
خلط الماء الطهور بالصابون… هل يخرجه عن طهوريته ؟
Mencampurkan Air Suci dengan Sabun… Apakah Menghilangkan Kesuciannya?
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Hukum Menggunakan Sabun untuk Mandi ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan:
هل يجوز استخدام الصابون في الاغتسال؟
Apakah boleh menggunakan sabun saat mandi (bersuci)?
الإجابــة
Jawaban:
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabat beliau, amma ba’du:
فاستخدام الصابون في الاغتسال جائز، وقد وردت أحاديث باستخدام مطهر مع الماء في مواضع من السنة، من ذلك ما رواه مسلم وغيره في قصة الرجل الذي مات محرماً، فقال صلى الله عليه وسلم: “اغسلوه بماء وسدر”
Menggunakan sabun saat mandi adalah boleh. Telah datang beberapa hadits yang menunjukkan penggunaan bahan pembersih bersama air dalam beberapa tempat dalam sunnah, di antaranya riwayat Muslim dan lainnya tentang kisah seorang laki-laki yang wafat dalam keadaan berihram. Nabi ﷺ bersabda: “Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara.” (Hadits Riwayat Imam Muslim)
ومن ذلك ما رواه مسلم عن عائشة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لأسماء لما سألته عن غسل المرأة من الحيض فقال لها: “تأخذ إحداكن ماءها وسدرتها فَتَطَهَّر، وتحسن الطهور…” الحديث
Demikian pula riwayat Muslim dari Aisyah, bahwa Nabi ﷺ berkata kepada Asma ketika ia bertanya tentang mandi wanita setelah haid, Nabi bersabda kepadanya: “Salah seorang dari kalian mengambil air dan daun bidaranya lalu bersuci, dan menyempurnakan bersucinya…” (Hadits Riwayat Imam Muslim)
ودل هذا على أن خلط الماء بمطهر لا يخرجه عن كونه طاهراً مطهراً، هذا هو الصواب -إن شاء الله-
Ini menunjukkan bahwa mencampurkan air dengan bahan pembersih tidak menghilangkan statusnya sebagai air yang suci dan menyucikan. Inilah pendapat yang benar -insyaAllah-.
ومن أهل العلم من قال: لا يصح الاغتسال المطلوب شرعاً إلا بماء مطلق، وهو الماء الخالي من أن يتغير بأي مغير، وهذا القول قد قال به كثير من أهل العلم،
Sebagian ulama berpendapat bahwa mandi yang disyariatkan tidak sah kecuali menggunakan “air muthlaq”, yaitu air yang tidak mengalami perubahan karena pencampuran dengan zat lain. Pendapat ini dipegang oleh banyak ulama.
ولهذا فإننا ننصح من أراد أن يغتسل غسلاً مطلوباً شرعاً أن يغسل بدنه بالماء المطلق قبل استعماله للصابون أو بعده، وذلك خروجا من الخلاف.
Oleh karena itu, kami menyarankan siapa pun yang hendak mandi untuk tujuan yang disyariatkan agar membasuh tubuhnya dengan air muthlaq sebelum atau sesudah menggunakan sabun, demi keluar dari perbedaan pendapat para ulama.
والله أعلم.
Allah Maha Mengetahui.
Sumber: IslamWeb
Leave a Reply