Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Ibnu Katsir - Detail Buku
Halaman Ke : 43
Jumlah yang dimuat : 4377
« Sebelumnya Halaman 43 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

سورة الفاتحة

آية 4

محمد بن عيسى هذا وهو الهلالي ضَعِيفٌ «١» . وَحَكَى الْبَغَوِيُّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّهُ قَالَ: لِلَّهِ أَلْفُ عَالَمٍ سِتُّمِائَةٍ فِي الْبَحْرِ وَأَرْبَعُمِائَةٍ فِي الْبَرِّ، وَقَالَ وَهْبُ بْنُ مُنَبِّهٍ: لِلَّهِ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ أَلْفَ عَالَمٍ الدُّنْيَا عَالَمٌ مِنْهَا، وَقَالَ مُقَاتِلٌ:

الْعَوَالِمُ ثَمَانُونَ أَلْفًا، وَقَالَ كَعْبُ الْأَحْبَارِ: لَا يَعْلَمُ عَدَدَ الْعَوَالِمِ إلا الله عز وجل نقله الْبَغَوِيُّ.

وَحَكَى الْقُرْطُبِيُّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُ قَالَ: إِنَّ لِلَّهِ أَرْبَعِينَ أَلْفَ عَالَمٍ الدُّنْيَا مِنْ شَرْقِهَا إِلَى مَغْرِبِهَا عَالَمٌ وَاحِدٌ مِنْهَا، وَقَالَ الزَّجَّاجُ: الْعَالَمُ كُلُّ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ قَالَ الْقُرْطُبِيُّ:

وَهَذَا هُوَ الصَّحِيحُ أَنَّهُ شَامِلٌ لِكُلِّ الْعَالَمِينَ كَقَوْلِهِ: قالَ فِرْعَوْنُ وَما رَبُّ الْعالَمِينَ. قالَ رَبُّ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ وَما بَيْنَهُمَا إِنْ كُنْتُمْ مُوقِنِينَ الشعراء: ٢٣ وَالْعَالَمُ مُشْتَقٌّ مِنَ الْعَلَامَةِ (قُلْتُ) لِأَنَّهُ عِلْمٌ دَالٌّ عَلَى وُجُودِ خَالِقِهِ وَصَانِعِهِ وَوَحْدَانِيَّتِهِ كَمَا قَالَ ابْنُ الْمُعْتَزِّ:

فَيَا عَجَبًا كَيْفَ يُعْصَى الْإِلَهُ ... أَمْ كَيْفَ يَجْحَدُهُ الْجَاحِدُ

وَفِي كُلِّ شَيْءٍ لَهُ آيَةً ... تَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ وَاحِدُ

سورة الفاتحة (١) : آية ٣

الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ (٣)

وقوله تعالى: الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ تَقَدَّمَ الْكَلَامُ عَلَيْهِ فِي الْبَسْمَلَةِ بما أغنى عن الإعادة. قال القرطبي «٢» : إنما وصف نفسه بالرحمن الرحيم بعد قوله رب العالمين ليكون من باب قرن الترغيب بعد الترهيب كما قال تَعَالَى: نَبِّئْ عِبادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. وَأَنَّ عَذابِي هُوَ الْعَذابُ الْأَلِيمُ الْحِجْرِ: ٤٩- ٥٠ وَقَوْلُهُ تعالى: إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ الأنعام: ١٦٥ قال: فالرب فيه ترهيب والرحمن الرحيم ترغيب. وفي صَحِيحِ مُسْلِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «لَوْ يَعْلَمُ الْمُؤْمِنُ مَا عِنْدَ اللَّهِ مِنَ العقوبة ما طمع في جنته أَحَدٌ وَلَوْ يُعْلَمُ الْكَافِرُ مَا عِنْدَ اللَّهِ من الرحمة ما قنط من رحمته «٣» أحد» .

سورة الفاتحة (١) : آية ٤

مالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤)

قَرَأَ بَعْضُ الْقُرَّاءِ (مَلِكُ يَوْمِ الدِّينِ) وَقَرَأَ آخَرُونَ (مَالِكِ) وَكِلَاهُمَا صَحِيحٌ متواتر في السبع «٤» ، ويقال ملك بكسر اللام وبإسكانها، وَيُقَالُ مَلِيكٌ أَيْضًا وَأَشْبَعَ نَافِعٌ كَسْرَةَ الْكَافِ فَقَرَأَ (مَلَكِي يَوْمِ الدِّينِ) وَقَدْ رَجَّحَ كُلًّا من القراءتين مرجّحون من حيث المعنى وكلتاهما صَحِيحَةٌ حَسَنَةٌ، وَرَجَّحَ الزَّمَخْشَرِيُّ مَلِكِ لِأَنَّهَا قِرَاءَةُ أهل الحرمين ولقوله: لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ غافر: ١٦ وقوله:

 


(١) الحديث رواه السيوطي في الدر المنثور (١/ ٣٧) وقال: بسند ضعيف.
(٢) تفسير القرطبي ١/ ١٣٩، وابن كثير ينقل هنا عن القرطبي بتصرّف.
(٣) في القرطبي ١/ ١٣٩ وصحيح مسلم (توبة حديث ٢٣) : «جنته» .
(٤) أي القراءات السبع المشهورة.

Bahasa Indonesia Translation

Al Fatihah

Ayat ke-4

Muhammad bin 'Isa ini — yaitu al Hilali — adalah perawi yang dha'if (lemah).

Al Baghawi meriwayatkan dari Sa'id bin al Musayyab bahwa ia berkata:
"Bagi Allah terdapat seribu 'alam; enam ratus di laut dan empat ratus di darat."

Wahb bin Munabbih berkata:
"Bagi Allah terdapat delapan belas ribu 'alam, dan dunia ini hanyalah salah satu dari 'alam tersebut."

Muqatil berkata:
"Jumlah 'awalim (jamak dari 'alam) adalah delapan puluh ribu."

Ka'b al Ahbar berkata:
"Tidak ada yang mengetahui jumlah 'awalim kecuali Allah 'Azza wa Jalla."
Hal ini dinukil oleh al Baghawi.

Al Qurtubi meriwayatkan dari Abu Sa'id al Khudri bahwa beliau berkata:
"Sesungguhnya bagi Allah terdapat empat puluh ribu 'alam; dunia dari timurnya sampai baratnya hanyalah satu 'alam dari mereka."

Az Zajjaj berkata:
"Al 'alam adalah seluruh yang Allah ciptakan di dunia dan akhirat."

Al Qurtubi berkata:
"Inilah pendapat yang benar, bahwa ia (kata 'alam) mencakup seluruh makhluk, sebagaimana firman-Nya:

"Firaun berkata: 'Dan siapa Rabb al 'alamin itu?'
Musa menjawab: 'Rabb langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu sekalian (orang-orang) meyakini.'" (asy Syu'ara: 23)

Al 'alam diambil dari kata 'alamat (tanda),
karena ia adalah bukti yang menunjukkan keberadaan Sang Pencipta, Pencipta tunggal, dan keesaan-Nya, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu al Mu'tazz:

"Wahai keheranan, bagaimana mungkin Allah didurhakai,
atau bagaimana mungkin orang yang ingkar mengingkari-Nya.
Padahal dalam setiap sesuatu terdapat tanda
yang menunjukkan bahwa Dia Maha Esa."


Surah al Fatihah (1) : Ayat 3

الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ (3)

Dan firman-Nya Ta'ala:
"ar Rahman ar Rahim"

Telah dibahas sebelumnya dalam basmalah sehingga tidak perlu diulangi.

Al Qurtubi berkata:
"Sesungguhnya Allah menyifatkan diri-Nya dengan ar Rahman ar Rahim setelah firman-Nya Rabb al 'alamin, agar menjadi bentuk penggabungan antara targhib (memberi harapan) setelah tarhib (memberi ancaman), sebagaimana firman-Nya:

"Beritahukanlah kepada hamba-hamba-Ku bahwa Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan bahwa azab-Ku adalah azab yang sangat pedih." (al Hijr: 49-50)

Dan firman-Nya Ta'ala:

"Sesungguhnya Rabbmu adalah Mahacepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (al An'am: 165)

Ia berkata:
"Kata 'Rabb' mengandung unsur ancaman, sedangkan 'ar Rahman ar Rahim' mengandung unsur harapan."

Dalam Shahih Muslim, dari Abu Hurairah, ia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Seandainya seorang mukmin mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa azab, niscaya tidak seorang pun akan berangan-angan masuk surga.
Dan seandainya seorang kafir mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa rahmat, niscaya tidak seorang pun akan berputus asa dari rahmat-Nya."

 

Surah al Fatihah (1) : Ayat 4

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4)

Sebagian qari' (ahli qira'ah) membaca (مَلِكِ يَوْمِ الدِّينِ) dengan lafaz Malik, dan sebagian lain membaca (مَالِكِ) dengan lafaz Maalik.
Keduanya sahih dan mutawatir dalam qira'ah yang tujuh.

Ada yang membaca dengan lafaz Malik dengan kasrah pada huruf lam dan ada pula yang dengan sukun.
Ada juga yang mengatakan Maliik.

An Nafi' memanjangkan kasrah pada huruf kaf sehingga membaca (مَلَكِي يَوْمِ الدِّينِ).

Telah ada ulama yang menguatkan masing-masing dari dua qira'ah ini berdasarkan makna, dan keduanya adalah bacaan yang sahih dan bagus.

Az Zamakhsyari lebih menguatkan bacaan Malik karena itu adalah qira'ah ahli Haramain (penduduk dua tanah suci),
dan berdasarkan firman Allah Ta'ala:

"Milik siapakah kerajaan pada hari ini?" (Ghafir: 16)

serta firman-Nya:


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 43 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi