Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
yang mengerti benar tentang masalah ini, katanya' menunjuk ucapan Abu Bakr, “Saya tidak memisah-misahkan dua hal yang disatukan sendiri oleh Allah!” c. Di dalam surat itu juga Allah mengomentari orang-orang yang suka menyemarakkan mesjid-mesjid, yang merupakan orang-orang yang” mendapat restunya: Sungguh, yang menyemarakkan mesjid-mesjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, mendirikan salat, membayar zakat, dan tiada takut kepada siapa-siapa kecuali Allah. Merekalah yang diharapkan masuk golongan orang-orang yang beroleh bimbingan.? Dengan demikian mereka belum bisa memperoleh restu Allah itu, sekalipun mereka menyemarakkan mesjid-mesjidNya, sebelum mereka beriman, mendirikan salat, dan membayar zakat. d. Di dalam surat itu juga Allah mengancam penimbun-penimbun emas dan perak yang tidak mengeluarkan hak Allah. FirmanNya: uu.'.. F' a3 ro—bhns:id H-—;wro-b_f—*p» H' « r;_u»: “Orang-orang yang menimbun emas dan perak dan tidak mnmah_ kannya di jalan Allah, peringatkanlah mereka tentang azab yang pedih. Pada hari emas dan perak dipanaskan dalam api neraka, lalu dibakar dengannya dahi-dahi mereka, rusuk-rusuk, dan punggung, dan dikatakan kepada mereka, “Inilah kekayaan yang kalian timbun dahulu, rasakanlah oleh kalian kekayaan yang kalian simpan itu." Para ulama mengatakan bahwa ancaman di sini memang berat oleh karena sifat Kikir manusia. Tetapi jika mereka takut pada ancaman yang berat itu, mereka tentu akan segera patuh pada perintah Allah. e. Dalam surat itu juga terdapat penjelasan tentang Orang-orang dan sasaran-sasaran penerima zakat, yaitu shadagah. Penjelasan ini me- rupakan tampikan buat Orang-orang rakus yang ludahnya meleleh melihat kekayaan zakat tanpa hak. Allah berfirman: HlGka 5EAI S3 153 I_,leg“ …A.i.uh,; JAJH“!