Karya Orientalis sebagai Sumber Informasi tentang Islam (7)



أعمال المستشرقين مصدرا من مصادر المعلومات عن الإسلام والمسلمين

Karya-Karya Orientalis sebagai Sumber Informasi tentang Islam dan Kaum Muslimin (Bagian Ketujuh)

Penulis: Prof. Dr. Ali bin Ibrahim an-Namlah

Sumber: Majalah Universitas Imam Muhammad bin Su’ud al-Islamiyyah, Edisi 7, Tahun ke-7, hlm. 519–564

Artikel Karya Orientalis sebagai Sumber Informasi tentang Islam  ini masuk dalam Kategori Tsaqafah Islamiyah dan Orientalisme

أسئلة البحث:

Pertanyaan Penelitian:

وحيث فشا الاعتماد على إسهامات المستشرقين في مجالات عدة كالدراسات والتحقيق والنشر والتكشيف والفهرسة،

Karena telah tersebar luasnya ketergantungan terhadap kontribusi para orientalis dalam berbagai bidang seperti studi, tahqiq, penerbitan, pengindeksan, dan pemfihakan,

فإن السؤال هنا ماهو مدى الاعتماد على هذه الإسهامات في الكتابة عن الإسلام والمسلمين؟

maka muncul pertanyaan di sini: Sejauh mana ketergantungan terhadap kontribusi-kontribusi tersebut dalam penulisan tentang Islam dan kaum Muslimin?

وما مدى عملية إسهامات المستشرقين في الحديث عن الثقافة الإسلامية؟

Sejauh mana kontribusi para orientalis bersifat praktis dan aplikatif dalam pembahasan mengenai budaya Islam?

وهل يمكن الاعتماد على هذه الإسهامات مصدراً موثوقاً من مصادر المعلومات عن الإسلام وعن تراث المسلمين؟

Apakah kontribusi-kontribusi ini dapat dijadikan sebagai sumber terpercaya dalam memperoleh informasi mengenai Islam dan warisan kaum Muslimin?

وهل تكتسب الأعمال العلمية التي يقوم باحثون مسلمون علمية أكثر إذا ما اقتبست من أعمال المستشرقين أو استشهدت بآرائهم؟

Apakah karya-karya ilmiah yang disusun oleh para peneliti Muslim menjadi lebih ilmiah bila mengutip atau menyandarkan pendapatnya pada karya-karya orientalis?

وهل بالإمكان قبول اقتباسات المستشرقين واستشهاداتهم من أمهات الكتب العربية دون التوثيق أولاً،

Apakah boleh menerima kutipan dan rujukan para orientalis dari kitab-kitab induk berbahasa Arab tanpa verifikasi terlebih dahulu,

اعتماداً على أن منهجيتهم في البحث والدراسة قد أملت عليهم قسطاً كبيراً من التجرد والموضوعية؟

hanya dengan mengandalkan anggapan bahwa metode penelitian mereka menuntut objektivitas dan netralitas yang tinggi?

ثم هل يمكن الاستغناء عن إسهامات بعض هؤلاء المستشرقين في هذا المجال بعد أن يتبين للباحثين والدارسين المسلمين أخطاء كثيرة وقع فيها المستشرقون تحول دون قبول ما وصلوا إليه من نتائج؟

Kemudian, apakah mungkin untuk mengabaikan sebagian kontribusi para orientalis dalam bidang ini setelah para peneliti dan ilmuwan Muslim menyadari banyak kesalahan yang mereka lakukan sehingga hasil-hasil kajian mereka tidak dapat diterima?

وهل يمكن تصحيح هذه الأخطاء من خلال حوار مباشر أو غير مباشر مع المستشرقين بعامة يُدَعون فيه إلى مزيد من الموضوعية ومن العلمية والتجرد؟

Apakah kesalahan-kesalahan ini dapat diperbaiki melalui dialog langsung maupun tidak langsung dengan para orientalis secara umum, dengan mengajak mereka pada pendekatan yang lebih objektif, ilmiah, dan netral?

وهل المستشرقون قابلون لهذا الحوار ولديهم الرغبة في تصحيح الأخطاء التي وقع فيها أترابهم؟ أو عندهم الرغبة في عدم الوقوع فيها من خلال نقلهم عن أترابهم؟

Apakah para orientalis bersedia untuk melakukan dialog tersebut dan memiliki keinginan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan rekan-rekan mereka? Ataukah mereka memiliki semangat untuk menghindari kesalahan tersebut saat mengutip dari sesama orientalis?

ولا يتوقع لهذه الوقفة أن تجيب إجابة شافية ومقنعة عن جميع هذه الأسئلة.

Tulisan ini tidak diharapkan mampu memberikan jawaban yang tuntas dan meyakinkan atas seluruh pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya.

ولعله يكتفى منها بإثارة الأسئلة والتدليل على إمكان الإجابة عن جزء منها سعياً إلى الاستمرار في الإجابة على جزء كبير منها،

Cukuplah jika tulisan ini mampu membangkitkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan memberikan indikasi bahwa sebagian dari pertanyaan itu mungkin untuk dijawab, sebagai upaya awal menuju jawaban atas bagian-bagian yang lebih luas darinya,

مع التأكيد على أن جهوداً للمستشرقين تدخل في جانب الإسهامات المحمودة التي لا ينبغي إغفالها أو تناسيها،

dengan penekanan bahwa sebagian dari kontribusi para orientalis termasuk ke dalam kategori usaha yang terpuji, yang tidak seharusnya diabaikan atau dilupakan,

فلم تكن إسهامات المستشرقين كلهم سيئة أو متحاملة على تراث المسلمين وثقافتهم،

karena tidak semua kontribusi orientalis bersifat buruk atau penuh prasangka terhadap warisan dan budaya kaum Muslimin,

وهذا في النهاية يؤدي إلى عدم القدرة على تعميم النتائج على ظاهرة الاستشراق.

dan hal ini pada akhirnya mengarah pada kesimpulan bahwa tidak mungkin untuk menggeneralisasi seluruh hasil atas fenomena orientalisme.

ولعل هذا سر من أسرار عدم الاتفاق بين الباحثين والدارسين والمفكرين والعلماء المسلمين على موقف موحد تجاه المستشرقين قدمائهم ومحدثيهم.

Mungkin inilah salah satu alasan utama mengapa para peneliti, akademisi, pemikir, dan ulama Muslim tidak pernah sepakat dalam menentukan sikap tunggal terhadap para orientalis, baik yang klasik maupun yang kontemporer.

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : Alukah



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.