Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
6 3 Surah al-Fatihah (1) mengukuhkannya dengan alasan logika, bukanlah cara yang benar dalam menetapkan sejarah. Itu sebabnya murid dan sahabat dekat Syekh Muhammad Abduh sendiri, yakni Syekh Muhammad Rasyid Ridha, berkomentar dalam Tafsir al-Mandr bahwa argumentasi gurunya itu aneh. Berdalih dengan Sunnah Allah yang disinggung oleh Abduh di atas, yakni bahwa Allah selalu menyebutkan sesuatu secara global baru kemudian memerincinya, bisa juga diterapkan pada kelima ayat pertama surah Iqra'. Dalam surah itu disinggung persoalan pokok yang mengantar kepada kebahagiaan umat manusia, yakni ilmu pengetahuan dan keikhlasan kepadanya (ayat pertama dan ketiga). Disinggung juga sifat-sifat Tuhan yang merupakan inti ajaran Islam. Demikian juga urasan sejarah yang diwakili oleh penjelasan tentang asal kejadian manusia. Ayat-ayat al-Qur'an dalam berbagai surah dapat dikatakan menjelaskan pokok-pokok bahasan itu. Di sisi lain, dalam surah al-Fatihah dapat ditemukan ayat yang dapat dijadikan semacam indikator bahwa ia bukanlah wahyu pertama yang turun. Ayat dimaksud adalah ayat kelima: (ya SW 4 Api IG) ) Iyyaka na budu wa iyyaka nasta'in