Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
yang menceritakan kepadanya bahwa sekelompok anak muda sedang mengejar dia. Namun, kalau ia membungkuk melewati kaki makhluk halus penjaga desa itu ke arah utara, maka anak-anak muda itu, yang sebenarnya adalah lelembut dan sedang pergi ke arah selatan, tidak akan bisa menangkapnya. Ia berbuat seperti yang diperintahkan dan lelembut itu juga berbuat seperti yang dikatakan makhluk halus itu. Hari berikutnya, ia sehat kembali. Teori Jawa tentang kesurupan sudah agak berkembang. Lelembut, menurut beberapa orang, Selalu masuk ke dalam tubuh dari bawah, melalui kaki. (Itulah sebabnya orang membasuh kaki sebelum bersem- bahyang di masjid, demikian seseorang mengatakan kepada saya. Itu juga sebabnya orang dianjurkan untuk menghangatkan tapak kakinya di atas tungku sebelum menengok seorang perempuan yang baru melahirkan, karena bayi umumnya mudah dirasuki makhluk halus, suatu gejalayang disebut sawanen). Kelompok lain, yang jumlahnya mungkin lebih besar, menganggap bahwa makhluk halus itu senantiasa masuk lewat kepala. Itulah sebabnya ubun-ubun bayi harus selalu ditutup dengan campuran bawang, merica serta parutan kelapa (makanan yang “pedas” ituakan “mengejutkan” makhluk halus dan mereka akan takut karenanya) kemudian orang yang merasa sakit akan mengoleskan kapur pada dahinya. Sekadar pingsan, yang berlangsung kurang dari 10 menit, biasanya tidak dianggap sebagai kesurupan. Sebuah usapan di muka korban dengan sarung ibunya biasanya cukup untuk membuat korban sadar. KesuruparPberlangsung lebih lama. Seorang tua, pegawai rumah sakit dan informan terbaik dalam soal-soal begini, menggolongkan aneka ragam kesurupan dalam enam jenis. Orang lain mungkin akan menyebut 15, atau, lebih mungkin lagi, menggabungkan semuanya itu dalam satu kategori yang kompleks dan didefinisikan secara buruk. Jenis pertama yang disebut oleh orang tua itu adalah kesurupan, yang akar katanya berarti “masuk”, “memasuki sesuatu”, tetapi juga mengandung arti kedua, yakni “waktu matahari terbenam.” Barangkali ini mencerminkan kepercayaan bahwa saat matahari terbenam adalah waktu yang terutama berbahaya dalam hubungannya dengan makhluk- makhluk halus. Pasalnya, seperti halnya orang Jawa, makhluk-makhluk halus itu berkeliaran dan mengunjungi teman-temannya pada saat ini dan mungkin sekali akan merasuki seseorang di jalan. (Tetapi pukul 12 siang dan tengah malam juga luarbiasa berbahaya). Kesurupan adalah