Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
ثُمَّ ضَرَبَ مَثَلَ الْكُفَّارِ الْجُهَّالِ الْجَهْلَ البسيط وهم الذين قال تعالى فِيهِمْ أَوْ كَظُلُماتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحابٌ ظُلُماتٌ بَعْضُها فَوْقَ بَعْضٍ إِذا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَراها وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُوراً فَما لَهُ مِنْ نُورٍ النُّورِ: ٤٠ فَقَسَّمَ الْكُفَّارَ هَاهُنَا إِلَى قِسْمَيْنِ: دَاعِيَةٌ وَمُقَلِّدٌ، كَمَا ذَكَرَهُمَا فِي أَوَّلِ سُورَةِ الْحَجِّ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّبِعُ كُلَّ شَيْطانٍ مَرِيدٍ الحج: ٣ وقال وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلا هُدىً وَلا كِتابٍ مُنِيرٍ الْحَجِّ: ٨ وَقَدْ قَسَّمَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ فِي أَوَّلِ الْوَاقِعَةِ وفي آخرها، وَفِي سُورَةِ الْإِنْسَانِ إِلَى قِسْمَيْنِ: سَابِقُونَ وَهُمُ الْمُقَرَّبُونَ، وَأَصْحَابُ يَمِينٍ وَهُمُ الْأَبْرَارُ.
فَتُلُخِّصَ مِنْ مَجْمُوعِ هَذِهِ الْآيَاتِ الْكَرِيمَاتِ أَنَّ الْمُؤْمِنِينَ صِنْفَانِ: مُقَرَّبُونَ وَأَبْرَارٌ، وَأَنَّ الْكَافِرِينَ صِنْفَانِ: دُعَاةٌ وَمُقَلِّدُونَ، وَأَنَّ الْمُنَافِقِينَ أَيْضًا صِنْفَانِ: مُنَافِقٌ خَالِصٌ، وَمُنَافِقٌ فِيهِ شُعْبَةٌ مِنْ نِفَاقٍ، كَمَا جَاءَ فِي الصَّحِيحَيْنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ وَاحِدَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا: مَنْ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائتمن خَانَ» «١» اسْتَدَلُّوا بِهِ عَلَى أَنَّ الْإِنْسَانَ قَدْ تَكُونُ فِيهِ شُعْبَةٌ مِنْ إِيمَانٍ وَشُعْبَةٌ مِنْ نِفَاقٍ. إِمَّا عَمَلِيٌّ لِهَذَا الْحَدِيثِ أَوِ اعْتِقَادِيٌّ كَمَا دَلَّتْ عَلَيْهِ الْآيَةُ كَمَا ذَهَبَ إِلَيْهِ طَائِفَةٌ مِنَ السَّلَفِ وَبَعْضُ الْعُلَمَاءِ كَمَا تَقَدَّمَ وَكَمَا سَيَأْتِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ. قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ «٢» : حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ يَعْنِي شَيْبَانَ عَنْ لَيْثٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «الْقُلُوبُ أَرْبَعَةٌ: قَلْبٌ أَجْرَدُ فِيهِ مِثْلُ السِّرَاجِ يُزْهِرُ، وَقَلْبٌ أَغْلَفُ مَرْبُوطٌ عَلَى غِلَافِهِ، وَقَلْبٌ مَنْكُوسٌ، وَقَلْبٌ مُصَفَّحٌ، فَأَمَّا الْقَلْبُ الْأَجْرَدُ فقلب المؤمن فسراجه فِيهِ نُورُهُ وَأَمَّا الْقَلْبُ الْأَغْلَفُ فَقَلْبُ الْكَافِرِ وَأَمَّا الْقَلْبُ الْمَنْكُوسُ فَقَلْبُ الْمُنَافِقِ الْخَالِصِ عَرَفَ ثُمَّ أَنْكَرَ وَأَمَّا الْقَلْبُ الْمُصَفَّحُ فَقَلْبٌ فِيهِ إِيمَانٌ وَنِفَاقٌ، وَمَثَلُ الْإِيمَانِ فِيهِ كَمَثَلِ الْبَقْلَةِ يَمُدُّهَا الْمَاءُ الطَّيِّبُ وَمَثَلُ النِّفَاقِ فِيهِ كَمَثَلِ القرحة يمدها القيح والدم فأي المادتين غَلَبَتْ عَلَى الْأُخْرَى غَلَبَتْ عَلَيْهِ» وَهَذَا إِسْنَادٌ جيد حسن.وقوله تَعَالَى: وَلَوْ شاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصارِهِمْ إِنَّ اللَّهَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي مُحَمَّدٍ عَنْ عِكْرِمَةَ أَوْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ تَعَالَى: وَلَوْ شاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصارِهِمْ قَالَ: لِمَا تَرَكُوا مِنَ الْحَقِّ بَعْدَ مَعْرِفَتِهِ «٣» إِنَّ اللَّهَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ:
(١) أخرجه البخاري (إيمان باب ٢٤ جزية باب ١٧ مظالم باب ١٧) ومسلم (إيمان حديث ١٠٢) وأبو داود (سنة باب ١٥) والترمذي (إيمان باب ١٤) والنسائي (إيمان باب ٢٠) وأحمد في المسند (ج ٢ ص ١٨٩) .
(٢) المسند ج ٣ ص ١٧.
(٣) الطبري ١/ ١٩٤. .....
Kemudian Allah membuat permisalan bagi orang-orang kafir yang bodoh dengan kebodohan sederhana (al-jahl al-basīṭ), yaitu orang-orang yang Allah Ta‘ala berfirman tentang mereka:
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, diliputi oleh ombak, di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang bertumpuk-tumpuk, apabila seseorang mengeluarkan tangannya, tidak hampir-hampir dia melihatnya. Dan barang siapa yang tidak diberi cahaya oleh Allah, maka dia tidak akan memiliki cahaya." (QS. An-Nūr: 40)
Maka Allah membagi kaum kafir di sini menjadi dua golongan:
Penyeru (kepada kekufuran)
Pengikut (yang membebek)
Sebagaimana Dia menyebutkan dua tipe itu pada permulaan surat Al-Ḥajj:
"Dan di antara manusia ada orang yang berbantah-bantahan tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, dan mengikuti setiap setan yang durhaka..." (QS. Al-Ḥajj: 3)
Dan firman-Nya:
"Dan di antara manusia ada orang yang berbantah-bantahan tentang Allah tanpa ilmu, tanpa petunjuk, dan tanpa kitab yang memberi cahaya." (QS. Al-Ḥajj: 8)
Dan Allah juga membagi kaum mukminin pada permulaan surat Al-Wāqi‘ah dan di akhirnya, serta dalam surat Al-Insān, menjadi dua golongan:
As-Sābiqūn (yang mendahului) dan mereka adalah yang didekatkan kepada Allah
Ashḥāb al-Yamīn (golongan kanan) dan mereka adalah orang-orang baik (al-abrār)
Maka dapat disimpulkan dari keseluruhan ayat-ayat mulia ini bahwa:
Kaum mukminin ada dua macam: al-muqarrabūn (yang didekatkan) dan al-abrār (orang-orang baik).
Kaum kāfirīn juga dua macam: du‘āt (penyeru) dan muqallidūn (pengikut).
Kaum munāfiqīn juga dua macam:
Munafik murni, dan merekalah yang dijadikan permisalan dengan api
Munafik yang memiliki bagian dari kemunafikan, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih dari ‘Abdullah bin ‘Amr dari Nabi ﷺ:
“Ada tiga perkara, barang siapa memilikinya maka dia seorang munafik sejati. Dan barang siapa memiliki salah satu di antaranya, maka padanya terdapat salah satu sifat kemunafikan sampai ia meninggalkannya: jika berbicara dia berdusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya dia khianat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini dijadikan dalil bahwa seseorang bisa memiliki satu cabang dari iman dan satu cabang dari kemunafikan — baik dalam amal, sebagaimana disebutkan dalam hadits ini, ataupun dalam keyakinan, sebagaimana ditunjukkan oleh ayat tersebut — sebagaimana pandangan sebagian salaf dan para ulama, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya dan akan disebutkan lagi insya Allah.
Imam Ahmad berkata: Telah menceritakan kepada kami Abū Naḍr, telah menceritakan kepada kami Abū Mu‘āwiyah — yaitu Shaybān — dari Layth, dari ‘Amr bin Murrah, dari Abī al-Bakhtarī, dari Abū Sa‘īd ia berkata:
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Hati itu ada empat macam:
Hati yang polos (ajrad), padanya seperti pelita yang bersinar — itulah hati orang mukmin, dan pelitanya adalah cahaya di dalamnya;
Hati yang tertutup, terikat pada penutupnya — itulah hati orang kafir;
Hati yang terbalik — itulah hati orang munafik sejati, yang telah mengetahui lalu mengingkarinya;
Hati yang berlapis — yakni hati yang di dalamnya ada iman dan kemunafikan;
dan perumpamaan iman di dalamnya seperti tanaman yang disiram oleh air yang baik, sedangkan perumpamaan kemunafikan di dalamnya seperti luka bernanah yang dialiri nanah dan darah. Maka mana yang lebih kuat di antara keduanya, itulah yang akan menguasai hati itu.”*
Sanad hadits ini adalah jayyid (baik) dan ḥasan.
Adapun firman Allah Ta‘ala:
"Dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia mencabut pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah: 20)
Muḥammad bin Isḥāq berkata: Telah menceritakan kepadaku Muḥammad bin Abī Muḥammad dari ‘Ikrimah atau Sa‘īd bin Jubair dari Ibnu ‘Abbās, mengenai firman-Nya:
"Dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia mencabut pendengaran dan penglihatan mereka,"
ia berkata: "Karena mereka meninggalkan kebenaran setelah mengetahuinya."
"Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." — Ibnu ‘Abbās berkata: