UNRWA: Seluruh Pasokan Kebutuhan Pokok di Gaza Hampir Habis
Pasokan Kebutuhan Pokok di Gaza hampir habis, demikian dikabarkan oleh Badan PBB untuk Bantuan dan Pekerjaan Pengungsi Palestina (UNRWA)
rezaervani.com – Badan PBB untuk Bantuan dan Pekerjaan Pengungsi Palestina (UNRWA) kembali mengeluarkan peringatan keras terkait ancaman kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza akibat blokade ketat yang diberlakukan oleh Penjajah Israel, bersamaan dengan agresi militer yang telah berlangsung selama 18 bulan terakhir.
Dalam pernyataan resminya di platform X pada Sabtu (13/4), UNRWA menyampaikan bahwa seluruh pasokan kebutuhan pokok di Jalur Gaza hampir habis. Kondisi ini membuat bayi dan anak-anak harus tidur dalam keadaan lapar.
UNRWA menegaskan bahwa setelah enam pekan blokade total oleh Penjajah Israel, persediaan pangan di Gaza nyaris habis. Banyak toko roti telah tutup, sementara kelaparan semakin meluas di seluruh wilayah.
Lembaga tersebut — yang selama ini menjadi sasaran serangan dan upaya pelemahan oleh Penjajah Israel dan mengalami tekanan dari Amerika Serikat — menekankan bahwa diperlukan tindakan segera untuk mencegah krisis kemanusiaan ini semakin memburuk.
Saat ini, lebih dari dua juta penduduk Jalur Gaza hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan di tengah gempuran serangan militer dan upaya penggiringan kelaparan secara sengaja oleh penjajah.
Pada Jumat (12/4) kemarin, UNRWA juga melaporkan bahwa diperkirakan sekitar 400 ribu warga Gaza telah mengungsi dalam beberapa pekan terakhir, menyusul runtuhnya kesepakatan gencatan senjata sekitar tiga pekan lalu. Kondisi ini semakin memperbesar kebutuhan akan bantuan kemanusiaan yang hingga kini masih sangat minim dan sulit didapatkan.
Penjajah Israel Semakin Ekstrem, PBB: Dunia Menyaksikan Kehancuran Kehidupan di Gaza
Para pakar Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pernyataan bersama pekan lalu menyatakan bahwa dunia saat ini sedang menyaksikan kehancuran total kehidupan penduduk Gaza, akibat serangan udara Penjajah Israel yang terus berlanjut dan hilangnya sarana untuk bertahan hidup. Hal ini, menurut mereka, menunjukkan sikap pengabaian total terhadap nyawa manusia.
Para pakar tersebut menegaskan bahwa PBB kini sudah tidak mampu lagi menjamin keselamatan tim-tim kemanusiaan mereka di lapangan, di Jalur Gaza. Mereka mengungkapkan bahwa jumlah pekerja kemanusiaan yang terbunuh akibat genosida yang dilakukan Penjajah Israel di Gaza telah mencapai angka yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam pernyataannya, para pakar menambahkan bahwa kebijakan-kebijakan Penjajah Israel telah menjadi semakin ekstrem dibandingkan dengan sebelumnya, sejak dimulainya agresi brutal pada 7 Oktober 2023, seiring dengan peningkatan eskalasi aksi genosida di Jalur Gaza.
Dengan dukungan penuh dan tanpa syarat dari Amerika Serikat, Penjajah Israel sejak 7 Oktober 2023 telah melakukan aksi genosida di Gaza, yang telah menyebabkan gugurnya syahid dan luka-luka lebih dari 166.000 warga Palestina — mayoritas di antaranya adalah anak-anak dan perempuan — serta lebih dari 11.000 orang masih dinyatakan hilang.
Sumber : UNRWA