Allah menggagalkan tipu daya orang-orang yang ingin menyesatkan, menguatkan Islam dan agama ini melalui Al-Qur’an. Dengan petunjuk-Nya, jalan Islam menjadi jelas, cahayanya bersinar terang, dan keberkahannya meluas. Hikmah Al-Qur’an bersinar di atas risalah terakhir yang dibawa oleh sang Rasul, sang pembimbing menuju petunjuk, penghapus kesulitan, penyampai hikmah, dan yang diutus dengan rahmat. Melalui beliau, Allah mengibarkan panji kebenaran, menghidupkan tanda-tanda kejujuran, menghancurkan kebatilan serta menghapus jejaknya, menumpas kemusyrikan, dan meruntuhkan tonggaknya.
Dengan bukti-bukti nyata yang dikandung Al-Qur’an, beliau terus membantah kebatilan kaum musyrik hingga agama ini ditegakkan dengan kokoh dan keraguan para kaum ateis dimusnahkan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat kepada Nabi Muhammad, shalawat yang tiada henti, serta berkah yang tidak terputus, juga kepada keluarga dan para sahabatnya yang dipilih dan dimuliakan oleh Allah. Semoga Allah mencurahkan salam yang berlimpah kepada mereka.
Setelah itu,
Ilmu-ilmu Al-Qur’an sungguh luas dan cabang-cabangnya begitu banyak, hingga kata-kata tidak akan mampu menjelaskannya seluruhnya, bahkan jika telah mencapai puncaknya. Meski demikian, saya, dengan pujian kepada Allah, telah menyusun beberapa karya yang mencakup sebagian besar cabang ilmu ini. Karya-karya tersebut memuat banyak inti sari dan manfaatnya cukup memadai bagi mereka yang ingin mempelajarinya. Dengan karya-karya ini, seseorang dapat merasa cukup tanpa harus mencari dari kitab-kitab lainnya, karena telah mencakup bagian-bagian pentingnya secara terperinci dan menyampaikan kepada pembaca dengan baik.
Namun, minat terhadap ilmu-ilmu Al-Qur’an dewasa ini mengalami penurunan yang tidak wajar, dan upaya untuk membangkitkannya kembali sering kali menemui kegagalan. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk memberikan manfaat kepada para pemula dalam ilmu-ilmu Al-Qur’an dengan menjelaskan sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Ilmu ini adalah salah satu yang paling penting untuk diketahui dan menjadi prioritas untuk dipelajari, karena tanpa memahami sebab turunnya ayat, seseorang tidak akan mampu mengetahui maksud ayat tersebut dan arah petunjuknya.
Tidak diperbolehkan berbicara tentang sebab-sebab turunnya ayat kecuali dengan riwayat yang shahih dan didengar langsung dari mereka yang menyaksikan turunnya wahyu, mengetahui sebab-sebabnya, dan bersungguh-sungguh dalam mencarinya. Syariat telah memberikan peringatan keras kepada orang-orang bodoh yang berbuat salah dalam ilmu ini, bahwa mereka akan menghadapi neraka.
Telah memberitahukan kepada kami Abu Ibrahim Isma’il bin Ibrahim al-Wa’izh, ia berkata: Telah memberitahukan kepada kami Abu al-Husain Muhammad bin Ahmad bin Hamid al-‘Aththar, ia berkata: Telah meriwayatkan kepada kami Ahmad bin al-Hasan bin ‘Abd al-Jabbar, ia berkata: Telah meriwayatkan kepada kami Laits bin Hammad, ia berkata: Telah meriwayatkan kepada kami Abu ‘Awanah, dari ‘Abd al-A‘la, dari Sa‘id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
"Hati-hatilah kalian dari menyampaikan hadits dariku kecuali yang kalian ketahui. Karena siapa saja yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia bersiap-siap menempati tempat duduknya di neraka. Dan siapa saja yang berdusta atas Al-Qur’an tanpa ilmu, maka hendaklah ia bersiap-siap menempati tempat duduknya di neraka."
Para salafus shalih yang telah berlalu, semoga Allah merahmati mereka, adalah orang-orang yang sangat berhati-hati dalam berbicara tentang sebab turunnya suatu ayat.