Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Ibnu Katsir - Detail Buku
Halaman Ke : 136
Jumlah yang dimuat : 4377
« Sebelumnya Halaman 136 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

فَبَعَثَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ نَارًا فَأَحْرَقَتْهُمْ، ثُمَّ خَلَقَ خَلْقًا آخَرَ فَقَالَ: إِنِّي خالِقٌ بَشَراً مِنْ طِينٍ اسْجُدُوا لِآدَمَ قَالَ: فأبوا فبعث الله عليهم نارا فَأَحْرَقَتْهُمْ، ثُمَّ خَلَقَ هَؤُلَاءِ فَقَالَ: اسْجُدُوا لِآدَمَ، قَالُوا: نَعَمْ، وَكَانَ إِبْلِيسُ مِنْ أُولَئِكَ الَّذِينَ أَبَوْا أَنْ يَسْجُدُوا لِآدَمَ «١» - وَهَذَا غَرِيبٌ وَلَا يَكَادُ يَصِحُّ إِسْنَادُهُ فَإِنَّ فِيهِ رَجُلًا مُبْهَمًا «٢» وَمِثْلُهُ لَا يُحْتَجُّ بِهِ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ.

وَقَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الْأَشَجُّ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ حَيَّانَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ: قَوْلُهُ تَعَالَى: وَكانَ مِنَ الْكافِرِينَ مِنَ الَّذِينَ أَبَوْا فَأَحْرَقَتْهُمُ النار. وقال أبو جعفر رضي الله عنه عَنِ الرَّبِيعِ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ وَكانَ مِنَ الْكافِرِينَ يَعْنِي مِنَ الْعَاصِينَ. وَقَالَ السُّدِّيُّ وَكانَ مِنَ الْكافِرِينَ الَّذِينَ لَمْ يَخْلُقْهُمُ اللَّهُ يَوْمَئِذٍ يكونون بعد. وقال محمد بن كعب القرضي: ابْتَدَأَ اللَّهُ خَلْقَ إِبْلِيسَ عَلَى الْكُفْرِ وَالضَّلَالَةِ وعمل بعمل الملائكة فصيره الله إلى ما أبدى عليه خلقه على الْكُفْرِ، قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: وَكانَ مِنَ الْكافِرِينَ. وقال قتادة في قوله تعالى: وَإِذْ قُلْنا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَكَانَتِ الطَّاعَةُ لله والسجدة لآدم، أكرم الله آدم أن أسجد له ملائكته. وَقَالَ بَعْضُ النَّاسِ: كَانَ هَذَا سُجُودُ تَحِيَّةٍ وَسَلَامٍ وَإِكْرَامٍ كَمَا قَالَ تَعَالَى: وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّداً، وَقالَ يَا أَبَتِ هذا تَأْوِيلُ رُءْيايَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَها رَبِّي حَقًّا يُوسُفَ: ١٠٠ وَقَدْ كَانَ هَذَا مَشْرُوعًا فِي الْأُمَمِ الْمَاضِيَةِ وَلَكِنَّهُ نُسِخَ فِي مِلَّتِنَا. قَالَ مُعَاذٌ: قَدِمْتُ الشَّامَ فَرَأَيْتُهُمْ يَسْجُدُونَ لِأَسَاقِفَتِهِمْ وَعُلَمَائِهِمْ، فَأَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَحَقُّ أَنْ يُسْجَدَ لَكَ، فَقَالَ: «لَا لَوْ كُنْتُ آمِرًا بَشَرًا أَنْ يَسْجُدَ لِبَشَرٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا مِنْ عِظَمِ حَقِّهِ عَلَيْهَا» «٣» وَرَجَّحَهُ الرَّازِيُّ. وَقَالَ بَعْضُهُمْ: بَلْ كَانَتِ السَّجْدَةُ لِلَّهِ وَآدَمُ قِبْلَةٌ فِيهَا، كما قال تعالى: أَقِمِ الصَّلاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ الْإِسْرَاءِ: ٧٨ وَفِي هَذَا التَّنْظِيرِ نَظَرٌ، وَالْأَظْهَرُ أَنَّ الْقَوْلَ الْأَوَّلَ أَوْلَى، وَالسَّجْدَةَ لِآدَمَ إِكْرَامًا وَإِعْظَامًا وَاحْتِرَامًا وَسَلَامًا، وَهِيَ طَاعَةٌ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لِأَنَّهَا امْتِثَالٌ لِأَمْرِهِ تَعَالَى، وَقَدْ قَوَّاهُ الرَّازِيُّ فِي تَفْسِيرِهِ وَضَعَّفَ مَا عَدَاهُ مِنَ الْقَوْلَيْنِ الْآخَرَيْنِ وَهُمَا كَوْنُهُ جُعِلَ قِبْلَةً إِذْ لَا يَظْهَرُ فِيهِ شَرَفٌ وَالْآخَرُ أَنَّ الْمُرَادَ بِالسُّجُودِ الْخُضُوعُ لَا الِانْحِنَاءُ وَوَضْعُ الْجَبْهَةِ عَلَى الْأَرْضِ وَهُوَ ضَعِيفٌ كَمَا قال. وقال قتادة فِي قَوْلِهِ تَعَالَى: فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبى وَاسْتَكْبَرَ وَكانَ مِنَ الْكافِرِينَ حَسَدَ عَدُوُّ اللَّهِ إبليس آدم عليه السلام ما أعطاه مِنَ الْكَرَامَةِ، وَقَالَ: أَنَا نَارِيٌّ وَهَذَا طِينِيٌّ، وَكَانَ بَدْءُ الذُّنُوبِ الْكِبْرَ، اسْتَكْبَرَ عَدُوُّ اللَّهِ أن يسجد لآدم عليه السلام.


(١) الطبري ١/ ٢٦٤.
(٢) قوله: «عن رجل عن عكرمة» .
(٣) أخرجه أبو داود (نكاح باب ٤٠) والترمذي (رضاع باب ١٠) وابن ماجة (نكاح باب ٤) وأحمد في المسند (ج ٥ ص ٢٤٨) .
(٤) أخرجه مسلم (إيمان حديث ١٤٨، ١٤٩) .

Bahasa Indonesia Translation

Maka Allah mengirimkan api kepada mereka dan membinasakan mereka. Lalu Allah menciptakan makhluk lain dan berfirman: “Sesungguhnya Aku menciptakan manusia dari tanah, sujudlah kalian kepada Adam.”
Namun mereka enggan, lalu Allah mengirimkan api kepada mereka dan membakar mereka.
Kemudian Allah menciptakan makhluk yang lain lagi, lalu berfirman: “Sujudlah kepada Adam,”
Mereka berkata: “Ya (kami bersujud).”
Dan Iblis termasuk dari golongan yang terdahulu yang enggan sujud kepada Adam.

Ini adalah riwayat yang ganjil (gharib), dan sanadnya nyaris tidak sahih karena terdapat seorang perawi yang tidak dikenal, dan periwayatan seperti ini tidak dapat dijadikan hujjah.
Dan Allah-lah yang lebih mengetahui.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa‘id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, telah menceritakan kepada kami Shalih bin Hayyan, telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Buraidah tentang firman-Nya Ta‘ala: “dan ia termasuk golongan kafir,” yakni termasuk dari golongan yang enggan dan dibakar dengan api.

Abu Ja‘far meriwayatkan dari Ar-Rabi‘ dari Abu Al-‘Aliyah tentang firman-Nya: “dan ia termasuk dari golongan kafir,” maksudnya adalah dari golongan orang-orang yang durhaka.

As-Suddi berkata: “dan ia termasuk dari golongan kafir” maksudnya mereka yang belum diciptakan oleh Allah pada hari itu tetapi akan ada setelahnya.

Muhammad bin Ka‘b Al-Quradhi berkata:
“Allah menciptakan Iblis atas dasar kekufuran dan kesesatan. Ia mengerjakan amalan para malaikat, kemudian Allah kembalikan dia kepada keadaan yang sesuai dengan penciptaannya semula, yaitu kekufuran.” Maka Allah Ta‘ala berfirman: “dan ia termasuk dari golongan kafir.”

Qatadah berkata mengenai firman Allah Ta‘ala:
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kalian kepada Adam.'”
Ketaatan itu ditujukan kepada Allah dan sujudnya kepada Adam. Allah memuliakan Adam dengan memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadanya.

Sebagian ulama mengatakan: Itu adalah sujud penghormatan, penghargaan, dan salam, sebagaimana dalam firman-Nya: “Dan ia (Yusuf) menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana, lalu mereka sujud kepadanya.” (Yusuf: 100)
Dan Yusuf berkata: “Wahai ayahku, inilah takwil dari mimpiku yang dulu. Sungguh Rabbku telah menjadikannya kenyataan.”
Sujud seperti itu disyariatkan pada umat-umat terdahulu, tetapi dihapuskan dalam syariat kita.

Mu‘adz berkata: “Ketika aku datang ke Syam, aku melihat mereka bersujud kepada para uskup dan ulama mereka. Maka aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, engkau lebih berhak untuk disujudkan.’”
Maka Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak. Seandainya aku hendak memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, sungguh aku akan perintahkan wanita untuk sujud kepada suaminya karena besarnya hak suami atas dirinya."

Pendapat ini dipilih oleh Ar-Razi.

Sebagian ulama lainnya berkata: “Sujud itu ditujukan kepada Allah, sedangkan Adam hanyalah kiblat dalam sujud tersebut.”
Sebagaimana dalam firman-Nya: “Tegakkanlah shalat sejak tergelincir matahari...” (Al-Isra’: 78)
Namun analogi ini lemah, dan pendapat pertama lebih kuat, yaitu bahwa sujud tersebut memang untuk Adam sebagai bentuk pemuliaan, penghormatan, dan penghargaan, serta sebagai salam, namun tetap dalam rangka ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla karena merupakan perintah-Nya.
Pendapat ini dikuatkan oleh Ar-Razi dalam tafsirnya dan ia melemahkan dua pendapat lainnya:

  1. Bahwa Adam hanya menjadi kiblat sujud — karena hal ini tidak menunjukkan adanya keutamaan secara langsung.

  2. Bahwa maksud sujud hanyalah ketundukan hati, bukan ruku atau menempelkan dahi ke tanah — ini juga dianggap lemah.

Qatadah berkata mengenai firman-Nya: “Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia enggan dan menyombongkan diri, dan ia termasuk dari golongan yang kafir.”
Musuh Allah, Iblis, telah dengki kepada Adam karena karunia yang Allah berikan kepadanya.
Iblis berkata: “Aku dari api, sedangkan ia dari tanah.”
Awal dari segala dosa adalah kesombongan.
Musuh Allah menyombongkan diri untuk sujud kepada Adam ‘alaihis salam.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 136 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi