Ensiklopedia Yahudi & Zionisme (13) : Kerangka Teoritis (4)



موسوعة اليهود واليهودية والصهيونية

Ensiklopedia Yahudi, Yudaisme, dan Zionisme (13) : Kerangka Teoritis (4)

للدكتور عبد الوهاب المسيري

Dr. Abdul Wahab Al Masiri

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Kategori Ensiklopedia Yahudi, Yudaisme, dan Zionisme kami buat khusus untuk seluruh terjemahan kitab ini in sya Allah

٦ ـ ويرتبط كل هذا ببُعد آخر نطلق عليه «التطبيع المعرفي والتحليلي للظواهر الصهيونية» إذ يهمل كثير من الدارسين خصوصية الظاهرة الصهيونية الإسرائيلية من حيث هي ظاهرة استيطانية إحلالية ذات ديباجات يهودية. ويتعامل هؤلاء الدارسون مع النظام الحزبي الإسرائيلي (على سبيل المثال) مثلما يتعاملون مع النظام الحزبي في إنجلترا أو فرنسا متجاهلين أن الأحزاب الإسرائيلية مُمثَلة في المنظمة الصهيونية العالمية وأن لها فروعاً في الخارج وأنها مُموَّلة من الخارج وأن لها نشاطات لا تقوم الأحزاب السياسية عادةً بمثلها. فالتطبيع هنا يعني تجاهل خصوصية الكيان الاستيطاني الصهيوني وإدراكه باعتباره كياناً سياسياً عادياً طبيعياً مثل الكيانات السياسية الأخرى.

6 – Semua ini berkaitan dengan dimensi lain yang kami sebut “normalisasi pengetahuan dan analitis terhadap fenomena-fenomena Zionis,” di mana banyak peneliti mengabaikan kekhasan fenomena Zionis-Israel sebagai sebuah fenomena kolonialisme pemukim yang menggantikan penduduk asli dengan balutan Yahudi. Para peneliti ini memperlakukan sistem kepartaian Israel (misalnya) sebagaimana mereka memperlakukan sistem kepartaian di Inggris atau Prancis, seraya mengabaikan fakta bahwa partai-partai Israel terwakili dalam Organisasi Zionis Dunia, memiliki cabang-cabang di luar negeri, didanai dari luar negeri, dan menjalankan aktivitas-aktivitas yang biasanya tidak dilakukan oleh partai politik. Maka normalisasi di sini berarti mengabaikan kekhasan entitas kolonial Zionis dan memahaminya sebagai entitas politik biasa dan wajar seperti entitas politik lainnya.

٧ ـ ويمكن أن أشير أيضاً إلى إهمال الخطاب التحليلي العربي لما أسميه «قضية المنظور» (الوعي ـ الدوافع ـ التوقعات) والمعنى، وهو الدلالة الداخلية التي يراها الإنسان فيما يقع له من أحداث وفيما يحيط به من ظواهر وفيما يقوم به من أفعال. فالإنسان ليس، مثل الحيوان، مجموعة من الخلايا والأعصاب والرغبات المادية، وسلوكه ليس مجرد أفعال وردود أفعال مشروطة بالبيئة المادية أو العضوية، فهو أكثر تركيباً من ذلك. فالمعنى الذي يُسقطه على الظواهر يحدد وعيه ودوافعه وتوقعاته. ولكل هذا، لا يمكن رصد الإنسان من الخارج كما يُرصد الدجاج أو النحل.

7 – Saya juga ingin menunjukkan adanya pengabaian dalam wacana analitis Arab terhadap apa yang saya sebut sebagai “masalah perspektif” (kesadaran – motif – harapan) dan makna, yaitu makna batin yang dilihat seseorang dalam peristiwa yang menimpanya, fenomena yang mengitarinya, dan tindakan yang ia lakukan. Manusia bukanlah, seperti hewan, sekadar kumpulan sel, saraf, dan keinginan material, dan perilakunya bukan hanya tindakan dan reaksi yang dipengaruhi oleh lingkungan material atau biologis; manusia jauh lebih kompleks dari itu. Makna yang diproyeksikannya pada fenomena menentukan kesadarannya, motifnya, dan harapannya. Oleh karena itu, manusia tidak bisa diamati dari luar sebagaimana ayam atau lebah diamati.

وأعتقد أن كثيراً من الدراسات العربية تُسقط هذا البٌعد المهم للظاهرة الصهيونية، أي باعتبارها ظاهرة اجتماعية تاريخية إنسانية مركبة، وأن الصهاينة والإسرائيليين بشر لا يمكن رد سلوكهم‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍ إلى مجموعة من العناصر والملابسات المادية، فدوافعهم وتوقعاتهم مرتبطة برؤيتهم. ولذا، نجد كثيراً مما كُتب عن إسرائيل يدور في إطار وهم الموضوعية المادية المتلقية، بحيث تتحول عملية رصد المجتمع الإسرائيلي إلى مجرد رصد براني للظواهر والتفاصيل المتفرقة لا يكترث بالوعي أو بالدوافع ويُسقط فكرة المعنى تماماً (أي المعنى الذي يخلعه الصهاينة على أفعالهم وأفعال الآخرين) ويتجاهل قضية التوقعات، 

Saya meyakini bahwa banyak studi Arab mengabaikan dimensi penting ini dalam memahami fenomena Zionis, yaitu memandangnya sebagai fenomena sosial, historis, dan manusiawi yang kompleks. Bahwa para Zionis dan orang-orang Israel adalah manusia yang perilakunya tidak bisa direduksi hanya pada unsur-unsur dan kondisi material semata, sebab motif dan harapan mereka berkaitan erat dengan sudut pandang mereka sendiri. Oleh karena itu, banyak tulisan tentang Israel berputar dalam kerangka ilusi objektivitas material yang pasif, di mana pengamatan terhadap masyarakat Israel berubah menjadi sekadar pengamatan luar terhadap fenomena dan detail yang terpisah-pisah tanpa memperhatikan kesadaran atau motif mereka, serta menghapus konsep makna secara keseluruhan (yakni makna yang diberikan oleh Zionis atas tindakan mereka sendiri maupun tindakan orang lain), dan mengabaikan persoalan harapan.

فيأتي الحكم على مدى نجاح الظاهرة الصهيونية أو فشلها بمقاييس كمية خارجية عامة مثل «القوة العسكرية للمجتمع» و «مستوى التقدم الاقتصادي للمجتمع» و «معدلات الدخل المرتفعة للمواطن الإسرائيلي» و «مدى اتساع حدود الدولة الصهيونية أو ضيقها» ، دون أن يؤخذ في الاعتبار إدراك المستوطنين الصهاينة أنفسهم لهذه الظواهر وكيفية استجابتهم وتفسيرهم لها، ودون تحديد لطبيعة توقعاتهم من مجتمعهم الصهيوني سواء من الناحية المادية أو من الناحية المعنوية.

Penilaian terhadap sejauh mana keberhasilan atau kegagalan fenomena Zionis pun dilakukan berdasarkan ukuran kuantitatif eksternal yang umum seperti “kekuatan militer masyarakat,” “tingkat kemajuan ekonomi masyarakat,” “tingkat pendapatan tinggi warga Israel,” atau “seberapa luas atau sempitnya wilayah negara Zionis,” tanpa mempertimbangkan persepsi para pemukim Zionis sendiri terhadap fenomena-fenomena itu, bagaimana mereka merespons dan menafsirkannya, serta tanpa menetapkan hakikat harapan mereka terhadap masyarakat Zionis mereka, baik dari sisi material maupun spiritual.

٨ ـ ويرتبط بقضية المنظور والدوافع والتوقعات والمعنى قضية حدود الآخر. فنحن، حينما ندرس الآخر، عادةً ما نسقط في عملية اختزالية:

8 – Masalah batas-batas “yang lain” juga berkaitan dengan persoalan perspektif, motif, harapan, dan makna. Ketika kita mempelajari pihak lain, kita biasanya terjebak dalam proses reduksionis:

أ) نسقط فيما أسميه «النصوصية» ، أي أن يفترض الباحث أن ما ورد في الكتب المقدَّسة لليهود يكفي أن يكون نموذجاً تفسيرياً لسلوك اليهود.

a) Kita terjebak dalam apa yang saya sebut “tekstualitas,” yaitu ketika seorang peneliti menganggap bahwa apa yang tercantum dalam kitab-kitab suci Yahudi sudah cukup untuk menjadi model penjelas perilaku orang Yahudi.

ب) عادةً ما نأخذ تصريحات الإسرائيليين باعتبارها تعبيراً عن دوافعهم وخططهم الحقيقية وليست مجرد مزاعم وآمال. ثم تتشيأ النصوص المقدَّسة والتصريحات وتتحول من الدوافع الكامنة، والمُخطَط المُبيَّت، لتصبح القوة الذاتية وأخيراً الواقع الموضوعي. وبذا، تتم المساواة بين الزعم والآمال وبين التوقعات والواقع.

b) Kita biasanya mengambil pernyataan-pernyataan orang Israel sebagai cerminan dari motif dan rencana sejati mereka, bukan sekadar klaim dan harapan. Kemudian teks-teks suci dan pernyataan-pernyataan tersebut menjadi terobyekkan, berubah dari motif laten dan rencana tersembunyi menjadi kekuatan internal dan akhirnya menjadi realitas objektif. Dengan demikian, terjadi penyamaan antara klaim dan harapan dengan harapan dan kenyataan.

كل هذا يؤدي إلى إهمال حقيقة بديهية وهي أن الآخر قد يفشل في إدراك دوافعه الحقيقية (بسبب التزامه الأيديولوجي) ، وأنه قد يعني ما يقول ويصدقه ولكنه مع هذا لا يعبِّر عن دوافعه الكامنة الحقيقية التي تحركه لأنه لا يستطيع أن يواجه نفسه. وهناك، إلى جانب ذلك، الادعاء الواعي إذ قد يكون من صالح الشخص أن يعلن مزاعمه ويخبئ دوافعه حتى يخدم مصلحته.

Semua ini mengarah pada pengabaian terhadap kenyataan yang sebenarnya sudah jelas, yaitu bahwa pihak lain bisa saja gagal mengenali motif sejatinya sendiri (karena keterikatannya dengan ideologi), dan bisa saja ia benar-benar bermaksud atas apa yang dikatakannya serta meyakininya, namun tetap tidak mengungkapkan motif laten yang sebenarnya menggerakkannya karena ia tidak sanggup menghadapi dirinya sendiri. Selain itu, ada pula yang disebut dengan klaim sadar, yaitu ketika seseorang secara sengaja menyatakan klaim-klaimnya dan menyembunyikan motif-motifnya demi kepentingan pribadinya.

فقد يزعم المهاجر اليهودي أنه هاجر بسبب رغبته اليهودية العارمة النبيلة في العودة إلى أرض الميعاد ليخبئ دوافعه الخسيسة في الهرب من البطالة والبحث عن الحراك الاجتماعي والحصول على الدعم الصهيوني السخي لمن يستوطن في صهيون. وقل نفس الشيء عن القوة الذاتية. فمزاعم الآخر عن قوته قد تكون خاطئة تماماً وقد تكون تزييفاً واعياً.

Seorang imigran Yahudi, misalnya, bisa saja mengklaim bahwa ia berhijrah karena dorongan luhur yang kuat dalam dirinya untuk kembali ke Tanah Perjanjian, padahal sebenarnya ia sedang menyembunyikan motif rendahnya: melarikan diri dari pengangguran, mencari mobilitas sosial, dan mendapatkan dukungan finansial besar dari Zionis bagi siapa pun yang bersedia menetap di Zion. Hal yang sama berlaku pula terhadap klaim kekuatan internal. Klaim pihak lain tentang kekuatannya bisa jadi sepenuhnya keliru, bahkan merupakan bentuk rekayasa yang disengaja.

وحينما صرح الصهاينة أن عدد المهاجرين اليهود من الاتحاد السوفيتي في موجة الهجرة الأخيرة سيصل إلى الملايين، فلعلهم كانوا مخلصين فيما يقولون ولكنهم فشلوا في تقييم موقف اليهود السوفييت وعوامل الطرد والجذب العامة والخاصة التي تتجاذبهم،

Ketika kaum Zionis menyatakan bahwa jumlah imigran Yahudi dari Uni Soviet dalam gelombang imigrasi terakhir akan mencapai jutaan orang, bisa jadi mereka tulus dalam pernyataan itu, tetapi mereka gagal dalam menilai situasi orang-orang Yahudi Soviet serta berbagai faktor pendorong dan penarik, baik umum maupun khusus, yang mempengaruhi mereka.

Bersambung ke Bagian Berikutnya in sya Allah


Baca lebih nyaman dengan aplikasi rezandroid. Download versi terbaru di Google Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.rezaervani.rezandroid



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.