Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ قَراراً وَالسَّماءَ بِناءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّباتِ ذلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَتَبارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعالَمِينَ غَافِرٍ: ٦٤ وَمَضْمُونُهُ:
أَنَّهُ الْخَالِقُ الرَّازِقُ مَالِكُ الدَّارِ وَسَاكِنِيهَا وَرَازِقُهُمْ، فَبِهَذَا يَسْتَحِقُّ أَنْ يُعْبَدَ وَحْدَهُ وَلَا يُشْرَكَ بِهِ غَيْرُهُ وَلِهَذَا قَالَ: فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْداداً وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ.
وَفِي الصَّحِيحَيْنِ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الذنب أعظم عند الله؟ قَالَ: «أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ» الْحَدِيثَ «١» ، وَكَذَا حَدِيثُ مُعَاذٍ: «أَتَدْرِي مَا حَقُّ الله على عباده؟ أن يعبدوه ولا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا» الْحَدِيثَ «٢» ، وَفِي الْحَدِيثِ الْآخَرِ «لَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ وَشَاءَ فُلَانٌ، وَلَكِنْ لِيَقُلْ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ شَاءَ فُلَانٌ» . وَقَالَ حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عُمَيْرٍ عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ عَنِ الطُّفَيْلِ بْنِ سَخْبَرَةَ «٣» أَخِي عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ لِأُمِّهَا قَالَ: رَأَيْتُ فِيمَا يَرَى النَّائِمُ كَأَنِّي أَتَيْتُ عَلَى نَفَرٍ مِنَ الْيَهُودِ فقلت من أنتم؟ قالوا: نَحْنُ الْيَهُودُ، قُلْتُ: إِنَّكُمْ لَأَنْتُمُ الْقَوْمُ لَوْلَا أنكم تقولون عزيز ابْنُ اللَّهِ، قَالُوا: وَإِنَّكُمْ لَأَنْتُمُ الْقَوْمُ لَوْلَا أنكم تقولون ما شاء الله وما شاء مُحَمَّدٌ، قَالَ: ثُمَّ مَرَرْتُ بِنَفَرٍ مِنَ النَّصَارَى فَقُلْتُ مَنْ أَنْتُمْ؟ قَالُوا نَحْنُ النَّصَارَى، قُلْتُ: إِنَّكُمْ لَأَنْتُمُ الْقَوْمُ لَوْلَا أَنَّكُمْ تَقُولُونَ الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ، قَالُوا: وَإِنَّكُمْ لَأَنْتُمُ الْقَوْمُ لَوْلَا أَنَّكُمْ تَقُولُونَ مَا شَاءَ اللَّهُ وَشَاءَ مُحَمَّدٌ، فَلَمَّا أَصْبَحْتُ أَخْبَرْتُ بِهَا مَنْ أَخْبَرْتُ ثُمَّ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ فقال:
«هل أخبرت بها أحدا؟» قلت: نَعَمْ، فَقَامَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ: «أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ طُفَيْلًا رَأَى رُؤْيَا أَخْبَرَ بِهَا مَنْ أَخْبَرَ مِنْكُمْ وَإِنَّكُمْ قُلْتُمْ كَلِمَةً كَانَ يَمْنَعُنِي كَذَا وَكَذَا «٤» أَنْ أَنْهَاكُمْ عَنْهَا فَلَا تَقُولُوا مَا شَاءَ اللَّهُ وَشَاءَ مُحَمَّدٌ وَلَكِنْ قُولُوا مَا شَاءَ اللَّهُ وَحْدَهُ» هَكَذَا رَوَاهُ ابْنُ مَرْدَوَيْهِ فِي تَفْسِيرِ هَذِهِ الْآيَةِ مِنْ حَدِيثِ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ بِهِ، وَأَخْرَجَهُ ابْنُ مَاجَهْ مِنْ وَجْهٍ آخَرَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ بِهِ بِنَحْوِهِ، وَقَالَ سُفْيَانُ بْنُ سَعِيدٍ الثَّوْرِيُّ عَنِ الْأَجْلَحِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْكِنْدِيِّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا شَاءَ اللَّهُ وَشِئْتَ فَقَالَ: «أَجَعَلْتَنِي لِلَّهِ نِدًّا؟ قُلْ مَا شَاءَ اللَّهُ وَحْدَهُ» رَوَاهُ ابْنُ مَرْدَوَيْهِ وَأَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ مِنْ حَدِيثِ عِيسَى بْنِ يُونُسَ عَنِ الْأَجْلَحِ بِهِ، وَهَذَا كُلُّهُ صِيَانَةٌ وَحِمَايَةٌ لِجَنَابِ التَّوْحِيدِ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ.
(١) أخرجه البخاري (تفسير سورة ٢ باب ٣ وأدب باب ٢٠ وحدود باب ٢٠ وديات باب ١، وتوحيد باب ٤٠) ومسلم (إيمان حديث ١٤١، ١٤٢) وأبو داود (طلاق باب ٥) والترمذي (تفسير سورة ٢٥ باب ١ و ٢) والنسائي (أيمان باب ٦ وتحريم باب ٤) وأحمد في المسند (ج ١ ص ٢٨٠) .
(٢) أخرجه البخاري (لباس باب ١٠١ جهاد باب ٤٦ استئذان باب ٣٠ رقاق باب ٢٧ توحيد باب ١) ومسلم (إيمان حديث ٤٨- ٥١) .
(٣) وهو الطفيل بن عبد الله بن الحارث بن سخبرة. وقد ينسب إلى جده فيقال: الطفيل بن سخبرة. (أسد الغابة ٣/ ٥٣ وموسوعة رجال الكتب التسعة ٢/ ٢٠٣) .
(٤) في مسند أحمد (ج ٥ ص ٧٢) والدر المنثور (ج ١ ص ٧٦) : «وإنكم كنتم تقولون كلمة كان يمنعني الحياء منكم أن أنهاكم منها» .
Firman Allah dalam surat Ghāfir ayat 64:
"Dialah (Allah) yang menjadikan bumi bagi kalian sebagai tempat menetap, dan langit sebagai bangunan, dan membentuk kalian lalu memperindah bentuk kalian, serta memberi kalian rezeki dari yang baik-baik. Itulah Allah, Rabb kalian, Maha Suci Allah, Rabb semesta alam." (QS. Ghāfir: 64)
Maknanya:
Dialah Pencipta, Pemberi rezeki, Pemilik tempat tinggal (dunia) beserta penghuninya, dan Pemberi rezeki kepada mereka. Maka dengan semua ini, Allah berhak untuk disembah semata, dan tidak boleh dipersekutukan dengan selain-Nya.
Oleh karena itu Allah berfirman:
"Maka janganlah kalian mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kalian mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 22)
Dalam ash-Shahīḥain (Bukhari dan Muslim), dari Ibnu Mas‘ūd, ia berkata:
Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar di sisi Allah?"
Beliau bersabda:
"Engkau menjadikan tandingan bagi Allah, padahal Dia-lah yang menciptakanmu."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Demikian pula dalam hadits Mu‘ādz:
"Tahukah engkau apa hak Allah atas hamba-hamba-Nya?"
Yaitu: "Bahwa mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun."
(Hadits sahih, dalam ash-Shahīḥain)
Dan dalam hadits lain disebutkan:
"Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan: 'Apa yang dikehendaki Allah dan dikehendaki Fulan.' Tetapi hendaklah ia mengatakan: 'Apa yang dikehendaki Allah kemudian dikehendaki Fulan.'"
Ḥammād bin Salamah meriwayatkan dari ‘Abdul Malik bin ‘Umayr, dari Rib‘ī bin Ḥirāsh, dari aṭ-Ṭufayl bin Sakhbarah (saudara ‘Āisyah Ummul Mu’minīn dari ibunya), ia berkata:
Aku bermimpi dalam tidurku, seakan-akan aku mendatangi sekelompok orang Yahudi. Aku bertanya: "Siapakah kalian?"
Mereka menjawab: "Kami orang Yahudi."
Aku berkata: "Sungguh kalian adalah kaum yang baik, kalau saja kalian tidak mengatakan bahwa '‘Uzair adalah anak Allah'."
Mereka berkata: "Dan sungguh kalian juga adalah kaum yang baik, kalau saja kalian tidak mengatakan: 'Apa yang dikehendaki Allah dan dikehendaki Muḥammad'."
Kemudian aku melewati sekelompok orang Nasrani. Aku bertanya: "Siapakah kalian?"
Mereka menjawab: "Kami orang Nasrani."
Aku berkata: "Sungguh kalian adalah kaum yang baik, kalau saja kalian tidak mengatakan bahwa 'al-Masīḥ (Isa) adalah anak Allah'."
Mereka berkata: "Dan sungguh kalian juga adalah kaum yang baik, kalau saja kalian tidak mengatakan: 'Apa yang dikehendaki Allah dan dikehendaki Muḥammad'."
Ketika aku bangun pagi, aku memberitahukan hal ini kepada orang-orang yang aku temui, kemudian aku mendatangi Nabi ﷺ dan menceritakannya kepada beliau. Maka beliau bersabda:
"Apakah engkau telah menceritakan hal ini kepada seseorang?"
Aku menjawab: "Ya."
Maka beliau berdiri, memuji Allah dan menyanjung-Nya, lalu bersabda:
"Amma ba‘du. Sesungguhnya Ṭufayl telah melihat sebuah mimpi yang ia telah sampaikan kepada sebagian dari kalian. Dan sungguh kalian telah mengucapkan sebuah kalimat, dan aku terhalang oleh sesuatu (sebab tertentu) untuk melarang kalian dari mengucapkannya. Maka janganlah kalian mengatakan: ‘Apa yang dikehendaki Allah dan dikehendaki Muḥammad’, tetapi katakanlah: ‘Apa yang dikehendaki Allah saja (وَحْدَهُ)’.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Mardawayh dalam tafsir ayat ini dari jalur Ḥammād bin Salamah dengan sanad tersebut. Dan juga diriwayatkan oleh Ibnu Mājah dari jalur lain melalui ‘Abdul Malik bin ‘Umayr dengan makna yang sama.
Dan Sufyān bin Sa‘īd ats-Tsaurī meriwayatkan dari al-Ajlaḥ bin ‘Abdillāh al-Kindī, dari Yazīd bin al-Aṣamm, dari Ibnu ‘Abbās, ia berkata:
Ada seorang lelaki berkata kepada Nabi ﷺ: "Apa yang dikehendaki Allah dan engkau."
Maka beliau bersabda:
"Apakah engkau menjadikanku sebagai tandingan bagi Allah? Katakanlah: Apa yang dikehendaki Allah saja (وَحْدَهُ)."
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Mardawayh, dan dikeluarkan pula oleh an-Nasā’ī dan Ibnu Mājah dari jalur ‘Isā bin Yūnus dari al-Ajlaḥ dengan sanad tersebut.
Kesimpulan:
Semua riwayat ini menunjukkan penjagaan dan perlindungan terhadap kehormatan tauhid, dan penolakan terhadap segala bentuk pengucapan yang mengandung unsur kesyirikan, baik secara lafaz maupun makna.
Dan Allah Mahatahu lagi Mahabijaksana.