يتعلق بالنظرة إلى الإسلام وإلى نظام الإسلام في الحياة.

Dan meskipun mereka tidak berhasil menarik banyak murid dari kalangan Arab dan Muslim, mereka tetap berhasil memengaruhi masyarakat-masyarakat mereka — terutama dalam hal cara pandang terhadap Islam dan sistem kehidupan Islam.

وكان التأثير منطلقاً للنظرة إلى المجتمع المسلم المعاصر، حيث يبرز تأثر المثقفين العرب تأثراً غير مباشر بهؤلاء المستشرقين،

Pengaruh tersebut menjadi titik awal terbentuknya pandangan terhadap masyarakat Muslim kontemporer. Di sini terlihat jelas bagaimana para intelektual Arab terpengaruh secara tidak langsung oleh para orientalis,

وإنما التأثر ينصب على الأفكار التي جاء بها المستشرقون فساحت وانتشرت آخذة سبلاً وقنوات عدة في هذا التأثير،

di mana pengaruh itu lebih tertuju pada gagasan-gagasan yang dibawa oleh para orientalis, yang kemudian menyebar luas dan menjangkau berbagai jalur serta saluran pengaruh,

وكان هذا أسهل بكثير من التلقي المباشر لهذه الأفكار على أيدي المستشرقين وفي معاهدهم،

dan hal ini jauh lebih mudah dibandingkan dengan menerima ide-ide itu secara langsung dari para orientalis atau dari lembaga-lembaga mereka,

فكان أن أسهموا في الفجوة بين المسلم وثقافته.

sehingga pada akhirnya mereka turut berperan dalam menciptakan jurang pemisah antara seorang Muslim dengan budayanya sendiri.

وهذا واضح في كثير من الإسهامات التي اعتمدت على دراسات المستشرقين مراجع لها في مادتها العلمية.

Hal ini tampak jelas dalam banyak karya ilmiah yang menjadikan studi-studi orientalis sebagai rujukan utama dalam penyusunan materinya.

وذكر أسماء مؤلفات بعينها متأثرة بهذه الدراسات قد يعني الحصر أو يوحي به، والحصر غير ممكن.

Menyebutkan judul-judul karya tertentu yang terpengaruh oleh studi-studi orientalis bisa jadi terkesan membatasi atau memberi kesan seolah-olah itu saja daftarnya, padahal pembatasan seperti itu tidaklah mungkin dilakukan.

وبالإمكان إعادة قراءة إسهامات ((طه حسين)) في السيرة والخلفاء الراشدين والوعد الحق،

Sebagai contoh, kita dapat kembali menelaah kontribusi Ṭāhā Ḥusain dalam tulisannya tentang sirah, Khulafā’ ar-Rāsyidīn, dan karya “al-Wa‘d al-Ḥaqq”,

وإسهامات ((أحمد أمين)) في فجر الإسلام وضحاه وظهره ويومه،

serta karya-karya Aḥmad Amīn dalam serialnya “Fajr al-Islām”, “Ḍuḥā al-Islām”, “Ẓuhr al-Islām”, dan “Yawm al-Islām”,

وغيرها كثير جداً إلى أن نصل إلى الأكثر منها سطحية مع بروزه – سياسياً – على الساحة وهو إسهام الكاتب المسلم الأصل الهندي المولد البريطاني الجنسية ((سلمان رشدي)) في روايته (آيات شيطانية).

dan masih banyak lagi selain itu — hingga kita sampai pada karya yang lebih dangkal, meskipun sangat menonjol dari sisi politik — yakni karya dari penulis berdarah Muslim, kelahiran India, berkewarganegaraan Inggris: Salman Rushdie dalam novelnya The Satanic Verses.

فهذا نموذج بارز وواضح التأثر، وإن كان التأثر قد صيغ بشكل غال جداً،

Karya ini merupakan contoh yang mencolok dan jelas dalam hal pengaruh orientalis, meskipun bentuk pengaruh tersebut disajikan secara berlebihan,

ولكنه يذكر دائماً بأعمال المستشرق البريطاني ((مونتغمري وات)) عن النبي – صلى الله عليه وسلم – (محمد في مكة) و(محمد في المدينة) و(محمد النبي القائد).

namun karya tersebut selalu mengingatkan pada karya-karya orientalis Inggris Montgomery Watt tentang Nabi ﷺ seperti “Muhammad in Mecca”, “Muhammad at Medina”, dan “Muhammad: Prophet and Statesman”.

بل ربما ذهب الزعم إلى حد أن عنوان الرواية نفسه مستقى من فصل من فصول كتاب (محمد في مكة)

Bahkan ada klaim yang menyatakan bahwa judul novel The Satanic Verses itu sendiri diambil dari salah satu bab dalam buku Muhammad in Mecca,

إذ يأتي الفصل الخامس من الكتاب متحدثاً عن تنامي المعارضة للرسول – عليه السلام –،

karena bab kelima dari buku tersebut membahas tentang meningkatnya penentangan terhadap Rasul ﷺ,

وكل فصل من الكتاب مقسم إلى مباحث، والمبحث الأول من الفصل الخامس يركز على بدايات المعارضة The Beginning of Opposition،

dan setiap bab dalam buku itu terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian pertama dari bab kelima berfokus pada “Permulaan Penentangan” (The Beginning of Opposition),

وفي هذا المبحث مما يتبع العنوان عبارة هي نفسها عنوان الرواية ((The Satanic Verses)) ويتحدث فيها ((مونتغمري وات)) عن قصة الغرانيق.

dan di dalam bagian itu terdapat sebuah subjudul yang merupakan judul dari novel tersebut: “The Satanic Verses”, di mana Montgomery Watt membahas kisah al-Gharānīq (ayat-ayat setan).

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : Alukah



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.