Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 67
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 67 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

النمل يربي المواشي ويفلح الأرض:

ومن عجائب النمل ما ذكره الدكتور يوسف عز الدين، فقد ذكر أن النمل استأنس مئات من الأجناس من الحيوانات الأدنى منه شأناً، بينما لم يستأنس الإنسان سوى نحو عشرين من الحيوانات الوحشية التي سخرها لمنفعته ومتعته، ولقد عرف النمل الزرع والرعي عن طريق الغريزة.

إنَّ حشرات المن التي يطلق عليها أحياناً (قمل النبات) التي نراها على أوراق بعض النبات يرعاها النمل ليستفيد منها. ففي الربيع الباكر يرسل النمل الرسل لتجمع له بيض هذا المن، فإذا جاؤوا به وضعوه في مستعمراتهم حيث يضعون بيضهم، ويهتمون ببيض هذه الحشرات كما يهتمون ببيضهم، فإذا فقس بيض المن وخرجت منه الصغار أطعموها وأكرموها، وبعد فترة قصيرة يأخذ المن يدر سائلاً حلواً كالعسل كما تدر البقرة اللبن، ويتولى النمل حلب هذا المن للحصول على هذا السائل وكأنها أبقار.

ولا يعتني النمل بتربية ((المواشي)) هذه وحدها، بل يعتني كذلك بالزرع وفلاحة الأرض، لقد شاهد أحد العلماء في إحدى الغابات قطعة من الأرض قد نما بها أرز قصير من نوع نصف بري، كانت مساحة القطعة خمسة أقدام طولاً في ثلاثة عرضاً، وكان طول الأرز نحو ستة ((سنتيمترات)) ، ويتراءى للناظر إلى هذه البقعة من الأرض أنّ أحداً لا بد يعتني بها، فالطينة حول الجذور كانت مشققة، والأعشاب الغريبة كانت مستأصلة، والغريب أنّه لم يكن على مقربة من هذا المكان عود آخر من الأرز، فهذا الأرز لم ينم من تلقاء نفسه، وإنّما زرعه زارع.

ولوحظ أن طوائف النمل تأتي إلى هذا المزروع وتذهب عنه، فانبطح العالم على الأرض يلاحظ ما يصنعه، ولم يلبث أن عرف أنّ هذا النمل هو القائم بزراعة الأرز في تلك البقعة من الأرض، وأنه اتخذ من زراعتها مهنة له، تشغل كل وقته، فبعضه كان يشق الأرض ويحرثها، وبعض آخر كان يزيل الأعشاب الضارة، فإذا ظهر عود من عشب غريب قام إليه بعض النمل، فيقضمونه، ثم يحملونه بعيداً عن المزرعة.

Bahasa Indonesia Translation

Semut Memelihara Ternak dan Bertani

Di antara keajaiban semut sebagaimana disebutkan oleh Dr. Yusuf ‘Izzuddin adalah bahwa semut telah mampu menjinakkan ratusan jenis hewan yang lebih rendah darinya, sementara manusia hanya mampu menjinakkan sekitar dua puluh jenis hewan liar yang dimanfaatkannya untuk kebutuhan dan kesenangan. Semut melalui nalurinya telah mengenal pertanian dan peternakan.

Serangga kutu daun (aphid), yang kadang disebut juga sebagai “kutu tanaman” dan sering terlihat pada daun-daun tumbuhan, dipelihara oleh semut demi manfaatnya. Pada awal musim semi, semut mengutus sekelompoknya untuk mengumpulkan telur-telur kutu daun itu. Setelah mereka membawanya, telur-telur tersebut diletakkan di dalam koloni semut bersama dengan telur-telur semut sendiri. Semut-semut itu merawat telur kutu daun sebagaimana mereka merawat telur mereka sendiri. Ketika telur-telur itu menetas dan keluar larva-larva kecil, semut memberi mereka makan dan menjaga mereka. Tidak lama kemudian, kutu daun itu mulai mengeluarkan cairan manis seperti madu, sebagaimana sapi mengeluarkan susu. Semut pun “memerah” kutu daun itu untuk mendapatkan cairan manis tersebut, seakan-akan kutu daun itu adalah sapi perahan mereka.

Bukan hanya memelihara “ternak” ini saja, semut juga melakukan kegiatan bertani dan mengolah tanah. Pernah seorang ilmuwan mengamati di sebuah hutan, ia menemukan sebidang kecil tanah dengan luas sekitar lima kaki panjang dan tiga kaki lebar, ditumbuhi padi liar dengan tinggi sekitar enam sentimeter. Dari pengamatannya, jelas bahwa ada yang merawat tanaman itu, sebab tanah di sekitar akarnya retak-retak terolah, dan rumput liar di sekitarnya telah dicabut. Anehnya, tidak ada batang padi lain di sekitar tempat itu. Hal ini menunjukkan bahwa padi tersebut bukan tumbuh sendiri, melainkan ditanam oleh penanamnya.

Ia kemudian melihat bahwa semut-semut datang dan pergi dari lahan itu. Ia pun berbaring untuk mengamatinya dengan seksama. Tak lama kemudian ia menyadari bahwa semut-semut itulah yang menanam padi tersebut. Mereka menjadikan lahan itu sebagai pekerjaan khusus, yang menyibukkan seluruh waktunya. Sebagian semut menggemburkan tanah dan mengolahnya, sebagian lain mencabut rumput liar. Jika ada batang rumput liar yang tumbuh, sekelompok semut akan datang menggigitnya, lalu membawanya jauh dari lahan tersebut.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 67 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi