"Firman Allah Ta'ala: 'Sesungguhnya sedekah-sedekah itu adalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus (sedekah), yang memperoleh hati (orang-orang yang baru masuk Islam), memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk (membebaskan) orang-orang yang sedang dalam kesulitan, di jalan Allah...' (QS. At-Tawbah: 60) Allah Ta'ala tidak mempercayakan pembagian zakat kepada malaikat yang dekat atau nabi yang diutus-Nya, sampai Dia sendiri yang menetapkan pembagiannya dan menurunkannya melalui lisan nabi-Nya.

Dan Allah Ta'ala tidak meridhai hal itu sampai Dia memperkuatnya, kemudian Dia berfirman: 'Itu adalah ketetapan dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.' (QS. At-Tawbah: 60)

Kemudian ada orang yang kesepuluh yang mengambil bagian itu tanpa hak, lalu dia mengambil semua bagian itu. Kami berdiri untuk melawannya, dan kalian berdiri untuk melawan kami tanpa berdiri melawan dia. Apakah ini keadilan, hai manusia? Keadilan adalah keadilan, meskipun sedikit yang memperjuangkannya, dan kebatilan adalah kebatilan, meskipun banyak yang mengikutinya."

Aku, Abu Muhammad Abdurrahman, berkata, "Ayahku mengabarkan, ia berkata, 'Abu At-Tahir Ahmad bin Amru bin As-Sarh mengabarkan kepada kami, ia berkata, 'Asy-Syafi'i mengabarkan kepada kami, ia berkata, 'Muhammad bin Ali bin Husain mengabarkan kepada kami, ia berkata, 'Aku mendengar Muhammad bin Ali bin Husain - semoga Allah merahmatinya - berkata, 'Pada hari Badar, Utbah bin Rabi'ah memanggil Utsbah bin Rabi'ah ke tempat pengampuan. Ali bin Abi Thalib berdiri kepadanya..."