
أنواع الجهاد وحقيقة كل نوع
Macam-Macam Jihad dan Hakikat Tiap Jenisnya (Bagian Pertama)
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Macam-Macam Jihad dan Hakikat Tiap Jenisnya ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan
هل معنى الآية التي تقول “والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا” هي الدعوة إلى الله أم الجهاد؟
Apakah maksud dari ayat yang berbunyi “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami” adalah dakwah kepada Allah atau jihad?
الإجابــة
Jawaban
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya. Amma ba’du:
فقد ذكر ابن القيم في الزاد وابن حجر في الفتح أنواع الجهاد فذكروا أنه يطلق على مجاهدة النفس والشيطان والفساق والكفار.
Ibnu Qayyim dalam kitab Zad al-Ma’ad dan Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari menyebutkan jenis-jenis jihad. Mereka menjelaskan bahwa istilah “jihad” dapat merujuk kepada jihad melawan hawa nafsu, melawan setan, melawan para pelaku kefasikan, dan melawan orang-orang kafir.
فأما مجاهدة النفس فعلى تعلم أمور الدين ثم على العمل بها ثم على تعليمها والصبر على ذلك،
Adapun jihad melawan hawa nafsu adalah dengan cara mempelajari ajaran agama, lalu mengamalkannya, kemudian mengajarkannya, dan bersabar atas hal tersebut.
وأما مجاهدة الشيطان فعلى دفع ما يأتي به من الشبهات وما يزينه من الشهوات،
Jihad melawan setan adalah dengan menolak syubhat yang dibawanya dan menolak syahwat yang dihiasinya.
وأما مجاهدة الكفار فتقع باليد والمال واللسان والقلب،
Sedangkan jihad melawan orang kafir dilakukan dengan tangan, harta, lisan, dan hati.
وأما مجاهدة الفساق فباليد ثم اللسان ثم القلب،
Adapun jihad melawan orang fasik adalah dengan tangan, lalu lisan, dan terakhir dengan hati.
ومن إطلاق الجهاد على الدعوة قوله تعالى:
Adapun penggunaan kata jihad untuk makna dakwah dapat ditemukan dalam firman Allah Ta’ala:
فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُم بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا {الفرقان:٥٢}،
“Maka janganlah engkau mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan (al-Qur’an) ini secara sungguh-sungguh.” (Surah al-Furqan: 52).
ومن إطلاقه على الدعوة والقتال قوله تعالى:
Dan penggunaannya dalam konteks dakwah sekaligus pertempuran terdapat pada firman-Nya :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ {التوبة:٧٣}.
*”Wahai Nabi, berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka; tempat mereka adalah neraka Jahannam dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (Surah at-Taubah: 73).
قال ابن القيم في الزاد: وأمره الله تعالى بالجهاد من حيث بعثه، وقال:
Ibnu Qayyim berkata dalam Zad al-Ma’ad: “Allah Ta’ala memerintahkannya (Nabi) untuk berjihad sejak awal pengutusannya. Allah berfirman:
وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا* فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُم بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا.
Dan andaikata Kami menghendaki benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul).. Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan al-Qur’an ini dengan jihad yang besar’. (Surah al Furqan ayat 51 – 52)
فهذه سورة مكية أمر فيها بجهاد الكفار، بالحجة، والبيان، وتبليغ القرآن، وكذلك جهاد المنافقين، إنما هو بتبليغ الحجة، وإلا فهم تحت قهر أهل الإسلام، قال تعالى:
Surah ini adalah surat Makkiyah dan di dalamnya terdapat perintah untuk berjihad melawan orang kafir dengan hujjah, penjelasan, dan menyampaikan al-Qur’an. Demikian juga jihad melawan orang munafik adalah dengan menyampaikan hujjah kepada mereka, karena mereka sebenarnya berada di bawah kekuasaan kaum Muslimin.” Lalu Allah berfirman
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ. انتهى.
‘Wahai Nabi, berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka; tempat mereka adalah neraka Jahannam dan itulah seburuk-buruk tempat kembali’.– selesai kutipan.
وقد كان الرسول صلى الله عليه وسلم يدعو الكفار ويقاتلهم كما كان يدعو المؤمنين ويذكرهم فكل ذلك من هديه الذي يتعين على المسلم متابعته فيه، وقد ثبت عنه صلى الله عليه وسلم عرض الإسلام والدعاء إليه قبل القتال كما بوب عليه الهيثمي في المجمع وأورد فيه الحديث عن ابن عباس قال:
Rasulullah ﷺ biasa menyeru orang-orang kafir dan memerangi mereka, sebagaimana beliau juga menyeru kaum mukmin dan mengingatkan mereka. Semua itu merupakan bagian dari tuntunan beliau yang wajib diikuti oleh seorang Muslim. Telah diriwayatkan dari beliau ﷺ bahwa beliau selalu menawarkan Islam dan menyeru kepadanya sebelum berperang. Hal ini dibahas oleh al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawa’id, di mana beliau membawakan hadits dari Ibnu Abbas yang berkata :
ما قاتل النبي صلى الله عليه وسلم قوما حتى يدعوهم.
“Nabi ﷺ tidak memerangi suatu kaum sampai beliau menyeru mereka terlebih dahulu.”
وقال في تخريجه: رواه أحمد وأبو يعلى والطبراني بأسانيد ورجال أحدها رجال الصحيح، وقال الأرناؤوط في تحقيق حديث المسند: صحيح.
Dalam takhrij-nya disebutkan: Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Ya’la, dan ath-Thabarani dengan sanad-sanad yang di antaranya ada yang perawinya termasuk perawi kitab shahih. Al-Arna’uth menyatakan dalam tahqiq Musnad bahwa hadits ini shahih.
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply