Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
depan pejabat pemerintah—tetapi sikap hormat dan ketundukan yang bersifat umum dari orang tak terpelajar kepada orang yang terpelajar tetap ada. Jumlah kaum terpelajar meningkat agak cepat akhir-akhir ini dengan adanya perluasan sistem sekolah sesudah masa revolusi. Di Mojokuto, ada setengah lusin sekolah dasar negeri enam tahun, sekolah teknik negeri setara sekolah menengah pertama, tiga sekolah menengah atas swasta, sekolah negeri untuk pendidikan guru sekolah dasar serta berbagai sekolah swasta lain, termasuk sekolah dasar Cina dan Katolik Lagipula, setiap desa di sekitar Mojokuto memiliki sekolahnya sendiri dan masih ada sejumlah sekolah agama bergaya-lama di wilayah yang baru saja disemimodernisasikan. Hasil dari perkembangan kegiatan pendidikan yang tiba-tiba ini ialah bahwa kelompok guru di satu pihak dengan pelajar lanjutan di pihak lain, menjadi dua kelompok sosial yang paling dinamis dan paling jelas batasannya dalam masyarakat. Dua kelompok ini mungkin adalah kelompok yang paling renggang ikatannya dengan masa lalu Jawa dan yang hubungannya dengan lapisan masyarakat lain, paling ambigu. Ada dua jawatan pemerintah yang utama di Mojokuto, karena kota itu merupakan kota Aewedanar? sekaligus kecamatan. Kecamatan, tingkat terbawah yang bisa dijangkau oleh birokrasi nasional yang seluruhnya diangkat, memerintah delapan belas desa, semuanya terletak dalam jarak sekitar 16 kilometer dari kota. Kawedanan memerintah lima kecamatan yang berdampingan, termasuk Kecamatan Mojokuto sendiri: selanjutnya kawedanan itu berada di bawah pemerintah daerah (kabupaten), yang ibukotanya ialah Bragang, sebuah kota yang dekat dengan Mojokuto. Di samping itu markas regional kepolisian negara terletak di Mojokuto, bukan di Bragang. Demikian juga dengan jawatan pegadaian negara dan rumah sakit untuk wilayah itu. Jawatan- jawatan yang berurusan dengan perbaikan jalan, pembangunan dan perawatan sistem irigasi, peningkatan pertanian dan pengurusan pasar menambah jumlah pegawai kerah-putih yang dipekerjakan atau setengah dipekerjakan oleh pemerintah, begitu pula kantor pos dan kantor perwakilan Departemen Agama setempat. Limajenis mata pencarian utama ini—petani, pedagang kecil, tukang yang mandiri, buruh kasar dan guru, administrator atau pegawai kerah- putih—mewakili penduduk Jawa di Mojokuto, yang dikelompokkan menurut kegiatan ekonomi mereka. Tipologi pola pekerjaan yang