Pandangan Kontemporer terhadap Perang Salib Pertama (Bagian Kelimabelas)



رؤية معاصرة للحملة الصليبية الأولى

Pandangan Kontemporer terhadap Perang Salib Pertama (Bagian Kelimabelas)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Pandangan Kontemporer Terhadap Perang Salib Pertama ini termasuk dalam kategori Tarikh Islam

٦- اهتمام أُمراء المدن بالمطامع الشخصية وتفضيلها على المصالح العامة، والمساومات التي كانت تقوم بين الأطراف المعنية من أجل ذلك.

6. Kepentingan pribadi para penguasa kota lebih diutamakan daripada kepentingan umum, serta adanya tawar-menawar antar pihak terkait demi tujuan pribadi tersebut.

ففي حين كان الصليبيون يحاصرون أنطاكية، أرسل الفاطميون وفداً إليها قابل قادة الصليبيين يسألهم ترك يدهم حرة في فلسطين لاستعادة بيت المقدس، مقابل ترك الصليبيين أحراراً في بقية المناطق. وعاد الوفد ظانًّا أنه حقق نصراً على حساب أهله وأقاربه. ولم يدرِ بأن مطامع الصليبيين تمتد إلى بيت المقدس وفلسطين بكاملها، وإلى مصر أيضاً. وهذا ما اتّضح بعد فترة قصيرة حين توجّه الصليبيون لاحتلال بيت المقدس. وبعدها أخذ الفاطميون في إرسال الجيوش المتتابعة لاستعادة ما احتلَّه الصليبيون من مناطق ففشلوا.

Ketika pasukan Salib sedang mengepung kota Antiokhia, kaum Fatimiyah mengirim utusan kepada para pemimpin pasukan Salib untuk bernegosiasi agar pasukan Salib membiarkan Palestina, khususnya Baitul Maqdis, tetap dalam kekuasaan Fatimiyah. Sebagai gantinya, mereka menawarkan kebebasan bagi pasukan Salib untuk menguasai wilayah lain. Utusan itu pun kembali dengan keyakinan bahwa mereka telah mencapai kemenangan diplomatik, padahal mereka tidak menyadari bahwa ambisi pasukan Salib mencakup seluruh wilayah Palestina, termasuk Baitul Maqdis, bahkan Mesir juga masuk dalam incaran mereka. Hal ini terbukti hanya beberapa waktu kemudian, ketika pasukan Salib bergerak untuk merebut Baitul Maqdis. Setelah itu, kaum Fatimiyah terus mengirim pasukan demi pasukan untuk merebut kembali wilayah yang telah jatuh ke tangan pasukan Salib, namun semuanya gagal.

وتبدّت الأطماع الشخصية أيضاً فيما جرى بين كربوغا وشمس الدولة بن ياغي سيان. فقد قدِم شمس الدولة إثر مقتل أبيه واحتلال الصليبيين لمدينة أنطاكية دون قلعتها إلى كربوغا طالباً منه النجدة، فأجابه كربوغا على طلبه بقوله ((إذا شئتَ أن أنجدك نجدة صادقة، وأن أعمل حقاً على إنقاذك من هذا الخطر، فأسلمني هذه القلعة، وإذ ذاك سترى أي خدمه أؤديها لك. وسأجعلها في حراسة رجالي.

Kepentingan pribadi juga tampak dalam interaksi antara Kerboga dan Syams ad-Daulah bin Yaghisiyan. Syams ad-Daulah datang kepada Kerboga setelah ayahnya terbunuh dan pasukan Salib berhasil merebut kota Antiokhia (kecuali bentengnya), dengan maksud meminta bantuan. Namun Kerboga menjawab permintaannya: Jika engkau ingin aku benar-benar membantumu dan berupaya menyelamatkanmu dari bahaya ini, maka serahkan kepadaku benteng tersebut. Setelah itu, engkau akan lihat pelayanan seperti apa yang akan aku berikan padamu. Aku akan menempatkan penjagaku di sana.

فقال له شمس الدولة: إذا استطعت القضاء على جميع الفرنجة وأسلمتني رؤوسهم، فسوف أتخلّى لك عن القلعة وأغدو تابعاً لك. وحينذاك أعد هذه القلعة من أملاكك. غير أن كربوغا قال له: كلا ليس الأمر كما تقول، بل إن كل شيء مرهون بوجوب تسليمك إيّاي القلعة، فأسلمه شمس الدولة القلعةَ راضياً أو كارهاً.

Maka Syams ad-Daulah menjawab: Jika engkau bisa membunuh semua pasukan Salib dan membawa kepala mereka kepadaku, maka aku akan menyerahkan benteng ini kepadamu dan menjadi pengikutmu. Saat itu, anggaplah benteng ini sebagai milikmu. Namun Kerboga menolaknya dan berkata: Tidak, bukan seperti itu caranya. Segala sesuatu tergantung pada penyerahan benteng itu kepadaku sekarang. Maka akhirnya, baik dengan rela ataupun terpaksa, Syams ad-Daulah menyerahkan benteng tersebut kepada Kerboga.

ويفوق كل هذا أن يتجرأ بعض أمراء الأتراك بتسليم المدن للصليبيين بَيْعاً.

Lebih dari itu, sebagian penguasa Turki bahkan berani menjual kota-kota kepada pasukan Salib.

فقد اشترى بلدوين مدينة سميساط وهي ثغر من الثغور الإسلامية المشهورة من أميرها التركي بعشرة آلاف دينار[68].

Baldwin membeli kota Samosata, salah satu kota perbatasan Islam yang terkenal, dari penguasanya yang berbangsa Turki dengan harga sepuluh ribu dinar1.

٧- استغلال الصليبيين للتفرقة في المنطقة

7. Pemanfaatan perpecahan wilayah oleh pasukan Salib

بدا ذلك ظاهراً باتصالهم بالقوى الصغيرة المستقلة في بعض مدن الشام مثل حمص وطرابلس وشيزر، متعهدين بعدم مهاجمتهم إذا قدّموا المساعدة للفرنجة. فحصلوا منهم على رد بالموافقة، وكان من هؤلاء آل منقذ في شيزر. فقد أرسلوا رُسُلاً من قِبلهم إلى ريموند، ليعلنوا له رغبتهم في موادعته، وأنهم يقبلون أن يشاطرهم بعض ما يملكون، ويعملون جهدهم على راحة الحجاج، ويقسمون له على ذلك بدينهم. كما أنهم يتعهدون له بألاّ يناله وجنوده أذى داخل حدود أرضهم، ويؤكدون أنهم سيمدّونه عن طِيب خاطر، بما تحتاجه الجياد والرجال من الأقوات[69].

Hal ini terlihat dari upaya mereka menjalin kontak dengan kekuatan-kekuatan kecil yang independen di beberapa kota Syam seperti Homs, Tripoli, dan Shaizar. Mereka berjanji tidak akan menyerang jika pihak lokal tersebut memberikan bantuan kepada pasukan Salib. Salah satunya adalah keluarga Al-Munqid dari Shaizar. Mereka mengirim utusan kepada Raymond untuk menyatakan keinginan berdamai, bahwa mereka siap berbagi sebagian kekayaan, melayani para peziarah dengan baik, dan bersumpah atas agama mereka untuk menjaga janji tersebut. Mereka juga berjanji tidak akan menyakiti Raymond atau pasukannya selama berada di wilayah mereka, bahkan bersedia memasok kebutuhan logistik kuda dan prajurit dengan suka rela2.

كذلك أرسل أمير طرابلس فخر الملوك بن عمار يريد الموادعة والاتفاق والارتباط مع ريموند برباط المودة إذا أحب، وأنفذ إليه عشرة جياد، وأربعة بغال وبعض المال. فطمع به الكونت، وصرّح أنه لا يقبل مسالمته إلاّ إذا اعتنق النصرانية[70]. ثم قبل منه ذلك بعد أن سلّم أكثر من ثلاثمائة حاج مسيحي كانوا في أسره، ودفع خمسة عشر ألف قطعة ذهبية، وخمس عشرة هدية غالية القيمة، وأمدّهم بذخيرة كبيرة من الجياد والحمير، وشتى أنواع المحاصيل التي أغنتهم. وكان من بنود الاتفاق أن يتنصّر ابن عمار ويعود إلى تسلم أرضه منهم إذا استطاعوا الظهور على خليفة مصر في الحرب التي أعدّها لهم، وإذا تمكّنوا من امتلاك بيت المقدس[71].

Demikian pula Fakhr al-Mulk bin ‘Ammar, penguasa Tripoli, mengirim utusan kepada Raymond untuk mengajukan tawaran perdamaian dan hubungan persahabatan. Ia mengirimkan sepuluh ekor kuda, empat bagal, dan sejumlah uang. Sang Count pun tergiur dan menyatakan bahwa ia tidak akan menerima perdamaian kecuali bin ‘Ammar masuk Kristen3. Namun akhirnya Raymond menerima perdamaian tersebut setelah bin ‘Ammar membebaskan lebih dari 300 peziarah Kristen yang menjadi tahanannya, membayar 15.000 keping emas, 15 hadiah berharga, serta memberikan bekal besar berupa kuda, keledai, dan berbagai hasil panen yang mencukupi kebutuhan mereka. Dalam perjanjian itu juga disebutkan bahwa bin ‘Ammar akan masuk Kristen dan akan menerima kembali kekuasaannya dari tangan pasukan Salib jika mereka berhasil mengalahkan Khalifah Mesir dalam perang yang mereka rencanakan, dan berhasil merebut Baitul Maqdis4.

وكذلك فعل جناحُ الدولة بن ملاعب ملك حمص. وفعل مثله أمير مرقية الذي عقد معاهدة مع الصليبيين وأدخلهم المدينة[72].

Hal serupa dilakukan oleh Janah ad-Daulah bin Mulaib, penguasa Homs. Begitu pula penguasa Marqab yang membuat perjanjian dengan pasukan Salib dan membiarkan mereka memasuki kotanya5.

Bersambung ke Bagian Berikutnya in sya Allah

Sumber : Alukah

Catatan Kaki

  1. Lihat referensi [68].
  2. Lihat referensi [69].
  3. Lihat referensi [70].
  4. Lihat referensi [71].
  5. Lihat referensi [72].


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.