
أعمال المستشرقين مصدرا من مصادر المعلومات عن الإسلام والمسلمين
Karya-Karya Orientalis sebagai Sumber Informasi tentang Islam dan Kaum Muslimin (Bagian Kedelapan)
Penulis: Prof. Dr. Ali bin Ibrahim an-Namlah
Sumber: Majalah Universitas Imam Muhammad bin Su’ud al-Islamiyyah, Edisi 7, Tahun ke-7, hlm. 519–564
Artikel Karya Orientalis sebagai Sumber Informasi tentang Islam ini masuk dalam Kategori Tsaqafah Islamiyah dan Orientalisme
مصادر المعلومات عن التراث:
Sumber Informasi tentang Warisan Keilmuan:
ومنذ انطلاقة التدوين، في بداية البعثة المحمدية ثم التجميع في عهد الخلفاء الراشدين ثم التصنيف والتبويب في القرن الثاني الهجري (الثامن الميلادي) إلى نهاية القرن التاسع الهجري (الخامس عشر الميلادي)،
Sejak dimulainya era penulisan — sejak awal kerasulan Nabi Muhammad ﷺ, kemudian masa pengumpulan pada era Khulafā’ ar-Rāsyidīn, lalu dilanjutkan dengan klasifikasi dan pembukuan pada abad kedua Hijriyah (abad kedelapan Masehi) hingga akhir abad kesembilan Hijriyah (abad kelima belas Masehi),
والمسلمون في رصد مستمر للتراث في أعمال موسوعية أو موضوعية في العلوم الإنسانية والاجتماعية والطبيعية والطبية والرياضية وسائر المعارف.
kaum Muslimin secara terus-menerus mencatat dan mendokumentasikan warisan ilmu pengetahuan dalam bentuk karya-karya ensiklopedis maupun tematik dalam bidang ilmu humaniora, sosial, alam, kedokteran, matematika, dan berbagai pengetahuan lainnya.
ومنذ انطلاقة التدوين من قرطبة غرباً إلى سمرقند شرقاً والمكتبات الإسلامية مجال للتنافس بين الولاة والأمراء، وهناك مظاهر كثيرة ذكرها دارسو التراث حول مجالات التنافس.
Sejak era penulisan itu dimulai — dari Cordoba di barat hingga Samarkand di timur — perpustakaan-perpustakaan Islam menjadi medan persaingan di antara para penguasa dan amir. Banyak fenomena yang disebutkan oleh para ahli warisan keilmuan tentang bentuk-bentuk kompetisi ini.
وليس الغرض من هذه الوقفة استعراض الجهود العلمية للمسلمين، إذ سيدخل هذا في الجانب الدفاعي والاعتذاري الذي لجأ إليه بعض المتحمسين للثقافة الإسلامية عندما أرادوا أن يلفتوا أنظار الآخرين لها.
Tujuan dari pembahasan ini bukanlah untuk memamerkan usaha ilmiah umat Islam — sebab hal itu bisa saja dianggap sebagai sikap defensif dan apologetik yang kadang ditempuh oleh sebagian pihak yang terlalu bersemangat dalam membela budaya Islam ketika hendak menarik perhatian orang lain terhadapnya.
ولكن الغرض من هذه الوقفة التأكيد على أن المعلومات التراثية كانت موضع اهتمام المسلمين أنفسهم، على أقل تقدير في القرون الثمانية التي حددت بين القرنين الثاني والتاسع الهجريين،
Namun, tujuan dari penekanan ini adalah untuk menegaskan bahwa informasi-informasi warisan keilmuan memang menjadi fokus perhatian kaum Muslimin sendiri — setidaknya selama delapan abad antara abad kedua hingga abad kesembilan Hijriyah,
ومعظم الأعمال التي جاءت بعد القرن التاسع الهجري أخذت طابع الشروح والتعليقات والتلخيصات،
dan kebanyakan karya-karya yang muncul setelah abad kesembilan Hijriyah cenderung berbentuk syarah (penjelasan), komentar, dan ringkasan,
وكل ما يدور حول مصادر المعلومات عن التراث، إلى الوصول إلى التحقيق والنشر في القرنين الأخيرين الثالث عشر والرابع عشر الهجريين،
serta berbagai aktivitas lain yang berhubungan dengan sumber-sumber informasi tentang warisan, hingga sampai pada aktivitas tahqiq dan penerbitan yang berkembang pada dua abad terakhir — abad ketiga belas dan keempat belas Hijriyah,
مع عدم إغفال الجهود العلمية التي ابتُدئت ابتداءاً، ولكن الطابع العام في هذه القرون التالية كان يهمس إلى الدارسين والمؤلفين أنهم بطريقة أو بأخرى عالة على علماء السلف.
tanpa mengabaikan adanya inisiatif ilmiah yang orisinal, namun corak umum yang dominan pada abad-abad tersebut seolah-olah membisikkan kepada para peneliti dan penulis bahwa mereka — dalam banyak hal — bergantung pada para ulama terdahulu.
ولا يعني هذا أن الخلف لم يكونوا على مستوى التفكير وتأليف الأعمال العلمية ابتداءاً،
Hal ini bukan berarti bahwa generasi penerus tidak memiliki kemampuan berpikir dan memulai karya-karya ilmiah secara orisinal,
ولو كان هذا المقصود لوقعنا في محظور هو مجرد ردة فعل لأولئك المتعلقين بالثقافات الحديثة على حساب الماضي.
sebab jika itu yang dimaksudkan, maka kita akan terjebak dalam kesalahan besar berupa reaksi berlebihan terhadap orang-orang yang terlalu terpaut pada budaya modern dengan mengorbankan masa lalu.
ولكننا نقدر هنا أن بعض الأعمال العلمية ذات الصبغة التراثية تستمد معلوماتها من مصادر التراث التي ألفها السلف في زمن النهضة العلمية،
Akan tetapi, yang ingin kami tekankan di sini adalah bahwa sebagian karya ilmiah yang bernuansa warisan keilmuan tetap bersumber dari karya-karya para ulama terdahulu yang ditulis pada masa kebangkitan ilmiah,
ثم أُخضع شيء منها للشرح أو الاختصار أو التعليق في زمن الشروح والاختصارات.
kemudian sebagian dari karya tersebut mengalami penjelasan, peringkasan, atau penambahan komentar pada masa dominasi syarah dan ringkasan.
فيأتي زمننا – وهو المعد زمن العودة إلى النهضة – فيبتدئ أعمالاً علمية تقر بالفضل لما أسهم به علماء السلف فتكون امتداداً لهذه الإسهامات.
Kemudian datanglah zaman kita sekarang — yang sering disebut sebagai masa kebangkitan kembali — di mana karya-karya ilmiah kembali digagas dengan mengakui jasa para ulama terdahulu, sebagai kelanjutan dari kontribusi mereka.
ومع أن هذه الوقفة مع مصادر المعلومات عن التراث تحاول التأكيد على وجود الأساس، وهو المصادر،
Meskipun pembahasan mengenai sumber informasi tentang warisan ini berupaya menegaskan keberadaan dasar (yaitu sumber-sumber utama),
إلا أنها لا تملك إلا أن تذكر للمستشرقين جهودهم في إظهار شيء من هذه المصادر، خاصة في مجال النشر أو الطبع الابتدائي دون تحقيق.
namun tetap perlu diakui bahwa para orientalis memiliki kontribusi dalam menampakkan sebagian dari sumber-sumber ini, khususnya dalam bentuk penerbitan atau pencetakan awal — meskipun tanpa tahqiq (verifikasi ilmiah).
إلا أن هذه الجهود تحتاج إلى تمحيص ودراسة متأنية يبين فيها مدى هذه الجهود ونوعية التركيز على المجالات.
Namun, usaha-usaha tersebut tetap membutuhkan penyaringan dan kajian mendalam untuk menjelaskan sejauh mana kontribusi itu dan pada bidang apa saja mereka fokuskan perhatiannya.
وفيما يلي من الصفحات إشارات سريعة إلى مثل هذا. وفيها وقفات على نماذج محدودة جداً من الدراسات ثم النشر والتحقيق فالترتيب والتكشيف،
Pada halaman-halaman berikut, akan disebutkan secara ringkas contoh-contoh seperti itu, mencakup beberapa peninjauan terhadap studi-studi yang sangat terbatas jumlahnya, lalu kegiatan penerbitan, tahqiq, pengurutan, dan pengindeksan,
وعينات محدودة جداً كذلك من المنشور أريد منها التمثيل فقط. ولم يرد من هذا التعميم،
serta contoh-contoh terbitan yang sangat terbatas pula, yang hanya dimaksudkan sebagai representasi, bukan sebagai bentuk generalisasi.
ولكنها وقفات تفتح المجال إلى مزيد منها في سبيل الوصول إلى حكم قابل للتعميم مما يحتاج معه إلى مزيد من البحث والغوص والتحليل.
Namun, peninjauan ini diharapkan membuka ruang untuk kajian-kajian lanjutan yang lebih luas dalam rangka mencapai kesimpulan yang dapat digeneralisasikan — yang tentu memerlukan penelitian, eksplorasi, dan analisis lebih mendalam.
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : Alukah
Leave a Reply