pula kepada sahabat saya Dr. Muhammad al-Bahay yang ketika itu menjadi Kepala Departemen Kebudayaan Al-Azhar. (Kemudian diangkat menjadi Men- teri Kebudayaan dan Urusan Al-azhar). Dan terimakasih pula kepada sahabat saya Raden Haji Hidayat, bekas anggota Konstituante, bekas Sektretaris P.G.R.I. dan Pegawai Tinggi Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Ke- budayaan R.I. yang telah memperkenalkan karya-karya saya dalam lapangan sastra di Indonesia, terutama usaha-usaha saya dalam penyebaran ajaran Agama Islam dengan lisan dan tulisan. Demikian juga terimakasih saya kepada bekas Duta Besar R.P.A. di Indonesia Sayid Ali Fahmi al-Amrousi.
Tiba-tiba datang pulalah sepucuk surat dari Syaikh Mahmoud Syaltout, surat yang berbunyi sangat mengharukan hati saya.
Bismillahir-Rahmanir-Rahim
“Samahat as-Sayid Al-Hajj Abdulmalik Abdulkarim Amrullah.
Salamullahi alaikum warahmatuhu wa-barakatuhu, waba‘du.
Telah saya terima surat tuan yang mulia, yang menyatakan bahwa tuan telah menerima dengan resmi dari Duta Besar Republik Persatuan Arab di Indonesia gelar kehormatan Ustadziyah Fakhriyah yang telah dikurniakan oleh Al-Azhar kepada tuan. Surat tuan itu membayangkan betapa suci dan mulianya penghargaan tuan atas anugerah kehormatan yang diberikannya itu.
Sesungguhnya tatkala Al-Azhar memutuskan hendak memberikan peng- hargaan itu, ialah karena dia telah mengetahui betapa perjuangan tuan selama ini di dalam usaha menegakkan kesatuan kaum Muslimin di Asia Timur, dan bagaimana pula tuan telah memancangkan tonggak-tonggak untuk kekokohan Islam. Maka Al-Azhar sangatlah merasa berbahagia karena telah meletakkan kepercayaannya itu ke atas diri tuan dan dianggapnyalah tuan sebagai putera- nya yang setia kepadanya dan kepada pokok-pokok pendirian Islam, yang Al- Azhar telah berjuang selama ini untuk mengibarkan benderanya.
Moga-moga Allah memberikan taufiq kepada kami dan kepada tuan di dalam bekerja bagi kemuliaan Islam dan kaum Muslimin. Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu.
Mahmoud Syaltout
(tanda tangan)
Syaikh Jami‘ Al-Azhar.
28 Rabiul Akhir, tahun 1380 Hijriyah
19 Oktober 1960
Sekian salinan surat beliau.
Niscaya Bel, Dr. H.C. disertai surat beliau itu sangat mahal harganya dalam jiwa saya di dalam melanjutkan kegiatan menebarkan Islam yang berpangkalan