Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 18
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 18 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

ماذا تقول هذه النظرية؟

تزعم هذه النظرية أنّ أصل المخلوقات حيوان صغير، نشأ من الماء، ثم أخذت البيئة تفرض عليه من التغييرات في تكوينه ممّا أدّى إلى نشوء صفات جديدة في هذا الكائن، أخذت هذه الصفات المكتسبة تورث في الأبناء حتى تحولت مجموع هذه الصفات الصغيرة الناشئة من البيئة عبر ملايين السنين إلى نشوء صفات كثيرة راقية جعلت ذلك المخلوق البدائي مخلوقاً أرقى، واستمر ذلك النشوء للصفات بفعل البيئة والارتقاء في المخلوقات، حتى وصل إلى هذه المخلوقات التي انتهت بالإنسان.

أساس النظرية:

١- تعتمد النظرية على أساس ما شوهد في زمن ((دارون)) من الحفريات الأرضية، فقد وجدوا أنّ الطبقات القديمة تحتوي على كائنات أولية، وأنّ الطبقات التي تليها تحتوي على كائنات أرقى فأرقى. فقال ((دارون)) : " إنّ تلك الحيوانات الراقية قد جاءت نتيجة للنشوء والارتقاء من الحيوانات والكائنات الأولى ".

٢- وتعتمد أيضاً على ما كان معروفاً في زمن ((دارون)) من تشابه جميع أجنّة الحيوانات في أدوارها الأولى، فهو يوحي بأنّ أصل الكائنات واحد، كما أنّ الجنين واحد، وحدث التطور على الأرض كما يحدث في أرحام الكائنات الحيّة.

٣- كما تعتمد النظرية على وجود الزائدة الدودية في الإنسان التي هي المساعد في هضم النباتات، وليس لها الآن عمل في الإنسان مما يوحي بأنّها أثر بقي من القرود لم يتطور؛ لأنها تقوم بدورها في حياة القرود.

Bahasa Indonesia Translation

Apa Isi Teori Ini?

Teori ini mengklaim bahwa asal semua makhluk adalah seekor hewan kecil yang muncul dari air. Kemudian lingkungan mulai memaksakan perubahan-perubahan pada bentuk tubuhnya, sehingga lahirlah sifat-sifat baru pada makhluk tersebut. Sifat-sifat baru ini diwariskan kepada keturunannya, hingga kumpulan sifat-sifat kecil yang timbul karena pengaruh lingkungan itu, selama jutaan tahun, berubah menjadi sifat-sifat yang lebih kompleks. Perubahan itulah yang menjadikan makhluk sederhana itu berkembang menjadi makhluk yang lebih tinggi. Proses itu pun berlanjut karena pengaruh lingkungan dan teori “evolusi” dalam makhluk hidup, sampai akhirnya menghasilkan makhluk yang paling tinggi, yaitu manusia.

Dasar-dasar Teori

  1. Teori ini didasarkan pada penemuan fosil-fosil bumi pada masa Darwin. Saat itu ditemukan bahwa lapisan tanah purba mengandung makhluk-makhluk sederhana, sedangkan lapisan di atasnya berisi makhluk yang lebih tinggi tingkatannya. Dari sini Darwin berkata: “Sesungguhnya hewan-hewan yang lebih tinggi itu berasal dari proses perkembangan dan kenaikan bertahap dari makhluk-makhluk pertama yang sederhana.”
  2. Teori ini juga didasarkan pada pengetahuan yang ada di masa Darwin tentang kesamaan bentuk semua embrio hewan pada tahap-tahap awal perkembangannya. Hal ini memberi kesan bahwa asal semua makhluk adalah satu, sebagaimana embrio awal yang serupa, kemudian terjadi perkembangan di bumi sebagaimana perkembangan dalam rahim makhluk hidup.
  3. Selain itu, teori ini mendasarkan diri pada keberadaan usus buntu pada manusia. Organ ini dahulu diyakini sebagai alat bantu dalam mencerna tumbuhan. Karena pada manusia modern ia tidak berfungsi, maka dikatakan bahwa itu adalah sisa peninggalan dari kera yang belum sempurna berkembang, sebab usus buntu itu masih berfungsi pada kehidupan kera.

Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 18 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi