Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
وقال ابن الأعرابي: قيل لشيخ من قريش: مَنّ علمك هذا كله، وإنما يعرف مثله أصحاب التجارب والتكسب؟ قال: علمني الله ما علم الحمامة تقلب بيضها حتى تعطي الوجهين جميعاً نصيبهما من حضانتها، ولخوف طباع الأرض على البيض إذا استمر على جانب واحد.
وقيل لآخر: مَنْ علمك اللجاج في الحاجة والصبر عليها وإن استعصت حتى تظفر بها؟ قال: مِنْ علم الخنفساء إذا صعدت في الحائط تسقط، ثم تصعد، ثم تسقط مراراً عديدة، حتى تستمر صاعدة.
وقيل لآخر: مَنْ علمك البكور في حوائجك أول النهار لا تخل به؟ قال: من علم الطير تغدو خماصاً كل بكرة في طلب أقواتها على قربها وبعدها، لا تسأم ذلك، ولا تخاف ما يعرض لها في الجو والأرض.
وقيل لآخر: مَنْ علمك السكون والتحفظ والتماوت حتى تظفر بأربك، فإذا ظفرت به وثبت وثوب الأسد على فريسته؟ فقال: الذي علم السِّنَّورة أن ترصد جحر الفأرة، فلا تتحرك ولا تتلوى، ولا تختلج كأنها ميتة، حتى إذا برزت لها الفأرة وثبت عليها كالأسد.
وقيل لآخر: مَنْ علمك الصبر والجلد والاحتمال وعدم السكون؟ قال: من علم ابا أيوب صبره على الأثقال والأحمال الثقيلة، والمشي والتعب وغلظة الجمّال وضربه، فالثقل والكل على ظهره، ومرارة الجوع والعطش في كبده، وجهد التعب والمشقة ملأ جوارحه ولا يعدل به ذلك عن الصبر.
وقيل لآخر: مَنْ علمك حسن الإيثار والسماحة بالبذل؟ قال: من علم الديك يصادف الحبة في الأرض، وهو يحتاج إليها فلا يأكلها؛ بل يستدعي الدجاج ويطلبهن طلباً حثيثاً، حتى تجيء الواحدة منهن فتلقطها، وهو مسرور بذلك طيب النفس به، وإذا وضع له الحب الكثير فرّقه هنا وها هنا، وإن لم يكن هناك دجاج، لأن طبعه قد ألف البذل والجود، فهو يرى من اللؤم أن يستبد وحده بالطعام.
وقيل لآخر: مَنْ علمك هذا التحيل في طلب الرزق ووجوه تحصيله؟ قال: من علم الثعلب تلك الحيل التي يعجز العقلاء عن علمها وعملها، وهي أكثر من أن تذكر.
Ibnu al-A‘rabi berkata: Dikatakan kepada seorang syekh dari Quraisy: “Siapa yang mengajarimu semua ilmu ini, padahal biasanya yang mengetahui hal semacam itu hanyalah orang-orang yang memiliki banyak pengalaman dan usaha?” Ia menjawab: “Allah yang mengajariku, sebagaimana Dia mengajarkan burung merpati untuk membalikkan telurnya, hingga kedua sisinya mendapatkan bagian yang sama dari pengeraman, karena sifat tanah bisa merusak telur jika terus-menerus berada pada satu sisi saja.”
Dikatakan kepada yang lain: “Siapa yang mengajarimu sikap keras dalam meminta kebutuhan dan sabar di atasnya, meskipun sulit, hingga akhirnya engkau berhasil mendapatkannya?” Ia menjawab: “Dari kumbang yang apabila naik ke dinding lalu jatuh, ia kembali naik, lalu jatuh lagi, berulang kali, hingga akhirnya ia berhasil naik dengan terus-menerus.”
Dikatakan kepada yang lain: “Siapa yang mengajarimu bersegera menunaikan kebutuhan pada awal siang hari tanpa pernah melalaikannya?” Ia menjawab: “Dari burung yang keluar di pagi hari dalam keadaan perut kosong setiap pagi untuk mencari makanan, baik dekat maupun jauh, tanpa bosan, tanpa takut pada hal-hal yang mungkin menimpanya di udara maupun di darat.”
Dikatakan kepada yang lain: “Siapa yang mengajarimu sikap tenang, waspada, dan diam hingga engkau berhasil mendapatkan tujuanmu, lalu ketika engkau berhasil engkau meloncat seperti singa terhadap buruannya?” Ia menjawab: “Yang mengajariku adalah kucing. Ia mengintai lubang tikus tanpa bergerak, tanpa menggeliat, tanpa berkedip, seakan-akan mati, hingga ketika tikus itu keluar, ia melompat menerkamnya seperti singa.”
Dikatakan kepada yang lain: “Siapa yang mengajarimu sabar, tabah, tahan menanggung beban, dan tidak berhenti meski penuh kesulitan?” Ia menjawab: “Dari unta, bagaimana ia sabar membawa beban-beban berat, berjalan meski letih, menahan kekasaran pawang dan pukulannya, sementara seluruh beban ada di punggungnya, pahitnya lapar dan haus ada dalam perutnya, dan keletihan memenuhi seluruh tubuhnya, tetapi itu semua tidak memalingkannya dari kesabaran.”
Dikatakan kepada yang lain: “Siapa yang mengajarimu indahnya sikap mendahulukan orang lain dan kemurahan hati dalam memberi?” Ia menjawab: “Dari ayam jantan, ketika ia menemukan biji di tanah, padahal ia membutuhkannya, ia tidak memakannya, tetapi justru memanggil para betina dengan sungguh-sungguh hingga salah satunya datang lalu memakannya. Ia pun gembira dan rela dengan itu. Jika diletakkan banyak biji di hadapannya, ia menyebarkannya ke sana kemari, meskipun tidak ada ayam betina di sekitarnya, karena tabiatnya sudah terbiasa dengan kemurahan hati dan memberi. Ia menganggap hina jika hanya makan sendiri.”
Dikatakan kepada yang lain: “Siapa yang mengajarimu segala tipu daya dalam mencari rezeki dan cara-cara mendapatkannya?” Ia menjawab: “Dari rubah, dengan berbagai tipu dayanya yang membuat orang-orang berakal pun tak mampu menandinginya. Tipu dayanya terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu.”