Muhammad Muizzu, Presiden Maladewa Yang Larang Warga Israel Masuk Negaranya
rezaervani.com – Maladewa – Muhammad Muizzu adalah seorang insinyur dan politisi Maladewa, lahir pada tahun 1978 di ibu kota Malé. Ia pernah menjabat berbagai posisi penting di pemerintahan, termasuk Menteri Perumahan dan Infrastruktur, kemudian menjadi wali kota terpilih pertama Malé, hingga akhirnya terpilih sebagai presiden kedelapan Maladewa pada 14 November 2023.
Ia mengambil langkah diplomatik penting, di antaranya mengeluarkan keputusan melarang warga Israel masuk ke negaranya pada tahun 2025 sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran yang dilakukan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza. Ia menegaskan bahwa Maladewa selalu berdiri bersama perjuangan yang adil dan mengecam genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
Kelahiran dan Latar Belakang
Muhammad Muizzu lahir pada 15 Juni 1978 di kawasan Maafannu di ibu kota Malé, Maladewa. Ia dibesarkan dalam keluarga berlatar belakang agama; ayahnya, Syekh Hussein Abdul Rahman, adalah seorang ulama dan hakim.
Setelah kedua orang tuanya berpisah saat ia masih kecil, Muizzu tinggal bergantian di rumah nenek dari pihak ibu dan ayah, sebelum akhirnya menetap bersama ayahnya. Pada tahun 2003, ia menikah dengan Sajidha Muhammad, putri dari keluarga terpandang, dan mereka dikaruniai tiga anak.
Setelah ayahnya meninggal dunia di Makkah pada tahun 2015, Muizzu mengambil alih pengelolaan hotel keluarga yang kemudian dijadikan kantor presiden sementara.
Pendidikan dan Pembentukan Akademik
Muizzu menempuh pendidikan di Malé dan menunjukkan prestasi dalam bidang sains dan teknik. Hal ini membawanya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri. Ia memulai karier di bidang arsitektur, memimpin sejumlah proyek properti, dan kemudian berkembang ke berbagai bidang lain.
Ia meraih gelar magister dalam perencanaan kota dari Universitas Leeds, Inggris, kemudian gelar doktor dalam teknik sipil dari universitas yang sama. Selain itu, ia juga memperoleh sertifikat manajemen proyek dari Amerika Serikat.

Pengalaman Kerja dan Karier Politik
Setelah berkontribusi dalam pembangunan berbagai proyek infrastruktur penting di Maladewa, pada tahun 2012 ia diangkat sebagai Menteri Perumahan dan Infrastruktur dalam pemerintahan Presiden Abdulla Yameen. Di masa jabatannya, ia mengawasi proyek-proyek besar, terutama pembangunan jalan dan jembatan.
Pada periode ini, Muizzu menjalin hubungan internasional khususnya dengan Tiongkok, yang mendanai banyak proyek besar melalui inisiatif Belt and Road. Hal ini memperkuat posisinya sebagai salah satu insinyur terkemuka di negara itu.
Kemudian, Muizzu menjabat sebagai wali kota Malé antara tahun 2021 hingga 2023. Pada masa itu, terlihat perbaikan signifikan dalam infrastruktur dan layanan publik di ibu kota.
Karier politiknya dimulai setelah ia bergabung dengan Partai Progresif (Progressive Party of Maldives/PPM). Ia meniti karier secara bertahap hingga akhirnya menjadi salah satu tokoh terkemuka dalam partai tersebut.
Pada masa kampanye pemilihan presiden tahun 2023, Mohamed Muizzu menekankan pentingnya memperkuat kedaulatan nasional Maladewa, dan ia berjanji akan menarik pasukan India dari negara tersebut, sebuah janji yang memicu perdebatan luas di masyarakat.
Pada 14 November 2023, Muizzu memenangkan pemilihan presiden dengan perolehan 54,05% suara, mengalahkan presiden sebelumnya, Ibrahim Mohamed Solih.
Segera setelah menjabat, Muizzu mulai melaksanakan rencana yang bertujuan memperkuat kedaulatan negara serta memastikan independensi dalam pengambilan keputusan politik. Ia juga mengadopsi visi ekonomi berkelanjutan yang berfokus pada inovasi.
Selain itu, ia berupaya mengakhiri campur tangan asing dalam urusan dalam negeri Maladewa. Pada saat yang sama, ia menunjukkan keinginan untuk mempererat hubungan ekonomi dengan Tiongkok sekaligus meredakan ketegangan dengan India.
Muizzu juga menekankan perlunya meninjau kembali perjanjian-perjanjian militer yang ditandatangani pendahulunya, Abdulla Yameen, dengan India, serta melakukan penataan ulang terhadap kebijakan luar negeri.
Keputusan Melawan Pendudukan
Pada 15 April 2025, Mohamed Muizzu mengambil keputusan untuk melarang masuknya warga negara Israel ke Maladewa.
Dalam sebuah pernyataan, ia menjelaskan bahwa larangan ini merupakan respons terhadap genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Ia menambahkan bahwa negaranya —sebagai anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)— akan terus mendorong agar Israel dimintai pertanggungjawaban atas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional, serta terus mengecam tindakan-tindakannya.
Sebelumnya, pada April 2024, salah satu pulau di Maladewa telah melarang masuk pemegang paspor Israel. Saat itu, para aktivis mengangkat spanduk bertuliskan: “Kami tidak ingin uang kalian yang berlumuran darah.”
Jabatan dan Tanggung Jawab
- Menteri Perumahan dan Infrastruktur (2012)
- Wali Kota Malé (2021)
- Presiden Maladewa (2023)
Sumber: Al Jazeera + situs web lainnya