Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Allah sesuai kemampuan manusia. Kemampuan itu bertingkattingkat, sehingga apa yang dicerna atau diperoleh oleh seorang penafsir dari al-Qur'an bertingkat-tingkat pula. Kecenderungan manusia juga berbeda-beda, sehingga apa yang dihidangkan dari pesan-pesan Ilahi dapat berbeda antara yang satu dengan yang lain. Jika Fulan memiliki kecenderungan hukum, tafsirnya banyak berbicara tentang hukum. Kalau kecenderungan si Anti adalah filsafat, maka tafsir yang dihidangkannya bernuansa filosofis. Kalau studi yang diminatinya bahasa, maka tafsirnya banyak berbicara tentang aspek-aspek kebahasaan. Demikian seterusnya. Keberadaan seseorang pada lingkungan budaya atau kondisi sosial, dan perkembangan ilmu, juga mempunyai pengaruh yang tidak kecil dalam menangkap pesan-pesan al-Qur'an. Keagungan firman Allah dapat menampung segala kemampuan, tingkat, kecenderungan, dan kondisi yang berbeda-beda itu. Karena itu, bila seorang penafsir membaca al-Our'an, maka maknanya dapat menjadi jelas di hadapannya. Tetapi bila ia membacanya sekali lagi ia dapat menemukan lagi makna-makna lain yang berbeda dengan makna sebelumnya. Demikian seterusnya, hingga boleh jadi ia dapat menemukan kata atau kalimat yang mempunyai makna berbeda-beda yang semuanya benar atau mungkin benar. “Ayat-ayat al-Our'in bagaikan intan, setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang terpancar dari sudut-sudut lainnya, dan tidak mustahil jika kita mempersilakan orang lain memandangnya, T afsir al-Our'an adalah penjelasan tentang maksud firman-firman xvii