Persiapan Mesir untuk Menyelenggarakan Konferensi Rekonstruksi Gaza
Mesir pada hari Minggu menegaskan perlunya segera memulai pelaksanaan rencana pemulihan awal dan rekonstruksi di Jalur Gaza.
Hal tersebut disampaikan dalam komunikasi telepon antara Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdel Aaty dengan para menlu Italia Antonio Tajani, Spanyol José Manuel Albares, Jerman Johann Wadephul, dan Kanada Anita Anand, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Mesir.
Menurut pernyataan tersebut, Abdel Aaty dalam pembicaraan itu membahas persiapan yang sedang dilakukan oleh Mesir untuk menjadi tuan rumah “Konferensi Internasional untuk Pemulihan Awal, Rekonstruksi, dan Pembangunan di Gaza.”
Pernyataan itu menambahkan bahwa Abdel Aaty “menegaskan pentingnya segera memulai pelaksanaan rencana pemulihan awal dan rekonstruksi di Gaza, dalam kerangka visi terpadu yang menjamin hak-hak rakyat Palestina, sesuai dengan rencana Arab-Islam untuk rekonstruksi dan rencana perdamaian Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah.”
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa para menteri luar negeri dari keempat negara menegaskan keinginan mereka untuk terus berkoordinasi dengan Kairo mengenai isu-isu yang berkaitan dengan pemulihan awal dan rekonstruksi di Gaza, serta dalam rangka persiapan konferensi internasional yang akan diselenggarakan Mesir pada bulan November mendatang.
Sebelumnya pada hari Minggu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menugaskan Perdana Menteri Mostafa Madbouly untuk membentuk mekanisme nasional guna mengumpulkan kontribusi dan donasi dari warga negara dalam rangka mendanai proses rekonstruksi Jalur Gaza.
Pada Kamis lalu, pemerintah di Gaza mengumumkan bahwa wilayah tersebut telah menjadi “zona bencana” secara lingkungan dan struktural akibat genosida Israel yang telah meninggalkan sekitar 70 juta ton puing, serta hampir 20.000 peluru dan roket yang belum meledak dan menimbulkan bahaya permanen bagi warga sipil.
PBB memperkirakan biaya rekonstruksi Gaza mencapai sekitar 70 miliar dolar AS akibat dampak dari dua tahun perang genosida Israel terhadap Gaza.
Selain kehancuran fisik yang luar biasa, perang genosida Israel di Gaza juga telah menyebabkan gugurnya 68.159 orang, melukai 170.203 lainnya — sebagian besar anak-anak dan perempuan — serta menghancurkan 90% infrastruktur sipil di wilayah tersebut.
Sumber: Anadolu Agency