ke rumah beliau, selalu kelihatan rasa bangga pada air mukanya, karena adiknya telah menjadi.
Kadang-kadang beliau terpaku kagum mendengarkan saya menguraikan suatu falsafah agama, dan beliau bertanya : ”Dari mana kau dapat itu 7” Lalu saya jawab : ”Kakanda lupa, bahwa itu adalah percikan dari ajaran kakanda sendiri.”
Moga-moga puas kiranya hati beliau membaca ”Tafsirku” ini.
Orang ketiga yang saya kenangkan ialah isteri saya sendiri. Siti Raham binti Endah Sutan. Masih kanak-kanak, kalau diukur dengan cara sekarang, kami telah dikawinkan 29 April 1929, saya dalam usia 22 tahun dan dia usia 15 tahun.
Dari mulai anak tangga pertama dalam perjuangan hidup, untuk meminta sedikit luangan tempat dalam masyarakat bangsa dan agama, dia telah mendampingi saya.
Sekarang kami telah beranak-pinak dan bercucu. Dia telah mengikuti saya dan mendampingi saya dalam hidup selarut selama itu; tidak pernah mengeluh ketika hidup kami melarat, dan tidak pernah menyombong waktu hidup kami menaik, cuma berurai airmata seketika saya dengan paksa dipisahkan dengan dia lebih dari dua tahun.
Dia adalah pahlawan yang tidak dikenal, yang disadarinya atau tidak, telah banyak memberikan pendorong bagiku buat maju. Sampaisekarang, telah dekat 40 tahun kami kawin, namun dia tetap dalam
kesederhanaannya, maka di waktu menjelang tua ini, dia yang lebihbanyak membimbing saya.
Emas perak tidak ada yang akan saya tumpukkan dimuka kakinyasebagian tanda syukur atas pemeliharaan Allah terhadap rumah tanggayang kami bina. Tetapi ”Tafsir” ini akan lebih daripada emas dan perak,
sebab dia adalah hasil dari keringat saya ketika tekun menyusunnya,dan hasil dari airmata saya, seketika menulis di tempat sepi, lalu terkenang kepada dia.
Dan di samping semuanya itu teringatlah saya kepada Almarhumah ibu saya, Shafiyah binti Bagindo Nan Batuah, yang meninggal dunia pada tahun 1934, dengan air susunya saya dibesarkan, dengan cinta kasih sayangnya dipupuk saya sampai dewasa. Sayang sekali sebelum saya dapat menunjukkan khidmat dan membalas cintanya, dia telah meninggal dunia.