Tambang Ilegal Runtuh di Nigeria, 18 Orang Hilang
Tambang Ilegal Runtuh di Zamfara, Nigeria Utara
rezaervani.com – 29 September 2025 – Operasi pencarian terus berlangsung di negara bagian Zamfara, Nigeria utara, untuk mencari puluhan pekerja yang hilang setelah runtuhnya batu besar di salah satu tambang ilegal, yang menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai lainnya, menurut sumber-sumber lokal.
Runtuhnya tambang terjadi pada hari Kamis di lokasi penambangan baru dekat desa Kadouri di wilayah Maru, di mana puluhan pekerja sedang menggali emas di bawah hujan lebat.
Seorang penambang bernama Sani Lawalli mengatakan tim penyelamat berhasil mengevakuasi 18 jenazah dan 5 orang selamat dengan luka-luka yang bervariasi, sementara sejumlah pekerja lainnya masih terperangkap di bawah bebatuan.
Lawalli menambahkan bahwa upaya penyelamatan berjalan lambat dan sulit, karena warga menggunakan peralatan sederhana dan tangan mereka untuk mencoba membuka jalur sempit di dalam lubang, sambil menunggu kedatangan alat berat dari bengkel pekerjaan terdekat yang belum menanggapi permintaan mereka.

Kesaksian lokal
Seorang tokoh masyarakat menegaskan bahwa jumlah korban tewas adalah 18 orang, menjelaskan bahwa 15 di antara korban berasal dari desa Maikwanuga dan Damaga yang berdekatan.
Ia memperingatkan bahwa tanpa intervensi segera dari tim darurat, peluang menyelamatkan para korban yang terjebak hampir tidak ada.
Sementara itu, seorang penduduk Kadouri mengatakan runtuhnya tambang terjadi di pintu masuk salah satu lubang baru, sementara puluhan pekerja berada di dalam.
Anggota dewan lokal, Sani Abdallah, menunjukkan kesulitan menentukan jumlah pasti pekerja yang berada di lokasi pada saat kejadian.
Ketiadaan resmi dan konteks yang lebih luas
Tidak ada komentar yang dikeluarkan dari Badan Darurat Nasional Nigeria mengenai insiden ini meskipun ada pertanyaan.
Negara bagian Zamfara merupakan salah satu negara bagian pertanian termiskin di negara itu, tetapi kaya akan tambang emas yang dipenuhi aktivitas penambangan ilegal meskipun ada upaya berulang dari pihak berwenang untuk menghentikannya.
Pihak berwenang mengaitkan aktivitas ilegal ini dengan meningkatnya kekerasan bersenjata di wilayah tersebut, karena kelompok kriminal memanfaatkan pungutan dari para penambang untuk membiayai operasi mereka.
Sumber: Pers Nigeria dan Al Jazeera