Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Terjemah Fiqh Zakat - Yusuf Qaradhawi - Detail Buku
Halaman Ke : 151
Jumlah yang dimuat : 201
« Sebelumnya Halaman 151 dari 201 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text
Belum ada teks Arab untuk halaman ini.
Bahasa Indonesia Translation

barang-barang mewah sebagai kebutuhan dan setiap kebutuhan berarti primer. Oleh karena itu setiap yang diinginkan oleh manusia tidaklah bisa disebut sebagai kebutuhan rutin, karena manusia sekalipun sudah mem- punyai dua gunung emas akan tetap mencari tambahan segunung lagi. Tetapi yang dimaksud dengan kebutuhan-kebutuhan rutin adalah sesuatu” yang tak dapat tidak mesti ada untuk ketahanan hidupnya, seperti makanan, pakaian, minuman, perumahan, dan alat-alat yang diperlukan untuk itu seperti buku-buku ilmu pengetahuan dan keterampilan serta alat-alat kerja dan lain-lain. Ulama-ulama Hanafi memberikan tafsiran ilmiah dan jelas tentang apa yang dimaksud dengan kebutuhan rutin. Yaitu sesuatu yang betul- betul perlu untuk kelestarian hidup, seperti belanja sehari-hari, rumah kediaman, senjata-senjata untuk mempertahankan diri, atau pakaian yang diperlukan untuk melindungi tubuh dari panas dan dingin. Atau yang termasuk kebutuhan primer, seperti hutang oleh karena orang yang berhutang perlu membayar hutangnya itu dengan sesuatu yang dipunyai- nya sekalipun sampai senisab guna dibayarkan untuk melepaskan diri dari keterikatan yang merupakan kehancuran, demikian juga peralatan kerja, perabot rumah tangga, hewan tunggangan, dan buku-buku ilmu penge- tahuan untuk kepentingan keluarga, karena kebodohan menurut mereka sama dengan kehancuran. Oleh karena itu apabila seseorang memiliki sejumlah uang yang perlu dibelanjakannya untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan di atas, maka ia berarti tidak mempunyai apa-apa, sama hukumnya dengan air yang harus diberikan kepada seorang yang haus sama artinya dengan tidak ada, yang oleh karena itu orang itu boleh bertayammum.! Sesuatu yang menarik yang perlu kita catat dan hargai dari para ulama kita adalah bahwa mereka menilai ilmu pengetahuan itu sama dengan kehidupan dan kebodohan itu sama dengan ajal dan kehancuran.. Keperluan untuk memerangi kebodohan bagi mereka sama dengan kebutuhan primer seperti makanan pokok untuk menghilangkan perasaan lapar dan pakaian untuk menjaga tubuh dari telanjang dan penyakit. Serta pandangan mereka bahwa kemerdekaan itu adalah kehidupan dan keterikatan dan sangkut-paut dengan orang lain sama dengan kehancuran. Dan yang terpenting yang dapat kita lihat di sini adalah bahwa kebutuhan rutin manusia itu berubah-ubah dan berkembang sesuai dengan perubahan zaman, situasi, dan kondisi setempat. Kita sebaiknya me- nyerahkan persoalan itu kepada penilaian para ahli dan ketetapan yang berwenang. Dan yang menjadi tekanan di sini adalah kebutuhan-kebu-


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 151 dari 201 Berikutnya » Daftar Isi