Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Tafsir al Mishbah Jilid 1- Detail Buku
Halaman Ke : 29
Jumlah yang dimuat : 623

Kak Surah al-Fitihah (1) i Nan Ga” surah Iqra? merupakan wahyu pertama sedemikian kuat dan banyak sehingga riwayat lain tidak wajar menggugurkannya. Salah seorang ulama yang berpendapat bahwa al-Fatihah adalah wahyu pertama — yang diterima Nabi Muhammad saw. bahkan sebelum Igra' Bismi Rabbika — adalah Syekh Muhammad Abduh. Alasan yang dikemukakannya antara lain sebuah riwayat yang nilainya tidak shahih (mursal) yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi, di samping argumen logika. Kesimpulan dalil ini adalah bahwa: Ada Sunnah/kebiasaan Allah baik menyangkut penciptaan maupun dalam penetapan hukum, yaitu memulainya secara umum dan global, baru kemudian disusul dengan rincian secara bertahap. Menurut Abduh, surah al-Fatihah dalam kedudukannya sebagai wahyu pertama, atau keberadaannya pada awal al-Gur'an — menurut hemat penulis — merupakan penerapan Sunnah tersebut. Al-Qur'an turun menguraikan persoalanpersoalan 1) Tauhid, 2) Janji dan ancaman, 3) Ibadah yang menghidupkan tauhid, 4) Penjelasan tentang jalan kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan cara mencapainya serta 5) Pemberitaan atau kisah generasi terdahulu. Kelima pokok persoalan di atas, tercermin dalam ketujuh ayat surah al-Fatihah. Tauhid pada ayat kedua dan kelima; janji dan ancaman pada ayat pertama, ketiga dan ketujuh, ibadah juga pada ayat kelima dan ketujuh, sedang sejarah masa lampau diisyaratkan oleh ayat terakhir. Alasan Abduh ini tidak diterima oleh mayoritas ulama, kendati ada yang berusaha mengkompromikannya dengan mengatakan bahwa surah al-Fatihah adalah wahyu pertama dalam bentuk satu surah yang turun secara sempurna, sedang Iqra’ (surah al-'Alag) adalah wahyu pertama secara mutlak, walau ketika turunnya baru terdiri dari lima ayat. Seperti diketahui, surah Iqra’ terdiri dari sembilan belas ayat. Uraian Abduh yang berdasarkan logika di atas tetap dapat diterima, tetapi bukan dalam konteks membuktikan turunnya al-Fatihah mendahului Iqra', tetapi dalam rangka membuktikan kedudukan al-Fatihah sebagai Ummul Qur'an atau untuk menjelaskan mengapa surah al-Fatihah diletakkan pada awal al-Qur'an. Menetapkan sabab nugil atau masa turunnya ayat haruslah berdasarkan data sejarah yang antara lain berupa informasi yang shahih. Nalar dalam hal ini tidak berperanan kecuali dalam melakukan penilaian terhadap data dan informasi itu. Mengabaikan informasi yang kuat atau riwayat yang shahih dan mengambil riwayat yang dhaif, walau dengan


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?