Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
١- العلم بمعناها: قال تعالى: (فاعلم أنَّه لا إله إلاَّ الله) محمد: ١٩ وقال: (إلاَّ من شهِد بالحق وهم يعلمُون) الزخرف: ٨٦ .
وفي الصحيح عن عثمان بن عفان - رضي الله عنه - قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (من مات وهو يعلم أنه لا إله إلا الله دخل الجنة) . (١)
٢- اليقين: بأن يكون القائل مستيقناً بمدلول هذه الكلمة يقيناً جازماً، فإن الإيمان لا يغني فيه إلا اليقين لا الظن، قال تعالى: (إنَّما المؤمنون الَّذين آمنوا بالله ورسوله ثُمَّ لم يرتابوا) الحجرات: ١٥ فاشترط في صدق إيمانهم كونهم لم يرتابوا، أي لم يشكوا، وفي الصحيح من حديث أبي هريرة - رضي الله عنه - قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (أشهد أن لا إله إلا الله، وأني رسول الله، لا يلقى الله بهما عبد غير شاكّ فيهما فيحجب عن الجنة) . (٢)
وفي الصحيح أيضاً أن الرسول صلى الله عليه وسلم أرسل أبا هريرة بنعليه قائلاً له: (من لقت من وراء هذا الحائط يشهد أن لا إله إلا الله مستيقناً بها قلبه فبشره بالجنة) (٣) فاشترط دخول قائلها الجنة أن يكون مستيقناً بها قلبه غير شاكّ فيها، وإذا انتفى الشرط انتفى المشروط.
٣- القبول لما اقتضته هذه الكلمة بقلبه ولسانه، وقد حدثنا القرآن أن الله عذب المكذبين من الأمم الذين رفضوا هذه الكلمة، واستكبروا عنها: (إنَّهم كانوا إذا قيل لهم لا إله إلاَّ الله يستكبرون - ويقولون أئِنَّا لتاركوا آلِهَتِنَا لشاعرٍ مجنون) الصافات: ٣٥-٣٦ جعل الله علة تعذيبهم وسببه هو استكبارهم عن قول لا إله إلا الله، وتكذيبهم من جاء بها.
(١) رواه مسلم: ١/٥٥، ورقمه: ٢٦.
(٢) رواه مسلم: ١/٥٧. ورقمه: ٢٧.
(٣) رواه مسلم: ١/٦٠. ورقمه: ٣١.
Ilmu tentang maknanya. Allah Ta‘ala berfirman:
﴿فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ﴾
“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah.” (Surah Muhammad: 19)
﴿إِلَّا مَن شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ﴾
“Kecuali orang-orang yang memberikan persaksian dengan kebenaran, sedang mereka mengetahuinya.” (Surah Az-Zukhruf: 86)
Dalam hadits sahih, dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa meninggal dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, maka ia masuk surga.”
Yakin. Seorang yang mengucapkannya harus benar-benar meyakini kandungan kalimah ini dengan keyakinan yang pasti, bukan sekadar dugaan. Karena iman tidak sah kecuali dengan keyakinan penuh, tanpa keraguan. Allah Ta‘ala berfirman:
﴿إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا﴾
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu.” (Surah Al-Hujurat: 15)
Dalam hadits sahih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan aku adalah Rasulullah. Tidaklah seorang hamba menemui Allah dengan dua kalimah itu, dalam keadaan tidak ragu padanya, melainkan ia akan masuk surga.”
Dalam hadits sahih lainnya, Rasulullah ﷺ pernah mengutus Abu Hurairah dengan membawa kedua sandalnya. Beliau bersabda: “Barang siapa engkau temui di balik tembok ini yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dengan hati yang yakin, maka sampaikanlah kabar gembira bahwa ia masuk surga.”
Maka syarat seseorang bisa masuk surga dengan kalimah ini adalah keyakinan yang mantap, tanpa keraguan. Jika syarat ini hilang, maka hilang pula konsekuensi dari kalimah tersebut.
Penerimaan. Yakni menerima apa yang ditunjukkan oleh kalimah ini dengan hati dan lisan. Al-Quran telah menceritakan bahwa Allah menghukum kaum-kaum terdahulu yang mendustakan kalimah tauhid dan menolak untuk mengucapkannya. Allah berfirman:
﴿إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُوا آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُونٍ﴾
“Sesungguhnya dahulu apabila dikatakan kepada mereka: ‘La ilaha illallah,’ mereka menyombongkan diri. Dan mereka berkata: ‘Apakah kami harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kami hanya karena seorang penyair gila?’” (Surah As-Saffat: 35–36)
Allah menjadikan kesombongan mereka untuk menolak kalimah tauhid ini sebagai sebab utama mereka diazab.