Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
وَفِي سُنَنِ أَبِي دَاوُدَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يرح «٣» رائحة الجنة يوم القيامة» «٤» فأما تَعْلِيمُ الْعِلْمِ بِأُجْرَةٍ، فَإِنْ كَانَ قَدْ تَعَيَّنَ عَلَيْهِ فَلَا يَجُوزُ أَنْ يَأْخُذَ عَلَيْهِ أُجْرَةً، وَيَجُوزُ أَنْ يَتَنَاوَلَ مِنْ بَيْتِ الْمَالِ مَا يقوم به حاله وعياله بأجرة، فَإِنْ لَمْ يَحْصُلْ لَهُ مِنْهُ شَيْءٌ وَقَطَعَهُ التَّعْلِيمُ عَنِ التَّكَسُّبِ، فَهُوَ كَمَا لَمْ يَتَعَيَّنْ عَلَيْهِ، وَإِذَا لَمْ يَتَعَيَّنْ عَلَيْهِ فَإِنَّهُ يَجُوزُ أَنْ يَأْخُذَ عَلَيْهِ أُجْرَةً عِنْدَ مَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ وَجُمْهُورِ الْعُلَمَاءِ كَمَا فِي صَحِيحِ الْبُخَارِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ فِي قِصَّةِ اللَّدِيغِ «إِنَّ أَحَقَّ مَا أَخَذْتُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا كِتَابُ اللَّهِ» «١» وَقَوْلُهُ فِي قِصَّةِ الْمَخْطُوبَةِ «زَوَّجْتُكَهَا بِمَا مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ» «٢» فَأَمَّا حَدِيثُ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، أَنَّهُ عَلَّمَ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ الصُّفَّةِ «٣» شَيْئًا مِنَ الْقُرْآنِ فَأَهْدَى لَهُ قَوْسًا فَسَأَلَ عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فقال «إِنْ أَحْبَبْتَ أَنْ تُطَوَّقَ بِقَوْسٍ مِنْ نَارٍ فَاقْبَلْهُ» فَتَرَكَهُ، رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ. وَرُوِيَ مِثْلُهُ عن أبي ابن كَعْبٍ مَرْفُوعًا، فَإِنْ صَحَّ إِسْنَادُهُ فَهُوَ مَحْمُولٌ عِنْدَ كَثِيرٍ مِنَ الْعُلَمَاءِ مِنْهُمْ: أَبُو عُمَرَ بْنُ عَبْدِ الْبَرِّ، عَلَى أَنَّهُ لَمَّا عَلَّمَهُ لله لَمْ يَجُزْ بَعْدَ هَذَا أَنْ يَعْتَاضَ عَنْ ثَوَابِ اللَّهِ بِذَلِكَ الْقَوْسِ، فَأَمَّا إِذَا كَانَ مِنْ أَوَّلِ الْأَمْرِ عَلَى التَّعْلِيمِ بِالْأُجْرَةِ فَإِنَّهُ يَصِحُّ كَمَا فِي حَدِيثِ اللَّدِيغِ وَحَدِيثِ سَهْلٍ في المخطوبة، والله أعلم. وقوله وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ الدُّورِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو إِسْمَاعِيلَ الْمُؤَدِّبُ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ عَنْ طَلْقِ بْنِ حَبِيبٍ، قَالَ: التَّقْوَى أَنْ تَعْمَلَ بِطَاعَةِ اللَّهِ رَجَاءَ رَحْمَةِ اللَّهِ عَلَى نُورٍ من اللَّهِ، وَأَنْ تَتْرُكَ مَعْصِيَةَ اللَّهِ عَلَى نُورٍ من الله تخاف عقاب الله، ومعنى قول وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ أَنَّهُ تَعَالَى يَتَوَعَّدُهُمْ فِيمَا يَتَعَمَّدُونَهُ مِنْ كِتْمَانِ الْحَقِّ وَإِظْهَارِ خِلَافِهِ وَمُخَالَفَتِهِمُ الرَّسُولَ صلوات الله وسلامه عليه.
سورة البقرة (٢) : الآيات ٤٢ الى ٤٣
وَلا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْباطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٤٢) وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ (٤٣)
يَقُولُ تَعَالَى نَاهِيًا لِلْيَهُودِ عَمَّا كَانُوا يَتَعَمَّدُونَهُ مِنْ تَلْبِيسِ الْحَقِّ بِالْبَاطِلِ، وَتَمْوِيهِهِ بِهِ، وَكِتْمَانِهِمُ الْحَقَّ، وَإِظْهَارِهِمُ الْبَاطِلَ: وَلا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْباطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ فَنَهَاهُمْ عَنِ الشَّيْئَيْنِ مَعًا، وَأَمَرَهُمْ بِإِظْهَارِ الْحَقِّ وَالتَّصْرِيحِ بِهِ، وَلِهَذَا قَالَ الضَّحَّاكُ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَلا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْباطِلِ: لَا تَخْلِطُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ، وَالصِّدْقَ بِالْكَذِبِ. وَقَالَ أَبُو الْعَالِيَةِ- وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ- يَقُولُ: وَلَا تَخْلِطُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ، وَأَدُّوا النَّصِيحَةَ لِعِبَادِ اللَّهِ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيُرْوَى عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ وَالرَّبِيعِ بْنِ أَنَسٍ نَحْوُهُ وَقَالَ قتادة وَلا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْباطِلِ ولا تلبسوا اليهودية والنصرانية بالإسلام، وأنتم تعلمون أن دين الله الإسلام، وأن اليهودية وَالنَّصْرَانِيَّةَ بِدْعَةٌ لَيْسَتْ مِنَ اللَّهِ. وَرُوِيَ عَنِ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ نَحْوُ ذَلِكَ.
(١) البخاري (إجارة باب ١٦) .
(٢) أخرجه البخاري (فضائل القرآن باب ٢١ ونكاح باب ٢٧، ٤٠) . وأبو داود (نكاح باب ١٧) والترمذي (نكاح باب ٢٣) والدارمي (نكاح باب ١٩) .
(٣) أهل الصفّة: هم فقراء المهاجرين ومن لم يكن له منهم منزل يسكنه فكانوا يأوون إلى موضع مظلّل في مسجد المدينة يسكنونه.
Dan dalam Sunan Abu Dawud, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa mempelajari ilmu yang seharusnya hanya untuk mencari wajah Allah, lalu ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan bagian dunia, maka ia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat."
Adapun mengajarkan ilmu dengan imbalan (upah), jika kewajiban mengajarkannya telah ditentukan secara khusus atas dirinya, maka tidak boleh mengambil upah atasnya. Namun, boleh menerima dari baitul mal apa yang dapat mencukupi keperluan dirinya dan keluarganya sebagai upah. Jika tidak mendapatkan apa-apa darinya, sementara mengajar telah menghalanginya dari mencari nafkah, maka keadaannya seperti orang yang belum ditentukan wajib mengajarkannya. Apabila belum wajib atasnya, maka boleh baginya mengambil upah atas mengajar menurut Malik, asy-Syafi'i, Ahmad, dan mayoritas ulama. Sebagaimana dalam Shahih al-Bukhari dari Abu Sa'id dalam kisah orang yang terkena sengatan:
"Sesungguhnya yang paling layak kalian ambil upah atasnya adalah Kitabullah."
Dan juga sabda beliau dalam kisah wanita yang dinikahkan:
"Aku nikahkan engkau dengannya dengan mahar yang ada padamu berupa al-Qur’an."
Adapun hadis 'Ubadah bin ash-Shamit, bahwa ia mengajarkan seorang dari Ahlus Shuffah sebagian al-Qur’an, lalu orang itu memberinya hadiah berupa busur panah. Ia pun bertanya kepada Rasulullah ﷺ, maka beliau bersabda:
"Jika engkau suka dikalungi dengan busur dari api, maka ambillah."
Maka ia pun meninggalkannya. Diriwayatkan oleh Abu Dawud. Dan riwayat serupa dari Ubay bin Ka'b secara marfu‘. Jika sanadnya sahih, maka ditakwil oleh banyak ulama –di antaranya Abu 'Umar bin ‘Abd al-Barr– bahwa karena ia telah mengajarkan demi Allah, maka tidak boleh setelah itu mengambil imbalan dunia (busur tersebut) sebagai ganti pahala dari Allah.
Adapun jika sejak awal perjanjiannya adalah mengajar dengan upah, maka hal itu sah, sebagaimana dalam hadis orang yang terkena sengatan dan hadis Sahl dalam kisah wanita yang dinikahkan. Dan Allah lebih mengetahui.
Adapun firman-Nya: "Dan hanya kepada-Ku hendaklah kalian bertakwa," maka Ibn Abi Hatim meriwayatkan: Telah menceritakan kepada kami Abu 'Umar ad-Duri, telah menceritakan kepada kami Abu Isma‘il al-Mu’addib, dari ‘Ashim al-Ahwal, dari Abu al-‘Aliyah, dari Thalq bin Habib, ia berkata:
Takwa adalah: engkau beramal dengan ketaatan kepada Allah dengan mengharap rahmat Allah di atas cahaya dari Allah, dan engkau meninggalkan maksiat kepada Allah di atas cahaya dari Allah karena takut terhadap siksa Allah.
Makna firman-Nya "dan hanya kepada-Ku hendaklah kalian bertakwa" adalah bahwa Dia Ta‘ala mengancam mereka atas perbuatan sengaja mereka dalam menyembunyikan kebenaran dan menampakkan kebalikannya serta menyelisihi Rasul ﷺ.
Surat Al-Baqarah (2) : Ayat 42–43
"Dan janganlah kalian campuradukkan yang benar dengan yang batil, dan kalian sembunyikan kebenaran padahal kalian mengetahui."
"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk."
Allah Ta‘ala berfirman melarang kaum Yahudi dari perbuatan mereka yang sengaja mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan, dan membungkusnya, serta menyembunyikan kebenaran dan menampakkan kebatilan: "Dan janganlah kalian campuradukkan yang benar dengan yang batil dan kalian sembunyikan kebenaran padahal kalian mengetahui." Maka Allah melarang mereka dari dua hal sekaligus, dan memerintahkan mereka untuk menampakkan kebenaran dan menjelaskannya. Karena itu, ad-Dhahhak meriwayatkan dari Ibn ‘Abbas: "Dan janganlah kalian campuradukkan yang benar dengan yang batil" maksudnya: Jangan kalian campuradukkan kebenaran dengan kebatilan, dan kejujuran dengan kebohongan.
Abu al-‘Aliyah berkata: "Dan janganlah kalian campuradukkan yang benar dengan yang batil," maksudnya: Janganlah kalian campuradukkan yang benar dengan yang batil, dan berikanlah nasihat kepada hamba-hamba Allah dari umat Muhammad ﷺ. Riwayat serupa juga dari Sa‘id bin Jubair dan ar-Rabi‘ bin Anas.
Qatadah berkata: "Dan janganlah kalian campuradukkan yang benar dengan yang batil," maksudnya: Janganlah kalian mencampuradukkan agama Yahudi dan Nasrani dengan Islam, padahal kalian mengetahui bahwa agama Allah adalah Islam, dan bahwa Yahudi dan Nasrani adalah bid‘ah yang tidak berasal dari Allah. Riwayat semakna juga dari al-Hasan al-Bashri.