Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
السائل: عجيب! ولكن كيف ترتبط هذه الأشياء الكثيرة من الدّم والخلايا والكبد وغيرها، بعضها ببعض ارتباطاً كلياً وتسير نحو أداء واجبها المطلوب بهذه الدّقة الفائقة؟
الطبيب: هذا ما نسميه بقانون الطبيعة.
السائل: ولكن ما المراد بقانون الطبيعة هذا يا سيادة الطبيب؟
الطبيب: المراد بهذا القانون هو الحركات الداخلية العمياء للقوى الطبيعية والكيماوية.
السائل: ولكن لماذا تهدف هذه القوى دائماً إلى نتيجة معلومة؟ وكيف تنظم نشاطها حتى تطير الطيور في الهواء، ويعيش السمك في الماء، ويوجد إنسان في الدّنيا، بجميع ما لديه من الإمكانات والكفاءات العجيبة المثيرة؟
الطبيب: لا تسألني عن هذا، فإنّ علمي لا يتكلم إلا عما يحدث، وليس له أن يجيب: لماذا يحدث؟
يتضح من هذه الأسئلة مدى صلاحية العلم الحديث لشرح العلل والأسباب وراء هذا الكون: إن مثل الكون كمثل آلة تدور تحت غطائها، لا نعلم عنها إلا أنّها تدور ((ولكن لو فتحنا غطاءها فسوف نشاهد كيف ترتبد هذه الآلة بدوائر وتروس كثيرة، يدور بعضها ببعض، ونشاهد حركاتها كلّها. هل معنى هذا أنّنا قد علمنا خالق هذه الآلة بمجرد مشاهدتنا لما يدور بداخلها؟ كيف يفهم منطقياً أن مشاهدتنا هذه أثبتت أن الآلة جاءت من تلقاء ذاتها، وتقوم بدورها ذاتياً؟! ". (١)
(١) الإسلام يتحدى، لوحيد الدين خان: ٢٩-٣١، وقد ضمّن كلامه نقولاً عن غيره من علماء الغرب.
Penanya: Menakjubkan! Tetapi bagaimana mungkin semua hal yang banyak ini—darah, sel-sel, hati, dan lainnya—saling terhubung secara menyeluruh dan berjalan menuju pelaksanaan tugasnya dengan ketelitian yang begitu luar biasa?
Dokter: Itulah yang kami sebut sebagai hukum alam.
Penanya: Tetapi apa maksud dari hukum alam itu, wahai Tuan Dokter?
Dokter: Yang dimaksud dengan hukum itu adalah gerakan internal yang buta dari kekuatan-kekuatan alamiah dan kimiawi.
Penanya: Tetapi mengapa kekuatan-kekuatan itu selalu menuju pada suatu hasil yang sudah diketahui? Bagaimana ia dapat mengatur aktivitasnya hingga burung bisa terbang di udara, ikan hidup di air, dan manusia ada di dunia ini dengan segala potensi dan kemampuan menakjubkannya?
Dokter: Jangan tanyakan itu kepadaku, karena ilmuku hanya berbicara tentang apa yang terjadi, bukan menjawab mengapa hal itu terjadi.
Dari pertanyaan-pertanyaan ini jelaslah betapa terbatasnya kelayakan ilmu modern untuk menjelaskan sebab-sebab di balik alam semesta. Keadaan alam ini bagaikan sebuah mesin yang berputar di balik penutupnya. Kita hanya mengetahui bahwa ia berputar. Tetapi seandainya kita membuka penutupnya, kita akan melihat bagaimana mesin itu tersusun dari lingkaran-lingkaran dan roda-roda gigi yang saling berhubungan, yang satu berputar bersama lainnya, dan kita melihat seluruh gerakannya. Apakah dengan sekadar menyaksikan putaran dalam mesin itu berarti kita sudah mengetahui Penciptanya? Bagaimana mungkin secara logis kita simpulkan bahwa dengan pengamatan ini mesin itu terbentuk dengan sendirinya dan berjalan dengan sendirinya?!”. (1)