المالية الإسرائيلية: حرب غزة كبدتنا أكثر من ٣٤ مليار دولار
Kementerian Keuangan Israel : Perang Gaza Membebani Lebih dari 34 Miliar Dolar
Perang Gaza Membebani Lebih dari 34 Miliar Dolar demikian diungkapkan oleh Menteri Keuangan Zionis
rezaervani.com – Kementerian Keuangan Israel menyatakan bahwa Israel menanggung hingga 125 miliar syikal (34,09 miliar dolar AS) sejak dimulainya perang terhadap Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa Israel mencatat defisit anggaran sebesar 19,2 miliar syikal (5,2 miliar dolar AS) pada Desember lalu, seraya menunjukkan peningkatan belanja untuk membiayai perang di Gaza dan Lebanon.
Angka-angka tersebut tampaknya merupakan biaya langsung perang tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan di Israel. Dua hari lalu, harian ekonomi Israel “Calcalist” menyebut biaya perang di Jalur Gaza mencapai sekitar 250 miliar syikal (67,57 miliar dolar AS) hingga akhir 2024.
Mengacu pada estimasi Bank Israel, surat kabar itu menjelaskan bahwa jumlah tersebut mencakup “biaya keamanan langsung, belanja sipil dalam jumlah besar, serta kehilangan pendapatan—dan itu pun belum segala sesuatu terhitung.”
Calcalist menyebut biaya tersebut “berat” dan mencerminkan “kegagalan” dalam perang di Jalur Gaza, seraya menjelaskan bahwa hal itu menuntut “peningkatan besar dalam anggaran Kementerian Pertahanan Israel selama dekade mendatang.”
Menurut media tersebut, “anggaran (masa depan) itu mencakup pembelian lebih banyak pesawat, helikopter, pengangkut personel lapis baja, serta persenjataan dan amunisi dalam jumlah besar, di samping investasi pada sumber daya manusia—yakni prajurit Israel itu sendiri.”
Surat kabar itu menambahkan bahwa “kegagalan militer Israel dalam perang di Gaza tidak berhenti pada angka tersebut. Sebelumnya telah terjadi sejumlah kerugian jiwa dan korban luka, ditambah keluarga para korban yang juga terdampak secara moral, bahkan sebagian secara mental.”
Media itu juga menyoroti bahwa “pembahasan mengenai angka-angka perang dan dampaknya muncul bersamaan dengan pembahasan tentang Komite Pemeriksa Anggaran Keamanan dan Pertahanan,” yang di Israel dikenal sebagai “Komite Nagel,” merujuk pada nama ketuanya, Yaakov Nagel.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel melakukan genosida di Gaza yang telah menelan lebih dari 155 ribu korban jiwa dan luka-luka dari kalangan rakyat Palestina—sebagian besar anak-anak dan perempuan—serta lebih dari 11 ribu orang hilang. Semua itu terjadi di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang merenggut nyawa puluhan anak-anak serta lansia, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Pada 30 Mei 2024, surat kabar “Calcalist” menerbitkan sebuah laporan yang memperkirakan biaya perang di Gaza akan mencapai 250 miliar syikal pada tahun 2025.
Media itu juga menyoroti bahwa “pendapatan dari gas alam di Laut Mediterania seharusnya dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan dan Pendidikan, tetapi tampaknya dana tersebut akan dialihkan ke Kementerian Pertahanan Israel.”
Laporan tersebut menjelaskan bahwa Komite “Nagel” merekomendasikan tambahan anggaran untuk Kementerian Pertahanan dalam sepuluh tahun mendatang sebesar 275 miliar syikal (74 miliar dolar), yang berarti penambahan rata-rata 27,5 miliar syikal (7 miliar dolar) setiap tahunnya.
Pada 7 Januari lalu, surat kabar “Jerusalem Post” Israel melaporkan dari temuan komite tersebut adanya “usulan peningkatan anggaran pertahanan hingga 15 miliar syikal per tahun (4,1 miliar dolar) selama lima tahun mendatang.”
Sumber : al Jazeera