سيناريو انهيار إسرائيل
Skenario Runtuhnya Israel (Bagian Pertama)
Penulis : Ahmad Al-Hilah (Penulis dan analis politik asal Palestina)
Artikel Skenario Runtuhnya Israel ini termasuk dalam kategori Analisis Politik Internasional
أصدرت الرابطة الدولية لعلماء الإبادة الجماعية، في الأول من سبتمبر/أيلول الجاري، قرارا ينص على استيفاء المعايير القانونية لإثبات ارتكاب إسرائيل إبادة جماعية في غزة.
Pada 1 September lalu, Asosiasi Internasional Cendekiawan Genosida mengeluarkan keputusan yang menyatakan bahwa Israel telah memenuhi kriteria hukum yang cukup untuk membuktikan bahwa negara itu melakukan genosida di Gaza.
وقد أيد 86% من بين 500 عضو في الرابطة الدولية لعلماء الإبادة الجماعية، القرار الذي ينص على أن “سياسات إسرائيل وأفعالها في غزة، تفي بالتعريف القانوني للإبادة الجماعية المنصوص عليه في المادة الثانية من اتفاقية الأمم المتحدة لمنع جريمة الإبادة الجماعية والمعاقبة عليها (1948)”.
Sebanyak 86 persen dari 500 anggota Asosiasi Internasional Cendekiawan Genosida mendukung keputusan yang menyatakan bahwa “kebijakan dan tindakan Israel di Gaza memenuhi definisi hukum genosida sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 Konvensi PBB tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida (1948).”
ومن المفارقة أن اتفاقية الأمم المتحدة لمنع الإبادة الجماعية، جاءت على خلفية تعرض اليهود للهولوكوست في أوروبا.
Ironisnya, Konvensi PBB tentang Pencegahan Genosida sendiri lahir dari pengalaman tragedi Holocaust yang menimpa orang Yahudi di Eropa.
التوحش وانهيار رواية الضحية
Kebiadaban dan Runtuhnya Narasi Korban
إسرائيل كانت على الدوام بحاجة إلى مبررات أخلاقية لوجودها، تمثلت في رواية “الضحية”، حيث راج القول؛ إن اليهود المضطهدين وضحايا المحرقة يستحقون تعويضا سياسيا ومعنويا في إنشاء دولة لهم، ليس في أوروبا التي اضطهدتهم، ولكن في أرض فلسطين، زعما أنها بلا شعب وأنها الأرض الموعودة لليهود.
Israel sejak awal selalu membutuhkan pembenaran moral bagi keberadaannya, yang diwujudkan dalam narasi “korban.” Narasi ini menyebarkan gagasan bahwa orang Yahudi yang tertindas dan menjadi korban Holocaust berhak memperoleh kompensasi politik dan moral berupa pendirian sebuah negara, bukan di Eropa yang telah menindas mereka, melainkan di tanah Palestina—dengan klaim palsu bahwa tanah itu tidak berpenduduk dan merupakan tanah yang dijanjikan bagi orang Yahudi.
نجحت الماكينة الدعائية الصهيونية في الترويج لإسرائيل، باعتبارها نموذجا إنسانيا متحضرا وامتدادا للحضارة الغربية الراعية والحامية لحقوق الإنسان، في وسط منطقة جرى شيطنتها وتصوير شعوبها بأنها إرهابية متطرفة.
Mesin propaganda Zionis berhasil menjual citra Israel sebagai model kemanusiaan yang beradab dan sebagai perpanjangan dari peradaban Barat yang melindungi hak asasi manusia, di tengah kawasan yang digambarkan secara negatif sebagai sarang terorisme dan ekstremisme.
بناء الصورة و”الوعي” في العقل الغربي غير الرسمي، استغرق عقودا من العمل الدؤوب حتى نجح بطريقة مذهلة استطاعت أن تُخفي جوهر الصراع، وحقيقة إسرائيل كمشروع استعماري.
Pembangunan citra dan “kesadaran” di benak masyarakat Barat nonresmi berlangsung selama puluhan tahun dengan kerja keras, hingga berhasil menyembunyikan hakikat konflik serta kenyataan bahwa Israel adalah proyek kolonial.
لكن ذلك البناء الضخم من الدعاية انهار بطريقة دراماتيكية مذهلة أيضا، لأنه بُني على الكذب والغش، فما إن اكتشف العالم المضلَل حقيقة إسرائيل المتوحشة حتى انتفض رافضا الاحتلال والإبادة الجماعية التي يرتكبها أحفاد من تعرضوا للإبادة.
Namun bangunan besar propaganda itu juga runtuh secara dramatis dan mencengangkan, karena dibangun di atas kebohongan dan manipulasi. Begitu dunia yang terpedaya menyadari hakikat kebiadaban Israel, mereka bangkit menolak pendudukan dan genosida yang dilakukan oleh keturunan orang-orang yang dahulu menjadi korban genosida.
لقد سقط القناع عن هذا الكيان المارق المجرم الذي قتل نحو 63 ألف فلسطيني، منهم أكثر من 18 ألف طفل، وجرح أكثر من 160 ألفا، ناهيك عن أكثر من 10 آلاف مفقود، وتدمير مدن بأكملها في قطاع غزة، والمستشفيات والمدارس والجامعات والمساجد والكنائس، علاوة على التجويع الممنهج؛ بمنع الماء، والغذاء، والدواء عن الأطفال والمدنيين العزل.
Topeng pun terlepas dari wajah entitas penjahat ini yang telah membunuh sekitar 63 ribu warga Palestina, termasuk lebih dari 18 ribu anak-anak, melukai lebih dari 160 ribu orang, serta membuat lebih dari 10 ribu orang hilang. Israel juga menghancurkan kota-kota di Jalur Gaza, meratakan rumah sakit, sekolah, universitas, masjid, dan gereja, serta melakukan kelaparan sistematis dengan memutus akses air, makanan, dan obat-obatan bagi anak-anak dan warga sipil tak bersenjata.
أهمية هذه الحقيقة؛ إسرائيل المتوحشة المحتلة لأرض فلسطين، أنها تنزع عنها الشرعية الأخلاقية، فكل فعل أو مشروع سياسي لا يحظى بالشرعية الأخلاقية مصيره الفشل والاندثار، لأنه لن يجد مسوغات البقاء والقبول، فإسرائيل كيان احتلالي طارئ على هذه الأرض، وهي جسم غريب لا يمتّ لهذه المنطقة بصلة، لا من ناحية التاريخ أو الثقافة أو اللغة.
Pentingnya fakta ini adalah bahwa Israel, entitas biadab yang menduduki tanah Palestina, telah kehilangan legitimasi moralnya. Setiap tindakan atau proyek politik yang tidak memiliki legitimasi moral pasti berujung pada kegagalan dan lenyap, karena tidak memiliki alasan untuk tetap eksis maupun diterima. Israel adalah entitas penjajahan yang asing di tanah ini, tubuh yang tidak memiliki keterkaitan dengan kawasan ini baik dari sisi sejarah, budaya, maupun bahasa.
إن انتفاضة شعوب العالم، وخاصة الغربية منها، ضد الاحتلال الإسرائيلي وتوحشه والمطالبة بمحاسبته، تعني أن إسرائيل بدأت تفقد أهم مقومات بقائها وهي الحاضنة الغربية لها.
Kebangkitan rakyat dunia, khususnya masyarakat Barat, yang menentang pendudukan dan kebiadaban Israel serta menuntut akuntabilitas atas kejahatannya, berarti bahwa Israel mulai kehilangan salah satu faktor utama keberadaannya, yakni dukungan dan perlindungan Barat.
وإن كانت الأنظمة الغربية ما زالت تكتفي بإشهار المواقف دون ترجمتها عمليا على أرض الواقع، فهذا الأمر مرشح للتغير التدريجي لصلته بالانتخابات البرلمانية في تلك الدول، لا سيما في ظل رفض الشعوب مواقف حكوماتها الضعيفة، ومطالبتها بمعاقبة إسرائيل على جرائمها.
Meskipun pemerintah-pemerintah Barat sejauh ini hanya sebatas menyuarakan sikap tanpa diwujudkan dalam tindakan nyata, hal ini berpotensi berubah secara bertahap karena berkaitan dengan pemilu parlemen di negara-negara tersebut. Terlebih lagi, masyarakat semakin menolak sikap lemah pemerintah mereka dan menuntut agar Israel dihukum atas kejahatan-kejahatannya.
الحرب تفقد شرعيتها
Perang Kehilangan Legitimasi
في السنة الثانية من الحرب على غزة، وبعد نجاح إسرائيل في توجيه ضربات قوية غير قاتلة ضد حركة حماس، بدأ الشعور بالقلق يتعاظم لدى الرأي العام الإسرائيلي.
Pada tahun kedua perang di Gaza, setelah Israel berhasil melancarkan serangan keras namun tidak mematikan terhadap Hamas, rasa khawatir mulai semakin besar di kalangan opini publik Israel.
الجمهور الإسرائيلي المتعَب توقع أن توقف حكومته الحرب لصالح إطلاق سراح الأسرى لدى حركة حماس والمقاومة الفلسطينية، وأن تعمل على استخلاص العبر، وتعيد ترميم المشهد الإسرائيلي داخليا وخارجيا، بعدما تضررت صورة إسرائيل بقوة في أميركا، وأوروبا، وأستراليا.
Publik Israel yang lelah berharap pemerintah mereka menghentikan perang demi pembebasan tawanan yang ditahan Hamas dan perlawanan Palestina, sekaligus mengambil pelajaran untuk memperbaiki citra Israel di dalam negeri maupun luar negeri, setelah reputasinya anjlok tajam di Amerika, Eropa, dan Australia.
ما زاد قلق الرأي العام الإسرائيلي ونخبه الليبرالية، علاوة على تعاظم الخسائر البشرية (900 جندي وضابط قتيل)، وتأثر الاقتصاد والحياة الاجتماعية لمئات آلاف جنود الاحتياط، هو ازدياد عزلة إسرائيل دوليا وسلبية نظرة الشعوب لها.
Kekhawatiran publik Israel dan elit liberalnya semakin besar bukan hanya karena bertambahnya korban jiwa (900 tentara dan perwira tewas), atau karena dampak ekonomi dan sosial terhadap ratusan ribu pasukan cadangan, tetapi juga akibat meningkatnya isolasi Israel di dunia internasional serta pandangan negatif masyarakat global terhadapnya.
ففي آخر استطلاع للرأي أجرته جامعة هارفارد ومؤسسة هاريس، نهاية أغسطس/آب الماضي، بدا أن 60% من الشباب الأميركي (18-24 سنة)، يفضلون حركة حماس على إسرائيل، ما يعد انقلابا في المشهد.
Dalam survei terbaru yang dilakukan Universitas Harvard dan Harris Poll pada akhir Agustus lalu, sebanyak 60 persen pemuda Amerika (usia 18-24 tahun) menyatakan lebih mendukung Hamas dibanding Israel, sebuah perubahan besar dalam peta opini publik.
قلق الرأي العام الإسرائيلي ونخبه، بدأ يتسرب بدوره إلى قيادة الجيش والأجهزة الأمنية التي تطالب بوقف الحرب والذهاب لاتفاق يُفضي لإطلاق سراح كافة الأسرى لدى حركة حماس، في ظل عبثية الحرب والفشل في تحقيق الأهداف الطوباوية اللاهوتية التي يعتنقها قادة اليمين الصهيوني المتطرف، والمتمثلة بإبادة الشعب الفلسطيني، واحتلال باقي أراضيه.
Kegelisahan publik Israel dan elitnya juga merembes ke pimpinan militer serta lembaga keamanan yang kini mendesak dihentikannya perang dan digelarnya kesepakatan untuk membebaskan seluruh tawanan Hamas, mengingat perang ini dianggap sia-sia dan gagal mencapai tujuan utopis-teologis para pemimpin kanan ekstrem Zionis, yakni melenyapkan rakyat Palestina dan merebut sisa tanah mereka.
وفي هذا السياق، نشر موقع واللا العبري نتائج استطلاع للرأي، 26 أغسطس/آب الماضي، كشف فيه أن 73% من الإسرائيليين مع وقف الحرب، وكذلك 75% من الجنود والضباط يؤيدون وقف الحرب، فيما بلغت نسبة الجنود والضباط الفاقدين حافزية القتال نحو 40%.
Dalam konteks ini, situs berita Israel Walla pada 26 Agustus lalu mempublikasikan hasil survei yang menunjukkan 73 persen warga Israel mendukung penghentian perang, sementara 75 persen tentara dan perwira juga setuju perang dihentikan. Bahkan sekitar 40 persen tentara dan perwira kehilangan motivasi untuk bertempur.
هذا مؤشر مهم على فقدان الحرب شرعيتها الداخلية، كما فقدانها الشرعية الدولية، حيث يطالب العالم إسرائيل بوقف الحرب والإبادة والتجويع للشعب الفلسطيني، ورفع الحصار وإدخال المساعدات، وهو ما عبر عنه التصويت الأخير في مجلس الأمن الدولي نهاية أغسطس/آب 2025، بموافقة 14 دولة، مقابل رفض الولايات المتحدة الأميركية منفردة.
Ini adalah indikator penting bahwa perang telah kehilangan legitimasi internal sekaligus internasional. Dunia kini menuntut Israel menghentikan perang, mengakhiri genosida dan kelaparan terhadap rakyat Palestina, mencabut blokade, serta membuka jalur bantuan kemanusiaan. Hal ini tercermin dari hasil pemungutan suara Dewan Keamanan PBB pada akhir Agustus 2025, yang disetujui 14 negara dengan hanya Amerika Serikat yang menolak.
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : al Jazeera
Semangat terus untuk menginformasikan kebenaran tg palestina , semoga Allah melindungi kita semua