
موسوعة اليهود واليهودية والصهيونية
Ensiklopedia Yahudi, Yudaisme, dan Zionisme (15) : Kerangka Teoritis (6)
للدكتور عبد الوهاب المسيري
Dr. Abdul Wahab Al Masiri
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Kategori Ensiklopedia Yahudi, Yudaisme, dan Zionisme kami buat khusus untuk seluruh terjemahan kitab ini in sya Allah
١٠ ـ ساد نموذج الهزيمة وتغلغل في الذات العربية، وأصبحت الهزيمة مترادفة مع الموضوعية المتلقية (التي تعني التجرد من الذات والذاكرة التاريخية والقيم الأخلاقية الخاصة والمثاليات والبطولة) . وأصبح من البديهيات الموضوعية والمسلمات تَقَبُّل أطروحة أن العدو “متقدم” وأن قوته لا تُقهَر وأننا متخلفون وضعفنا واضح ونهائي. وفي هذا الإطار، أصبح من دلائل الموضوعية التنقيب بكل نشاط وشراهة عن القرائن والاستشهادات التي تُثبت هذا عملياً، فيبحث الدارسون عن مواطن القوة والتفوق في المجتمع الإسرائيلي دون أن يكلفوا خاطرهم مشقة التعمق وراء هذه الشواهد والقرائن ودون أن يبحثوا عن قرائن أخرى تدل على مواطن القوة في الذات وعن لحظات الانتصار.
10 – Model kekalahan telah mendominasi dan meresap ke dalam jiwa Arab, dan kekalahan menjadi identik dengan objektivitas pasif (yang berarti melepaskan diri dari jati diri, memori historis, nilai-nilai etika khusus, idealisme, dan kepahlawanan). Menjadi semacam aksioma objektif dan asumsi tak terbantahkan bahwa musuh itu “maju,” bahwa kekuatannya tak terkalahkan, dan bahwa kita tertinggal serta kelemahan kita jelas dan bersifat final. Dalam kerangka ini, objektivitas ditandai dengan pencarian yang giat dan rakus terhadap bukti dan kutipan yang secara praktis memperkuat klaim tersebut. Para peneliti sibuk mencari titik-titik kekuatan dan keunggulan dalam masyarakat Israel tanpa bersusah payah untuk menelaah lebih dalam bukti-bukti tersebut, dan tanpa mencari bukti lain yang menunjukkan kekuatan internal kita sendiri serta momen-momen kemenangan.
وإن حدث العكس وقام باحث بإيضاح مواطن الضعف في العدو وبيَّن أن اليهود بشر يخضعون لما يخضع له كل البشر من أفراح وأتراح، ومن انتصار وانكسار، وأنهم ينضوون في إطار النماذج التفسيرية المتاحة في العلوم الإنسانية والاجتماعية ومن ثم يمكن تفسيرهم ومعرفة مواطن القوة وأسبابها ومواطن الضعف وأسبابها. إن حدث ذلك، فإن الجميع يتذمرون ويحتجون ويُلقون بالاتهام بعدم الموضوعية. بل يخلط البعض بين هذا التفسير المركب للموقف وبين الوهم الشائع عند البعض أن إسرائيل قد تنهار من الداخل من تلقاء نفسها.
Dan apabila terjadi sebaliknya—yakni seorang peneliti menunjukkan titik-titik kelemahan musuh dan menjelaskan bahwa orang Yahudi adalah manusia yang tunduk pada hukum-hukum yang sama seperti manusia lainnya, berupa suka dan duka, kemenangan dan kekalahan, serta berada dalam kerangka model-model penjelasan yang tersedia dalam ilmu-ilmu sosial dan humaniora, sehingga mereka dapat dipahami, kekuatan mereka dapat diketahui beserta sebab-sebabnya, dan demikian pula dengan kelemahan mereka—maka semua orang akan mengeluh, memprotes, dan menuduh bahwa itu tidak objektif. Bahkan sebagian orang mencampuradukkan penjelasan kompleks semacam itu dengan ilusi yang umum tersebar bahwa Israel akan runtuh dengan sendirinya dari dalam.
ويمكننا إرجاع قصور الخطاب التحليلي العربي إلى عدة أسباب تنضوي كلها أو معظمها تحت سبب واحد وهو غياب النموذج التفسيري الاجتهادي المُركَّب الذي لا يتبنى المسلمات القائمة ولا يستبعد أياً من عناصر الواقع بقدر الإمكان ويسترجع الفاعل الإنساني ككيان مركب لا يمكن رده إلى عنصر مادي (أو روحي) واحد أو اثنين.
Kita dapat mengaitkan kelemahan wacana analitis Arab dengan beberapa sebab, yang seluruhnya atau sebagian besarnya berakar pada satu penyebab utama: yaitu ketiadaan model penjelasan ijtihadi yang bersifat kompleks, yang tidak mengadopsi asumsi-asumsi yang sudah mapan, dan tidak mengecualikan unsur-unsur realitas sebisa mungkin. Model ini harus mampu menghadirkan kembali manusia sebagai pelaku yang kompleks, yang tidak bisa direduksi menjadi satu atau dua unsur material (atau spiritual) saja.
ولعل من الهام بمكان في هذه المرحلة أن ندرس الشأن اليهودي والصهيوني دون أن نسقط ضحية لإمبريالية المقولات ودون أن نجرد أعضاء الجماعات اليهودية من سياقاتهم التاريخية والاجتماعية ودون أن نتبنى تحيزات الآخرين سواء مع “اليهود” أو ضدهم، لقد حان الوقت أن ندرسهم من وجهة نظرنا وأن نخضع تحيزاتنا (ونماذجنا التحليلية) للاختبار المستمر لنرى مقدرتها التفسيرية بالمقارنة للنماذج التحليلية الأخرى. ولعل الموسوعة (دائرة المعارف) هي العمل الذي يعرض بشكل شامل رؤية مجتمع ما لظاهرة ما أو لمجموعة من الظواهر.
Barangkali pada tahap ini sangat penting bagi kita untuk mempelajari persoalan Yahudi dan Zionis tanpa terjebak dalam imperialisme istilah, tanpa mencabut anggota komunitas Yahudi dari konteks historis dan sosial mereka, dan tanpa mengadopsi bias pihak lain—baik yang berpihak kepada “Yahudi” maupun yang memusuhi mereka. Sudah saatnya kita mempelajari mereka dari sudut pandang kita sendiri dan menguji secara terus-menerus bias serta model analisis kita, guna mengetahui daya jelaskan model tersebut dibandingkan dengan model analisis lain. Dan barangkali ensiklopedia (dairah al ma’arif) adalah karya yang secara komprehensif menyajikan pandangan suatu masyarakat terhadap suatu fenomena atau sekumpulan fenomena.
موسوعة (دائرة معارف)
Ensiklopedia (Dairah al Ma’arif)
«الموسوعة» يُطلَق عليها في الإنجليزية «أنسيكلوبيديا encyclopedia» ، وهي كلمة مشتقة من اليونانية وتعني حرفياً «التعليم في دائرة» ، أي «المنهج التعليمي الكامل» . وعلى هذا فإنها تعني تقديم المعرفة بشكل منهجي من خلال دراسات يكتبها متخصصون، كلٌ في حقل تخصُّصه، تكون في العادة حسب تصنيف ألفبائي.
Kata “mauṣū‘ah” (ensiklopedia) dalam bahasa Inggris disebut “encyclopedia,” yang berasal dari bahasa Yunani dan secara harfiah berarti “pendidikan dalam satu lingkaran,” yaitu “kurikulum pendidikan yang lengkap.” Berdasarkan pengertian ini, ensiklopedia berarti penyajian ilmu pengetahuan secara sistematis melalui kajian-kajian yang ditulis oleh para ahli di bidangnya masing-masing, biasanya disusun menurut urutan alfabetis.
وحينما استخدم فرانسوا رابليه (١٤٩٠ ـ ١٥٥٣) الكلمة لأول مرة في الفصل العشرين من بانتاجرويل Pantagruel، استخدمها بمعنى «تعليم» . وكان أول من استخدمها بالمعنى الاصطلاحي للكلمة الكاتب الألماني بول سكاليش Paul Scalich حيث استخدمها كعنوان لموسوعته عام ١٥٥٩.
Ketika François Rabelais (1490–1553) menggunakan kata tersebut untuk pertama kalinya dalam bab kedua puluh dari Pantagruel, ia memaknainya sebagai “pendidikan.” Orang pertama yang menggunakan kata tersebut dalam makna teknis adalah penulis Jerman Paul Scalich, yang menjadikannya sebagai judul ensiklopedianya pada tahun 1559.
والموسوعات التي صدرت قبل ذلك التاريخ إما أنها كانت لا تصف نفسها بأنها «موسوعة» أو كانت تستخدم كلمة «معجم dictionary» . وظلت الكلمة غير شائعة إلى أن استخدمها ديدرو في موسوعته. وحتى الآن، لا تزال بعض الموسوعات يُشار إليها بأنها «معجم» (وإن كان المعجم لا يُشار له بلفظ «موسوعة» ) . ويمكن أن تكون الموسوعة من جزء واحد، كما تُوجَد موسوعات من عشرات الأجزاء.
Ensiklopedia-ensiklopedia yang terbit sebelum tahun tersebut biasanya tidak menyebut dirinya sebagai “ensiklopedia,” atau malah menggunakan istilah “kamus” (dictionary). Kata “ensiklopedia” tetap tidak umum digunakan hingga Denis Diderot memakainya dalam karya ensiklopedianya. Bahkan hingga saat ini, beberapa ensiklopedia masih disebut sebagai “kamus” (meskipun istilah *dictionary* tidak lazim digunakan untuk menyebut *encyclopedia*). Ensiklopedia bisa terdiri dari satu jilid, namun ada pula ensiklopedia yang mencakup puluhan jilid.
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Baca lebih nyaman dengan aplikasi rezandroid. Download versi terbaru di Google Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.rezaervani.rezandroid
Leave a Reply