Mesir Lakukan Kontak Diplomatik Intensif Menjelang KTT Darurat di Doha
Mesir Lakukan Kontak Diplomatik Intensif setelah Peristiwa Serangan Zionis ke Qatar kemarin
rezaervani.com – 14 September 2025 – Mesir pada Sabtu mengumumkan serangkaian kontak diplomatik intensif dengan pejabat Arab, Islam, dan kawasan menjelang KTT Darurat Arab-Islam yang akan digelar di Qatar pada Senin. KTT ini akan membahas serangan Israel terbaru di Doha.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Mesir menyebut Menlu Badr Abdelatty telah berdiskusi dengan rekan-rekannya dari Arab Saudi, Turki, dan Pakistan—Faisal bin Farhan, Hakan Fidan, dan Ishaq Dar.
Kontak tersebut, menurut kementerian, dilakukan “dengan latar perkembangan cepat di kawasan dan sebagai bagian dari koordinasi bersama dengan negara-negara regional menjelang KTT Darurat Arab-Islam di Doha.”
Para pejabat itu bertukar pandangan mengenai “cara menghadapi tantangan politik dan keamanan serius yang dihadapi kawasan serta dampak dari perkembangan terbaru.”
Mereka juga menekankan pentingnya melanjutkan koordinasi politik, diplomatik, dan ekonomi guna memperkuat keamanan dan stabilitas di negara-negara Arab dan Islam.
Kementerian menambahkan bahwa para pejabat menyerukan “solidaritas di antara negara-negara Arab dan Islam pada masa kritis ini” serta perlunya menyatukan sikap demi melindungi kepentingan kawasan dan menjamin keamanan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengonfirmasi pada Sabtu bahwa Doha akan menjadi tuan rumah KTT tersebut. Agenda utamanya membahas rancangan resolusi terkait serangan Israel ke Qatar.
Serangan Israel pada Selasa lalu menargetkan pimpinan Hamas di Doha, menewaskan seorang perwira keamanan dalam negeri Qatar dan lima pejabat Hamas.
Hamas memastikan delegasi perundingnya selamat, termasuk pemimpin Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya. Namun, tiga asistennya dan Jihad Labad—kepala kantor al-Hayya—tewas.
Serangan itu terjadi di tengah perundingan mengenai proposal kesepakatan dari Amerika Serikat untuk mengakhiri perang genosida Israel di Gaza, yang sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 64.800 warga Palestina.
Qatar dan Mesir, bersama AS, tetap menjadi mediator utama dalam upaya mencari solusi konflik tersebut.
Sumber: Anadolu Agency