Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Terjemah Fiqh Zakat - Yusuf Qaradhawi- Detail Buku
Halaman Ke : 44
Jumlah yang dimuat : 200

semakin kaya. Mereka berteriak-teriak” Binasalah dan matikan Orang- orang banyak itu kelaparan, bila mereka tidak sanggup pergi ke medan perang!” Dan setelah kekaisaran Rumawi hancur digantikan oleh kerajaan- kerajaan Eropah, nasib orang-orang miskin semakin jelek. Mereka di” mana pun dijual bersama tanah milik mereka seperti binatang.”! Demikianlah kondisi dan posisi orang-orang miskin dan orang-orang kaya pada abad-abad yang lalu. Lalu apakah yang telah diperbuat agama- agama untuk memperbaiki kondisi itu dan mempersempit jurang pemisah antara mereka dengan orang-orang kaya tersebut? Perhatian Agama-agama terhadap Orang-orang Miskin: Pada dasarnya semua agama, bahkan agama-agama ciptaan manusia yang tidak mengenal hubungan dengan kitab suci yang berasal dari langit (Samawi), tidak kurang perhatiannya pada segi sosial yang tanpa segi ini persaudaraan dan kehidupan yang sentosa tidak mungkin terwujud. Demikianlah di lembah Eufrat — Tigris 4000 s.m. kita menemukan Hammurabi, seorang yang buat pertama kalinya menyusun peraturan- peraturan tertulis yang masih dapat kita baca sekarang, berkata, bahwa Tuhan mengirimnya ke dunia ini untuk mencegah orang-orang kaya bertindak sewenang-wenang terhadap orang-orang lemah, membimbing manusia, serta menciptakan kemakmuran buat umat manusia. Dan beribu-ribu tahun sebelum masehi orang-orang Mesir kuno selalu merasa menyandang tugas agama sehingga mengatakan, “Orang lapar kuberi roti. orang yang tidak berpakaian kuberi pakaian, kubimbing kedua tangan orang-orang yang tidak mampu berjalan ke seberang, dan aku adalah ayah bagi anak-anak yatim, suami bagi janda-janda dan tempat menyelamatkan diri bagi orang-orang yang ditimpa hujan badai.? . Perhatian Agama-agama Langit (Samawi) Agama-agama langitlah sesungguhnya yang lebih kuat dan lebih dalam dampak seruannya daripada buah fikiran filsafat, agama ciptaan, dan ajaran apa pun dalam melindungi orang-orang miskin dan lemah. Dan saya tidak mungkin membayangkan seruan Nabi-nabi tidak berisi segi ke- manusiaan yang oleh Ouran dinamakan, “Zakat'


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?