7 Hari di Almaty, Permata Asia Tengah (Bagian Pertama)
Oleh : Mu’adz Habiib
Artikel 7 Hari di Almaty merupakan catatan perjalanan seorang jurnalis, kami kumpulkan dalam Kategori Kazakhstan
Almaty – Apa yang membuat kota Almaty di Kazakhstan menjadi destinasi yang layak dikunjungi dibandingkan kota lain di Asia Tengah? Sederhana saja, karena kota ini memadukan modernitas dan perkembangan dengan keindahan alam terbaik berupa pegunungan hijau, dataran, dan padang rumput. Selain itu, kota ini bersih dan harganya sangat terjangkau dibandingkan sebagian besar destinasi wisata serupa.
Sebagian orang mungkin membayangkan bahwa Kazakhstan sama saja dengan negara-negara lain yang namanya berakhiran “-stan” seperti Pakistan, Afghanistan, Tajikistan, dan Kirgizstan, dengan gambaran stereotip tertentu tentang negara-negara tersebut. Anggapan ini salah, khususnya tentang Kazakhstan dan lebih lagi tentang kota Almaty.
Almaty (Alma-Ata) sebelumnya merupakan ibu kota Kazakhstan dari tahun 1929 hingga 1997, ketika ibu kota dipindahkan ke “Astana”. Sepanjang periode itu, Almaty menjadi pusat peradaban dan politik negara.
Kota ini memiliki keberagaman etnis dan bahasa, dengan bahasa Kazakh dan Rusia digunakan secara resmi. Kawasan ini juga menyimpan warisan budaya yang kaya berupa museum dan seni, mencerminkan sejarah kontak dengan Asia Timur dan Eropa Timur melalui Jalur Sutra kuno.
Antara Astana dan Almaty
Benar bahwa Astana adalah ibu kota saat ini, tetapi Almaty dianggap lebih indah dari sisi pariwisata. Saat berjalan di jalan-jalan kota, pengunjung akan melihat gedung-gedung pencakar langit menjulang dengan latar belakang pegunungan hijau, seolah menjadi latar yang diciptakan khusus untuk mengambil foto panorama menakjubkan.
Terlihat bahwa jalan-jalan kota bersih, transportasinya sangat baik dan menjangkau seluruh wilayah Almaty, dengan salah satu jaringan bus listrik terbaik di negara ini. Selain itu, gas alam terhubung ke semua rumah.
Dari sisi sosial, penduduk Almaty dikenal ramah, dan wilayah ini tidak padat wisatawan.
Jarang sekali semua kualitas ini berkumpul dalam satu kota, ditambah lagi dengan keamanan dan harga yang sesuai untuk wisatawan Arab. Semua itu menjadikan Almaty destinasi dengan nilai yang tinggi dan sebanding dengan biaya perjalanan ke sana.

Cara Mencapai
Sekarang mencapai Almaty dari dunia Arab lebih mudah dibanding sebelumnya, karena tersedia penerbangan langsung dari kota-kota Teluk seperti Dubai, Doha, dan Abu Dhabi melalui maskapai seperti Qatar Airways dan FlyDubai. Waktu tempuh perjalanan sekitar 5 hingga 7 jam tergantung titik keberangkatan, dan harga tiket biasanya dimulai dari 300 hingga 500 dolar untuk pulang-pergi pada musim rendah.
Tempat Wisata dan Aktivitas
Hari pertama: dimulai dari pegunungan Medeu dan Shymbulak serta aktivitas meluncur di udara (zip line). Setelah sarapan ringan di hotel, rombongan kami berangkat menuju kawasan pegunungan Medeu, tempat berdirinya arena seluncur es tertinggi di dunia (pada musim dingin) yang berada di ketinggian sekitar 1.700 meter.
Perjalanan menuju lokasi tersebut menyajikan panorama indah, dengan udara dingin yang menyegarkan menyentuh wajah setiap kali kami naik lebih tinggi, bahkan di musim panas.
Setelah tur di kawasan tersebut, kami menaiki kereta gantung menuju Resort Shymbulak, salah satu resort ski terbaik di Asia Tengah, yang membentang dari ketinggian 2.200 meter hingga 3.200 meter pada musim dingin, sementara di musim panas tertutup oleh hamparan hijau.
Kami sampai di titik tertinggi melalui kereta gantung, dan di sana sebagian orang mencoba aktivitas zip line melintasi lembah, sementara yang lain cukup duduk di kafe-kafe tinggi sambil menikmati pemandangan pegunungan yang membentang dari segala arah.
Setelah makan siang, kami kembali ke Almaty dan mengunjungi Taman Panfilov, tempat berdirinya Katedral Kayu Zenkov yang terkenal. Lalu kami berjalan-jalan di Jalan Arbat, salah satu jalan paling populer di kota untuk pejalan kaki, yang dipenuhi kafe dan toko modern, sebelum kembali ke hotel saat matahari terbenam.
Hari kedua: destinasi kami adalah Air Terjun Turgen, Lembah Butakovka, dan sumber air panas. Kami bergerak menuju timur Almaty menuju kawasan alam Turgen, salah satu lembah terindah di Pegunungan Zailiyskiy Alatau.
Setelah berjalan sebentar di tengah hutan, kami tiba di Air Terjun Beruang (Medvezhiy Waterfall), yang jatuh deras dari ketinggian 30 meter di antara bebatuan dan pepohonan lebat.
Kami melanjutkan perjalanan ke Lembah Butakovka, sebuah lembah yang relatif tersembunyi namun menjadi salah satu tempat favorit penduduk lokal karena suasananya yang tenang dan sumber mata air pegunungan.
Setelah beristirahat dan makan siang santai di tepi sungai, kami menuju kawasan Marasan, tempat terdapat sejumlah mata air panas, dengan suasana rileks di tepi sungai dalam nuansa kesehatan yang sempurna.
Hari ketiga: kami memulai pagi dengan menuju kawasan pegunungan Aq-Bulak, tempat kami menginap di pondok-pondok kayu di tengah alam yang tenang.
Perhentian pertama kami adalah di sebuah kebun stroberi dan apel, kemudian kami tiba di resort yang memiliki salah satu jalur kereta gantung terpanjang di Asia Tengah (4,5 km). Setelah makan siang, kami melanjutkan petualangan dengan menunggang kuda, melewati padang rumput terbuka yang mengelilingi kami dari segala arah.
Dalam perjalanan pulang, kami singgah di Resort Lesnaya Skazka, sebuah resort pegunungan yang menawan di tengah hutan pinus. Di sana terdapat penginapan kayu dan taman kecil, tempat kami beristirahat sejenak sebelum kembali.
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : al Jazeera