Pandangan Kontemporer terhadap Perang Salib Pertama (Bagian Kedua)



رؤية معاصرة للحملة الصليبية الأولى

Pandangan Kontemporer terhadap Perang Salib Pertama (Bagian Kedua)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Pandangan Kontemporer Terhadap Perang Salib Pertama ini termasuk dalam kategori Tarikh Islam

وأضاف موضحاً صلة علم التاريخ بالسياسة، وحاجة السياسي إلى التاريخ قائلاً: ((التاريخ عبارة عن سياسة الماضي، وإن السياسة تاريخ الحاضر. فموضوع التاريخ والسياسة واحد. وكلاهما يقوم على وقائع غير معينة، وكلاهما يحاول أن يصل إلى البواعث المحركة المستترة وراء ما للوقائع من حجب مشكوك فيها))

Ia pun menambahkan penjelasan tentang keterkaitan antara ilmu sejarah dan politik, serta kebutuhan seorang politikus terhadap sejarah dengan mengatakan: “Sejarah adalah politik masa lalu, dan politik adalah sejarah masa kini. Maka tema antara sejarah dan politik itu sama. Keduanya didasarkan pada fakta-fakta yang tidak pasti, dan keduanya berusaha untuk sampai pada motif-motif tersembunyi yang berada di balik tabir-tabir peristiwa yang diragukan.” 1

كما يرى أن التاريخ يكسبنا تصوراً صحيحاً لما سيأتي بناء على ما مضى فيقول: ((يمكن الانتفاع به – يقصد التاريخ – في توسيع المدارك، وتعويد الناس الانصاف في الحكم، ووضع الأشخاص والحوادث في وضعها الصحيح على مسرح الشؤون العامة. وإن التاريخ حري بأن يكسبها تصوراً صحيحاً لما هو عارض موقوت بالقياس إلى ما هو أبَدي باقٍ في حياة الإنسان…))

Ia juga melihat bahwa sejarah memberi kita gambaran yang benar tentang masa depan berdasarkan masa lalu, dan berkata: “Sejarah — maksudnya — bisa dimanfaatkan untuk memperluas wawasan, membiasakan manusia bersikap adil dalam penghakiman, serta menempatkan individu dan peristiwa dalam posisi yang semestinya di panggung urusan publik. Dan sejarah sangat layak untuk memberikan gambaran yang benar terhadap hal-hal yang bersifat sementara jika dibandingkan dengan apa yang bersifat kekal dalam kehidupan manusia…” 2

وهكذا يمكن القول إن عدداً كبيراً من العلماء قد أدركوا الفوائد الكبيرة التي يمكن أن ينعم بها الإنسان من فهمه للتاريخ، فَلِم لا نستفيد نحن منه الآن ونجعله عظة وعبرة، ومستودع خبرة سابقة ؟ فحين نتحدث عن التاريخ السياسي، والعسكري والاصطدامات الداخلية والخارجية، فلا يعني هذا أننا نريد أن نصوّر التمزّق والاقتتال والصراع فقط، بل نريد أن نفهم ما بين السطور، نريد أن نأخذ العِبَر من ذلك.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa banyak ilmuwan telah menyadari manfaat besar yang bisa diperoleh manusia dari pemahaman terhadap sejarah. Maka mengapa kita tidak memanfaatkannya hari ini, menjadikannya sebagai pelajaran dan nasihat, serta gudang pengalaman masa lalu? Ketika kita berbicara tentang sejarah politik, militer, dan benturan internal maupun eksternal, bukan berarti kita hanya ingin menggambarkan perpecahan, peperangan, dan konflik, tetapi kita ingin memahami makna yang tersirat di balik semua itu, kita ingin mengambil pelajaran darinya.

وإذا كان للتاريخ هذه الفائدة، وإذا كان على الإنسان أن يستفيد من تجاربه وخبراته، وعلى الأمم أن تستفيد من تجاربها وخبراتها، وتجارب الآخرين بمعنى أن تستفيد من التاريخ عامة الذي هو سجل لأحداث الماضي، فلا مانع من أن ندرس جزءاً من ماضي بلاد الشام السياسي نسقطه على حاضره. ولنتجنب من خلال فهمنا لتاريخنا ما يمكن تجنبه، ولندرك سياسات الدول وغاياتها. 

Jika sejarah memang memberikan manfaat sebesar ini, dan jika manusia harus mengambil manfaat dari pengalaman dan pelajarannya, begitu pula bangsa-bangsa harus mengambil manfaat dari pengalaman mereka sendiri dan orang lain — yakni sejarah secara umum sebagai catatan peristiwa masa lalu — maka tidak ada salahnya bagi kita untuk mempelajari sebagian dari sejarah politik negeri Syam dan memproyeksikannya pada keadaan masa kini. Melalui pemahaman sejarah ini, kita dapat menghindari hal-hal yang bisa dihindari, serta memahami arah dan tujuan dari politik negara-negara lain.

وستكون هذه الدراسة لأوضاع بلاد الشام في الفترة التي سبقت الحملة الصليبية الأولى، تلك الأوضاع التي كان لها دور كبير في نجاح هذه الحملة في تحقيق أهدافها. ونسقط ذلك على أوضاع بلاد الشام قبل الحرب العالمية الأولى أو أثناءها، وهي الأوضاع التي أهّلت اليهود لإقامة وطن قومي لهم في فلسطين. مع التأكيد بأن العرب الذين استطاعوا أن يطردوا عنهم كابوس هؤلاء المحتلين من الفرنجة الذين عرفوا باسم الصليبيين، لقادرون على أن يطردوا شبح الصهاينة في العصر الحاضر. وما علينا إلّا أن نهيِّئ لأنفسنا أجواء مشابهة لتلك التي أوجدها قادتنا الذين نعتزّ بهم، ونفخر بما قدموه لنا من خدمة في طرد الصليبيين الغزاة الذين حلّوا بأرضنا، ونهبوا ثروتنا، وقتلوا أبناءنا، تماماً كما يفعل الصهاينة اليوم. أولئك الأبطال من أمثال نور الدين زنكي، وصلاح الدين الأيوبي، والظاهر بيبرس، وغيرهم من أبطال المسلمين الذين قاوموا وبذلوا تضحيات جساماً في سبيل تحقيق أهدافهم المثلى التي وضعوها نصب أعينهم.

Studi ini akan membahas kondisi negeri Syam sebelum terjadinya Perang Salib Pertama, yakni kondisi-kondisi yang berperan besar dalam keberhasilan perang tersebut mencapai tujuannya. Kita akan memproyeksikan kondisi itu pada situasi negeri Syam sebelum atau selama Perang Dunia Pertama, yakni kondisi yang memungkinkan kaum Yahudi untuk mendirikan negara nasional di Palestina. Dengan penegasan bahwa bangsa Arab yang berhasil mengusir mimpi buruk para penjajah dari kalangan Franka yang dikenal dengan nama kaum Salibis, pasti mampu pula mengusir bayang-bayang kaum Zionis di masa kini. Yang harus kita lakukan hanyalah menyiapkan bagi diri kita suasana yang serupa dengan yang pernah diciptakan oleh para pemimpin kita dahulu — para pemimpin yang kita banggakan dan kita muliakan karena jasa mereka dalam mengusir para penjajah Salibis yang datang merampas tanah kita, menjarah kekayaan kita, dan membunuh anak-anak kita — persis sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Zionis hari ini. Para pahlawan seperti Nuruddin Zanki, Shalahuddin Al-Ayyubi, Al-Zhahir Baybars, dan para pahlawan Muslim lainnya telah berjuang dan berkorban besar demi mencapai tujuan mulia yang mereka tetapkan di hadapan mata mereka.

Bersambung ke Bagian Berikutnya in sya Allah

Sumber : Alukah

Catatan Kaki

  1. Ibid., hlm. 109.
  2. Ibid., hlm. 102–103.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.