
هجرة العقول الإسلامية … متى يتوقف النزيف ؟
Migrasi Intelektual Muslim: Kapan Luka ini akan Berhenti Berdarah ? (Bagian Pertama)
Alih Bahasa: Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Migrasi Intelektual Muslim, Luka yang Masih Berdarah ini termasuk dalam Kategori Tsaqafah Islamiyah
إن الشباب المسلم هم عصب هذه الأمة، ودرعها، وسواعدها، التي تَبني ولا تبدد، وهم أولى الناس بتحديد واقع هذه الأمة ومصيرها، فإذا فسدوا فسدت الأمة، وإذا صلحوا صلحت الأمة، ومن ثم انتصرت وحُررت مقدساتها وطُهرّت أعراضها، وحُفظت دماؤها..
Pemuda Muslim merupakan tulang punggung umat ini, perisainya, serta kekuatan yang membangunnya, bukan merusaknya. Mereka adalah pihak yang paling layak untuk menentukan realitas dan masa depan umat. Jika mereka rusak, maka rusaklah umat ini. Namun jika mereka baik, maka umat ini akan menjadi baik pula; dengannya kemenangan diraih, tempat-tempat suci dibebaskan, kehormatan dijaga, dan darah ditumpahkan secara terhormat.
ولكن الواقع الذي تحياه الأمة في هذه الأيام.. يكشف عن مدى الأزمة الكبيرة التي يعيشها الشباب، من تدهور أخلاقي، إلى اضمحلال ثقافي، إلى ضيق في العيش، وتفش للبطالة وعدم الكفاية والعدالة في توزيع الوظائف العامة والخاصة في المجتمع.. ولما استفحلت الأزمة أخذ كل شاب يفكر في الهجرة إلى الدول الأجنبية، ويخطط للخروج وهو لا يزال يدرس في المرحلة الجامعية أو الثانوية..
Akan tetapi, kondisi aktual umat pada hari ini menunjukkan krisis besar yang melanda generasi muda: mulai dari kemerosotan moral, kemunduran intelektual, himpitan ekonomi, hingga tingkat pengangguran yang tinggi dan ketimpangan serta ketidakadilan dalam distribusi lapangan pekerjaan baik di sektor publik maupun swasta. Ketika krisis ini mencapai titik parah, banyak pemuda mulai memikirkan untuk bermigrasi ke luar negeri dan bahkan mulai merancang kepergian tersebut sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atau perguruan tinggi.
لقد صارت ظاهرت الهجرة والاغتراب في الوقت الحاضر حديث الساعة، وحلم الشباب المتعلم وغير المتعلم وهاجسهم، وصارت فكرة الاغتراب سائدة عند كل من تأتيه فرصة الخروج من الوطن وخاصة بين الباحثين والموهوبين الذين تدهورت لديهم فرص المعيشة وفرص البحث العلمي على حد سواء.
Fenomena migrasi dan hidup di luar negeri saat ini telah menjadi pembicaraan utama, menjadi impian dan kekhawatiran bersama di kalangan pemuda — baik yang berpendidikan tinggi maupun yang tidak. Gagasan untuk meninggalkan tanah air telah mengakar di benak siapa pun yang memiliki kesempatan untuk pergi, terutama di kalangan para peneliti dan individu berbakat yang sama-sama menghadapi keterbatasan dalam memperoleh penghidupan layak maupun ruang untuk pengembangan akademik dan ilmiah.
وهذه الظاهرة تلقي بآثارها السلبية على قطاعات التعليم المختلفة وخصوصاً قطاع التعليم العالي و الجامعي و البحث العلمي.
Fenomena ini membawa dampak negatif yang nyata terhadap berbagai sektor pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, perguruan tinggi, serta bidang riset dan pengembangan ilmiah.
وفي كل يوم تطلع فيه شمسه، يعاني العالم الإسلامي من هجرة لعقول وكفايات وخبرات شابة فضلاً عن تلك الخبرات والكفايات التي هاجرت منذ عقود واستقرت في دول الغرب، وراحت ثمراتها وجهودها ابتغاء حضارة الغرب ومدنيته..!
Setiap hari yang bergulir, dunia Islam menyaksikan keluarnya potensi intelektual, tenaga ahli, dan pengalaman dari kalangan muda — belum termasuk para cendekiawan yang telah lebih dahulu bermigrasi puluhan tahun lalu dan kini menetap di negara-negara Barat. Buah dari pemikiran dan jerih payah mereka pun akhirnya lebih dinikmati oleh peradaban Barat ketimbang oleh umat yang membesarkan mereka.
استمرار النزيف
Luka yang Terus Mengucurkan Darah
هذا، ولا تزال ظاهرة هروب العقول الإسلامية، مستمرة من العالم النامي إلى العالم الصناعي، ومن القلب العربي إلى المركز الصناعي الغربي. فهناك أكثر من مليون طالب من البلدان العربية يتابعون دراستهم في الخارج، لاسيما الخريجين الذين حصلوا على درجة الدكتوراه.. لا يعودون إلي بلادهم، إذ يعتقدون أن الفرص هناك قليلة والأجر منخفض، كما أنهم يشعرون بعدم الأمن والعدالة في بلادهم، إذ يرون أن المؤسسات البحثية والجامعية يسودها الاستبداد والمحسوبية، إلى جانب ضعف الإنفاق على البحث العلمي..
Luka itu masih terus mengucur — aliran kecerdasan umat Islam terus berpindah dari dunia berkembang menuju dunia industri, dari jantung dunia Arab menuju pusat kekuatan Barat. Lebih dari satu juta pelajar dari negara-negara Arab kini menimba ilmu di luar negeri. Khususnya mereka yang telah menyelesaikan pendidikan doktoralnya, kebanyakan dari mereka enggan kembali ke tanah air. Mereka merasa peluang di negeri sendiri sangat sempit, upah yang didapat tak sebanding, dan iklim kehidupan terasa tidak aman dan jauh dari keadilan. Mereka melihat lembaga-lembaga penelitian dan perguruan tinggi di negeri sendiri dikuasai oleh praktik semena-mena dan nepotisme, ditambah dengan minimnya dukungan dana bagi penelitian ilmiah.
إن من أهم المشكلات التي تعبر عن واقع الأمة في مختلف المجتمعات الإسلامية، وتُعيق بناء مستقبل أفضل لها ؛ مشكلة “هروب النخب العلمية”- التي تحمل العقول والخبرات والمهارات – إلى دول الغرب، مما يؤثر في قوة الأمة الإسلامية – عموماً – فكرياً وحضارياً وتربوياً وعلمياً، علماً بأن ظاهرة “هروب النخب العلمية ” قد استفحلت في العقود الأخيرة، بسبب عدة أسباب سياسية واقتصادية واجتماعية وشخصية..
Salah satu persoalan besar yang mencerminkan kondisi nyata umat di berbagai penjuru dunia Islam — sekaligus menjadi batu sandungan bagi upaya membangun masa depan yang lebih cerah — adalah fenomena “perginya para cendekiawan”. Mereka yang membawa cahaya ilmu, pengalaman, dan keterampilan, justru lebih memilih menetap di negeri orang. Akibatnya, kekuatan umat Islam dalam ranah pemikiran, peradaban, pendidikan, dan sains kian melemah. Fenomena ini kian memburuk dalam beberapa dekade terakhir, disebabkan oleh beragam faktor politik, ekonomi, sosial, dan bahkan pribadi.
ثم إن أضرار ” هروب النخب العلمية ” تفوق بكثير المنافع والماديات القليلة التي تحصل عليها الأنظمة والحكومات – من عمولات وتحويل أموال – جراء هجرة العقول والنخب الشابة المسلمة..
Kerugian yang ditimbulkan oleh “lari”-nya para intelektual ini jauh lebih besar daripada keuntungan sesaat yang diperoleh sebagian pemerintah — baik berupa komisi maupun kiriman dana dari luar negeri. Kehilangan orang-orang terbaik sama halnya dengan kehilangan urat nadi peradaban itu sendiri.
وإن من الواجب الشرعي والوطني على الأنظمة الحاكمة العمل على استرداد هذه النخب وهؤلاء الباحثين المسلمين، من خلال إغرائهم بزيادة تمويل أبحاثهم، وتوفير الحرية الأكاديمية لهم، وتكريمهم وتقديرهم مادياً ومعنوياً.. هذا إلى جانب صنع قنوات اتصال بين هذه النخب المهاجرة ـ أو الهاربة ـ و المؤسسات البحثية والجامعية في البلدان الإسلامية..!
Sudah menjadi kewajiban syar’i sekaligus tanggung jawab kebangsaan bagi para pengambil kebijakan di dunia Islam untuk menarik kembali para pemikir dan peneliti Muslim yang telah pergi. Hal itu bisa dimulai dengan memberikan insentif yang layak: menambah pendanaan riset, menjamin kebebasan akademik, serta memberikan penghargaan secara materi dan moril. Di samping itu, perlu dibangun jembatan penghubung yang kuat antara para ilmuwan diaspora — yang pergi secara terpaksa maupun pilihan — dengan lembaga-lembaga riset dan universitas di negeri-negeri Islam.
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : Alukah
Leave a Reply