Pembahasan Ketiga: Asmaul Husna (2)

Allah ﷻ memiliki nama-nama yang seluruhnya indah. Sebagaimana firman-Nya:

﴿وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا﴾

“Dan Allah memiliki nama-nama yang indah, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu.” (Surah Al-A‘raf: 180)

Di antara nama-nama tersebut, Allah sebutkan dalam Surah Al-Hasyr:

﴿هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَـٰنُ الرَّحِيمُ - هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ - هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ﴾

“Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Memberi Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Surah Al-Hasyr: 22–24)

1. Jumlah Nama-Nama-Nya

Diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim dari Abu Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:

«إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا، مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَإِنَّ اللَّهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ»

“Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barang siapa menghafalnya, ia akan masuk surga. Dan sesungguhnya Allah itu ganjil (esa) dan menyukai yang ganjil.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa Allah ﷻ memiliki jumlah nama tertentu, yaitu sembilan puluh sembilan. Namun, hal ini tampak bertentangan dengan riwayat lain dari Ibnu Mas‘ud raḍiyallāhu ‘anhu, di mana Nabi ﷺ bersabda:

«مَا أَصَابَ أَحَدًا قَطُّ هَمٌّ وَلَا حُزْنٌ فَقَالَ: اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجَلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي، إِلَّا أَذْهَبَ اللَّهُ هَمَّهُ وَحُزْنَهُ، وَأَبْدَلَهُ مَكَانَهُ فَرَحًا»

“Tidaklah seseorang ditimpa kesedihan atau duka cita lalu ia berdoa: ‘Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Berlaku padaku keputusan-Mu. Adil padaku ketetapan-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan seluruh nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namai diri-Mu dengannya, atau Engkau ajarkan kepada salah seorang makhluk-Mu, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau Engkau simpan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Quran sebagai musim semi hatiku, cahaya dadaku, penghapus kesedihanku, dan lenyapnya kegelisahanku,’ melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan dukanya serta menggantinya dengan kegembiraan.” (HR. Ahmad)

1. HR. al-Bukhari, 8/562, no. 4817.
2. ‘Umar al-Asyqar menulis kitab khusus berjudul Asmaullah wa Shifatuhu fi Mu‘taqad Ahlis Sunnah wal Jama‘ah bagi yang ingin memperluas pembahasan.
3. HR. al-Bukhari, 11/214, no. 6410; Muslim, 4/2062, no. 2677, dengan lafazh Muslim.
4. HR. Ahmad, 1/391. Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari (11/220) menisbatkannya kepada Ahmad dan Ibnu Hibban.