Cinta dan Benci Allah ﷻ

Dari ‘Ubadah bin ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa mencintai perjumpaan dengan Allah, maka Allah pun mencintai perjumpaan dengannya. Barang siapa membenci perjumpaan dengan Allah, maka Allah pun membenci perjumpaan dengannya.”

Seluruh amal, akhlak, dan ucapan yang dicintai Allah ﷻ terkumpul pada apa yang dibawa Rasulullah ﷺ, serta akhlak beliau sendiri. Karena itu Allah ﷻ menjelaskan dalam sebuah ayat yang menyeluruh bahwa jalan menuju cinta-Nya adalah dengan mengikuti Rasulullah ﷺ. Allah berfirman:

﴿قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ﴾

“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian.” (Surah Ali ‘Imran: 31)

15–16. Kebencian dan Kemurkaan Allah ﷻ

Ada amal-amal yang tidak dicintai Allah ﷻ, bahkan dibenci dan dimurkai-Nya, sesuai dengan keagungan-Nya. Di antaranya adalah perbuatan fasad. Allah ﷻ berfirman:

﴿وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ﴾

“Dan Allah tidak menyukai kerusakan.” (Surah Al-Baqarah: 205)

Karena itu Allah ﷻ juga menegaskan:

﴿وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ﴾

“Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” (Surah Al-Ma’idah: 64)

Dalam banyak ayat, Allah ﷻ menyebutkan bahwa Dia tidak mencintai: orang-orang kafir, orang-orang zalim, orang-orang yang berlebih-lebihan, orang-orang sombong, orang-orang yang melampaui batas, orang-orang khianat, dan orang-orang yang berbangga diri. Allah ﷻ juga berfirman:

﴿وَلَٰكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ﴾

“Tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan mereka.” (Surah At-Taubah: 46)

Hadits sebelumnya juga menyebutkan: “Barang siapa membenci perjumpaan dengan Allah, maka Allah pun membenci perjumpaan dengannya.”

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda: “Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling keras dalam permusuhan.”

Dari al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda tentang kaum Anshar: “Barang siapa mencintai mereka, Allah mencintainya. Barang siapa membenci mereka, Allah membencinya.”

1. Shahih Muslim, 4/2065, no. 2684.
2. Shahih Muslim, 4/2065, no. 2684.
3. Shahih al-Bukhari, 13/180, no. 7188; Shahih Muslim, 4/2054, no. 2668. Al-aladd: orang yang sangat keras dalam berdebat, al-khashim: ahli dalam perdebatan.
4. Shahih al-Bukhari, 7/113, no. 3783; Shahih Muslim, 1/85, no. 75.