Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
ووصف نفسه بالملك، قال: (يسبّحُ لله ما في السَّماوات وما في الأرض الملك القدُّوس) الجمعة: ١ ، (في مقعد صدقٍ عند مليكٍ مُّقتدر) القمر: ٥٥ .
ووصف بعض المخلوقين بالملك، قال: (وقال الملكُ إنّي أرى سبع بقراتٍ سمانٍ) يوسف: ٤٣ ، (وقال الملك ائتوني به) يوسف: ٥٠ ، (وكان وراءهم ملكٌ يأخذ كلَّ سفينةٍ غصباً) الكهف: ٧٩ ، (تؤتي الملك من تشاء وتنزعُ الملك ممَّن تشاء) آل عمران: ٢٦ .
ولا شكّ أن لله - جلا وعلا - ملكاً حقيقياً لائقاً بكماله وجلاله، كما أن للمخلوقين ملكا مناسباً لحالهم وفنائهم وعجزهم وافتقارهم.
ووصف نفسه بأنه جبار متكبر في قوله: (العزيز الجبَّار المتكبر) الحشر: ٢٣ ووصف بعض المخلوقين بأنه جبار متكبر قال: (كذلك يطبع الله على كل قلب متكبر جبَّارٍ) غافر: ٣٥ ، (وإذا بطشتم بطشتم جبَّارين) الشعراء: ١٣٠ ، (أليس في جهنَّم مثوىً للمتكبرين) الزمر: ٦٠ (واستفتحوا وخاب كلُّ جبَّارٍ عنيدٍ) إبراهيم: ١٥ .
ولا شك أن ما وصف به الخالق من هذه الصفات مخالف لما وصف به المخلوق كمنافاة ذات الخالق لذات المخلوق.
4. Sifat al-Mulk (Kerajaan / Kekuasaan):
Allah menyifati diri-Nya dengan sifat al-Mulk, sebagaimana firman-Nya:
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, Raja, Yang Mahasuci. (Surah Al-Jumu‘ah: 1)
فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ
Di sisi Raja yang berkuasa penuh lagi Maha Kuasa. (Surah Al-Qamar: 55)
Allah juga menyifati sebagian makhluk dengan sifat al-Mulk, sebagaimana firman-Nya:
وَقَالَ الْمَلِكُ إِنِّي أَرَىٰ سَبْعَ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ
Raja berkata: Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk. (Surah Yusuf: 43)
وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ
Dan Raja berkata: “Bawalah dia kepadaku.” (Surah Yusuf: 50)
وَكَانَ وَرَاءَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا
Dan di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera dengan sewenang-wenang. (Surah Al-Kahf: 79)
تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ
Engkau berikan kerajaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari siapa yang Engkau kehendaki. (Surah Ali ‘Imran: 26)
Tidak diragukan, Allah memiliki kerajaan yang hakiki sesuai kesempurnaan dan keagungan-Nya, sementara kerajaan yang dinisbatkan kepada makhluk sesuai dengan keadaan mereka yang fana, lemah, dan membutuhkan.
5–6. Sifat al-Jabarut (Maha Perkasa) dan al-Kibriya’ (Maha Besar):
Allah menyifati diri-Nya dengan sifat al-Jabbar dan al-Mutakabbir, sebagaimana firman-Nya:
الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ
Yang Mahaperkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan. (Surah Al-Hashr: 23)
Allah juga menisbatkan sifat jabbar dan mutakabbir kepada sebagian makhluk, dengan makna tercela, sebagaimana firman-Nya:
كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ
Demikianlah Allah mengunci mati hati setiap orang yang sombong lagi sewenang-wenang. (Surah Ghafir: 35)
وَإِذَا بَطَشْتُمْ بَطَشْتُمْ جَبَّارِينَ
Dan apabila kalian menyiksa, kalian menyiksa dengan bengis. (Surah Asy-Syu‘ara: 130)
أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْمُتَكَبِّرِينَ
Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada tempat bagi orang-orang yang sombong? (Surah Az-Zumar: 60)
وَاسْتَفْتَحُوا وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ
Mereka memohon kemenangan, maka binasalah tiap-tiap orang yang sombong lagi keras kepala. (Surah Ibrahim: 15)
Tidak diragukan, sifat jabbar dan mutakabbir yang Allah sandarkan kepada diri-Nya sesuai dengan kesempurnaan dan keagungan-Nya. Adapun jabbar dan mutakabbir yang disandarkan kepada makhluk adalah sifat tercela yang sesuai dengan kelemahan, kefanaan, dan kekurangan mereka. Perbedaannya sejauh perbedaan antara Dzat Sang Pencipta dan dzat makhluk.