Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Ibnu Katsir - Detail Buku
Halaman Ke : 119
Jumlah yang dimuat : 4377
« Sebelumnya Halaman 119 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

وَالْمَاءُ عَلَى ظَهْرِ صَفَاةٍ، وَالصَّفَاةُ عَلَى ظَهْرِ مَلَكٍ، وَالْمَلَكُ عَلَى صَخْرَةٍ، وَالصَّخْرَةُ فِي الرِّيحِ، وَهِيَ الصَّخْرَةُ الَّتِي ذَكَرَ لُقْمَانُ، لَيْسَتْ فِي السَّمَاءِ وَلَا فِي الْأَرْضِ، فَتَحَرَّكَ الْحُوتُ فَاضْطَرَبَ فَتَزَلْزَلَتِ الْأَرْضُ فَأَرْسَى عَلَيْهَا الْجِبَالَ فَقَرَّتْ فَالْجِبَالُ تَفْخَرُ عَلَى الْأَرْضِ فَذَلِكَ قَوْلُهُ تَعَالَى وَأَلْقى فِي الْأَرْضِ رَواسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ النَّحْلِ: ١٥ وَخَلَقَ الْجِبَالَ فِيهَا وَأَقْوَاتَ أَهْلِهَا وَشَجَرَهَا وَمَا يَنْبَغِي لَهَا فِي يَوْمَيْنِ فِي الثُّلَاثَاءِ وَالْأَرْبِعَاءِ وَذَلِكَ حِينَ يقول قُلْ أَإِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْداداً ذلِكَ رَبُّ الْعالَمِينَ. وَجَعَلَ فِيها رَواسِيَ مِنْ فَوْقِها وَبارَكَ فِيها فُصِّلَتْ: ٩- ١٠ يَقُولُ أنبت شجرها وَقَدَّرَ فِيها أَقْواتَها لِأَهْلِهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَواءً لِلسَّائِلِينَ فصلت: ١٠ يقول: لمن يسألك: هكذا الْأَمْرُ ثُمَّ اسْتَوى إِلَى السَّماءِ وَهِيَ دُخانٌ فُصِّلَتْ: ١١ وَذَلِكَ الدُّخَانُ مِنْ تَنَفُّسِ الْمَاءِ حِينَ تَنَفَّسَ فَجَعَلَهَا سَمَاءً وَاحِدَةً ثُمَّ فَتَقَهَا فَجَعَلَهَا سبع سموات في يومين في الخميس والجمعة، إنما سُمِّيَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ لِأَنَّهُ جُمِعَ فِيهِ خَلْقُ السموات والأرض، وأوحى في كل سماء أمرها قَالَ: خَلَقَ اللَّهُ فِي كُلِّ سَمَاءٍ خَلْقَهَا مِنَ الْمَلَائِكَةِ وَالْخَلْقِ الَّذِي فِيهَا مِنَ الْبِحَارِ والجبال والبرد ومما لا يعلم، ثُمَّ زَيَّنَ السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِالْكَوَاكِبِ فَجَعَلَهَا زِينَةً حفظا تُحْفَظُ مِنَ الشَّيَاطِينِ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ خَلْقِ ما أحب استوى على العرش فذلك حيث يَقُولُ خَلَقَ السَّماواتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوى عَلَى الْعَرْشِ الْأَعْرَافِ: ٥٤ وَيَقُولُ كانَتا رَتْقاً فَفَتَقْناهُما وَجَعَلْنا مِنَ الْماءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ الْأَنْبِيَاءِ: ٣٠ وَقَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنِي الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي أَبُو مَعْشَرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَّامٍ أَنَّهُ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ بَدَأَ الْخَلْقَ يَوْمَ الْأَحَدِ فَخَلَقَ الْأَرَضِينَ فِي الْأَحَدِ وَالِاثْنَيْنِ، وَخَلَقَ الْأَقْوَاتَ وَالرَّوَاسِيَ فِي الثُّلَاثَاءِ والأربعاء، وخلق السموات فِي الْخَمِيسِ وَالْجُمُعَةِ، وَفَرَغَ فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَخَلَقَ فِيهَا آدَمَ عَلَى عَجَلٍ، فَتِلْكَ السَّاعَةُ الَّتِي تَقُومُ فِيهَا السَّاعَةُ «٢» .

وقال مجاهد في قوله تعالى: هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعاً قَالَ خَلَقَ اللَّهُ الْأَرْضَ قَبْلَ السَّمَاءِ فَلَمَّا خَلَقَ الْأَرْضَ ثَارَ مِنْهَا دُخَانٌ فَذَلِكَ حِينَ يَقُولُ: ثُمَّ اسْتَوى إِلَى السَّماءِ وَهِيَ دُخانٌ ... فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَماواتٍ قَالَ: بَعْضُهُنَّ فَوْقَ بعض وسبع أرضين يعني بعضها تَحْتَ بَعْضٍ. وَهَذِهِ الْآيَةُ دَالَّةٌ عَلَى أَنَّ الْأَرْضَ خُلِقَتْ قَبْلَ السَّمَاءِ كَمَا قَالَ فِي سورة السجدة: قُلْ أَإِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْداداً ذلِكَ رَبُّ الْعالَمِينَ. وَجَعَلَ فِيها رَواسِيَ مِنْ فَوْقِها وَبارَكَ فِيها وَقَدَّرَ فِيها أَقْواتَها فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَواءً لِلسَّائِلِينَ. ثُمَّ اسْتَوى إِلَى السَّماءِ وَهِيَ دُخانٌ فَقالَ لَها وَلِلْأَرْضِ ائْتِيا طَوْعاً أَوْ كَرْهاً قالَتا أَتَيْنا طائِعِينَ. ...


(١) الزيادة من الطبري ١/ ٢٣١.
(٢) تفسير الطبري ١/ ٢٣٢.

Bahasa Indonesia Translation

Air itu berada di atas lempengan (batu datar), dan lempengan itu berada di atas punggung malaikat. Malaikat itu berada di atas batu, dan batu itu berada di dalam angin. Batu inilah yang disebut oleh Luqman, yang tidak berada di langit dan tidak pula di bumi.

Lalu ketika ikan (yang menopang bumi) bergerak, bumi pun bergetar dan berguncang. Maka Allah menancapkan gunung-gunung di atasnya agar bumi menjadi tenang. Gunung-gunung pun membanggakan diri di hadapan bumi, dan inilah yang dimaksud oleh firman-Nya: “Dan Dia meletakkan gunung-gunung yang kokoh di bumi agar bumi itu tidak mengguncangkan kalian.” (an-Nahl: 15)

Kemudian Allah menciptakan gunung-gunung di bumi, dan menetapkan rezeki untuk para penghuninya, dan menciptakan pepohonan dan segala yang dibutuhkan di dalamnya dalam dua hari: pada hari Selasa dan Rabu.
Itulah yang dimaksud dalam firman-Nya: “Katakanlah: Apakah kalian benar-benar mengingkari Allah yang menciptakan bumi dalam dua hari dan menjadikan bagi-Nya sekutu-sekutu? Itulah Tuhan semesta alam. Dan Dia menancapkan gunung-gunung di atasnya, memberkahinya, dan menentukan rezekinya dalam empat hari—cukup untuk (memenuhi kebutuhan) orang-orang yang bertanya.” (Fussilat: 9–10)

Artinya: Dia menumbuhkan pepohonannya dan menentukan rezeki-rezeki di dalamnya untuk penduduknya dalam empat hari, sama bagi yang bertanya (yakni bagi siapa saja yang ingin tahu).

Kemudian Allah beristiwa’ menuju langit, padahal langit masih berupa asap. (Fussilat: 11)
Asap itu berasal dari embusan napas air ketika air menguap. Maka Allah menjadikannya langit satu, lalu membelahnya menjadi tujuh langit dalam dua hari: Kamis dan Jumat.

Disebut “Jumat” karena pada hari itu Allah menyempurnakan penciptaan langit dan bumi.
Kemudian Allah mewahyukan kepada setiap langit perkaranya masing-masing.
Allah menciptakan di setiap langit makhluk-makhluknya, seperti para malaikat, lautan, gunung-gunung es, dan hal-hal lain yang tidak diketahui selain oleh-Nya.

Lalu Allah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang, menjadikannya perhiasan sekaligus penjaga dari para setan.
Dan ketika Allah telah menyempurnakan penciptaan yang Dia kehendaki, Dia beristiwa’ (bersemayam) di atas ‘Arsy.
Inilah yang dimaksud dalam firman-Nya: “Dia menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian Dia beristiwa’ di atas ‘Arsy.” (al-A‘raf: 54)

Allah juga berfirman: “Keduanya (langit dan bumi) dahulu adalah suatu yang padu, lalu Kami pisahkan keduanya, dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup.” (al-Anbiya’: 30)

Ibnu Jarir meriwayatkan dari al-Mutsanna, dari ‘Abdullah bin Shalih, dari Abu Ma‘sar, dari Sa‘id bin Abi Sa‘id, dari ‘Abdullah bin Salam, bahwa ia berkata:
“Sesungguhnya Allah memulai penciptaan pada hari Ahad. Maka Dia menciptakan bumi pada hari Ahad dan Senin. Kemudian menciptakan rezeki-rezekinya dan gunung-gunungnya pada hari Selasa dan Rabu.
Lalu menciptakan langit pada hari Kamis dan Jumat. Dan Dia menyempurnakan penciptaan pada akhir jam hari Jumat. Pada waktu itulah Allah menciptakan Adam secara tergesa-gesa. Dan itulah waktu yang kelak akan terjadi kiamat.”

Dan Mujahid berkata tentang firman Allah Ta‘ala: “Dialah yang menciptakan untuk kalian apa yang ada di bumi seluruhnya,”—ia berkata: “Allah menciptakan bumi sebelum menciptakan langit. Ketika Allah menciptakan bumi, naiklah darinya asap. Maka itulah yang dimaksud dalam firman-Nya: ‘Kemudian Dia menuju ke langit, padahal ia masih berupa asap...’ Lalu Dia menyempurnakan langit menjadi tujuh lapis.”

Ia berkata: “Sebagian dari langit itu berada di atas sebagian yang lain, dan tujuh bumi—maksudnya: sebagian berada di bawah sebagian yang lain.”

Dan ayat ini menunjukkan bahwa bumi diciptakan lebih dahulu daripada langit, sebagaimana firman-Nya dalam Surah as-Sajdah:
‘Katakanlah: Apakah kalian benar-benar mengingkari Allah yang menciptakan bumi dalam dua hari, dan kalian menjadikan bagi-Nya sekutu-sekutu? Itulah Tuhan semesta alam. Dan Dia meletakkan gunung-gunung di atasnya, memberkahinya, dan menentukan kadar rezeki-rezekinya dalam empat hari—sama (cukup) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju ke langit, padahal ia masih berupa asap. Lalu Dia berkata kepada langit dan bumi: Datanglah kalian berdua dengan patuh atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datang dengan patuh.’


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 119 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi