Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
فإن قالوا: خُلق ذلك كله مصادفة، قلنا: ثبت لدينا يقيناً أن لا مصادفة في خلق الكون، وقد تبينا ذلك فيما سبق.
نظرية التولد الذاتي (شبهة ثبت بطلانها) :
وكان مما ساعد على انتشار الوثنية الجديدة (القول إنّ الطبيعة هي الخالق) هو ما شاهده العلماء الطبيعيون من تكون (دود) على براز الإنسان أو الحيوان، وتكوّن بكتيريا تأكل الطعام فتفسده، فقالوا: ها هي ذي حيوانات تتولد من الطبيعة وحدها.
وراجت هذه النظرية التي مكنت للوثن الجديد (الطبيعة) في قلوب الضالين التائهين بعيداً عن هدى الله الحق، لكنّ الحق ما لبن أن كشف باطل هذه النظرية على يد العالم الفرنسي المشهور (باستير) الذي أثبت أنّ الدود المتكون، والبكتيريا المتكونة المشار إليها لم تتولد ذاتياً من الطبيعة، وإنّما من أصول صغيرة سابقة لم تتمكن العين من مشاهدتها، وقام بتقديم الأدلة التي أقنعت العلماء بصدق قوله، فوضع غذاء وعزله عن الهواء، وأمات البكتريا بالغليان، فما تكونت بكتيريا جديدة، ولم يفسد الطعام، وهذه النظرية التي قامت عليها صناعة الأغذية المحفوظة (المعلبات) . (١)
الطبيعة هي القوانين التي تحكم الكون:
ويرى فريق آخر أنّ الطبيعة هي القوانين التي تحكم الكون، وهذا تفسير الذين يدّعون العلم والمعرفة من القائلين إنّ الطبيعة هي الخالق، فهم يقولون: إنّ هذا الكون يسير على سنن وقوانين تسيّره وتنظم أموره في كل جزئية، والأحداث التي تحدث فيه تقع وفق هذه القوانين، مثله كمثل الساعة التي تسير بدقة وانتظام دهراً طويلاً، فإنها تسير بذاتها بدون مسيّر.
وهؤلاء في واقع الأمر لا يجيبون عن السؤال المطروح: من خلق الكون؟
(١) كتاب التوحيد، للزنداني ٢/٧٤.
Jika mereka berkata: “Semua itu tercipta karena kebetulan,” maka kita katakan: Telah tetap bagi kita dengan yakin bahwa tidak ada kebetulan dalam penciptaan alam semesta, sebagaimana telah kita jelaskan sebelumnya.
Salah satu hal yang turut menyebarkan paham paganisme modern (ucapan bahwa alam adalah pencipta) adalah apa yang dilihat sebagian ilmuwan alam berupa munculnya cacing pada kotoran manusia atau hewan, serta munculnya bakteri yang memakan makanan lalu merusaknya. Mereka pun berkata: “Lihatlah, hewan-hewan ini terbentuk dari alam semata.”
Teori ini sempat laris dan memperkokoh berhala baru bernama “alam” dalam hati orang-orang yang sesat dan jauh dari petunjuk Allah Yang Maha Benar. Namun, kebenaran segera menyingkap kebatilan teori ini melalui ilmuwan Perancis terkenal, Louis Pasteur. Ia membuktikan bahwa cacing yang muncul, dan bakteri yang disebutkan itu, tidak terbentuk secara spontan dari alam, melainkan berasal dari organisme kecil sebelumnya yang tidak dapat dilihat mata. Ia memberikan bukti nyata yang meyakinkan para ilmuwan tentang kebenaran ucapannya. Pasteur menaruh makanan lalu mengisolasinya dari udara, kemudian membunuh bakteri dengan cara merebusnya. Hasilnya, tidak ada bakteri baru yang terbentuk dan makanan pun tidak rusak. Teori inilah yang kemudian menjadi dasar berkembangnya industri makanan awet (makanan kaleng). (1)
Ada kelompok lain yang berpendapat bahwa “alam” adalah hukum-hukum yang mengatur semesta. Inilah tafsiran sebagian orang yang mengaku berilmu dan berpengetahuan dari kalangan yang mengatakan “alam adalah pencipta.” Mereka berkata: “Sesungguhnya alam ini berjalan sesuai hukum-hukum dan peraturan yang mengaturnya dalam setiap detailnya. Peristiwa yang terjadi padanya terjadi sesuai hukum tersebut. Keadaannya seperti jam yang berjalan dengan akurat dan teratur dalam jangka waktu yang lama. Ia bergerak dengan sendirinya tanpa penggerak.”
Namun kenyataannya, mereka tidak menjawab pertanyaan inti yang diajukan: Siapakah yang menciptakan alam semesta ini?