Dua Tentara Israel Tewas dan 8 Terluka akibat Ledakan di Rafah
Walaupun punya perangkat lengkap, tentara Israel kewalahan menghadapi pejuang Palestina. Dilaporkan dua tentara Israel Tewas dan 8 Luka di Rafah Hari ini
rezaervani.com – 18 September 2025 – Sumber militer Israel melaporkan dua tentaranya tewas dan delapan lainnya terluka akibat ledakan bom rakitan di Rafah, selatan Jalur Gaza.
Namun sejumlah media Israel menyebut korban lebih besar: empat tentara tewas dan delapan lainnya luka-luka, sebagian dalam kondisi kritis. Mereka dilaporkan tewas di kawasan selatan Rafah, yang seharusnya dianggap sebagai area aman bagi pasukan Israel.
Menurut situs Israel Hadashot B’Zman, korban tewas terdiri dari seorang komandan kompi, dua perwira, dan sopir mereka.
Di saat bersamaan, Jaringan Berita Al-Quds mengutip kanal-kanal pemukim Israel yang melaporkan adanya serangan jebakan oleh perlawanan Palestina di utara Gaza, dengan kabar adanya korban di pihak militer Israel.
Serangkaian serangan ini meningkatkan kekhawatiran Israel bahwa perlawanan Palestina berupaya menangkap tentara di tengah operasi militer yang sedang berlangsung di Kota Gaza.
Awal bulan ini, empat tentara Israel juga tewas dalam insiden serupa ketika sebuah bom rakitan menghantam tank di Jabalia, utara Gaza. Media Israel menyebut bahan peledak dilemparkan ke arah kru tank, disertai tembakan ke arah komandannya, hingga tank terbakar dan seluruh awaknya tewas.
Gelombang serangan perlawanan ini terjadi di tengah perang genosida yang dilancarkan Israel terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Hingga kini, perang itu menewaskan 65.141 warga Palestina dan melukai 165.925 orang lainnya, mayoritas perempuan dan anak-anak. Selain itu, krisis kelaparan juga merenggut 432 nyawa, termasuk 146 anak.
Sejak 11 Agustus lalu, Israel melancarkan serangan darat di Kota Gaza dari arah permukiman Zeitoun di tenggara. Operasi yang diberi nama “Kereta Gideon 2” itu melibatkan penghancuran rumah dengan robot bermuatan bahan peledak, serangan artileri, tembakan membabi buta, serta pengusiran paksa penduduk.
Sumber: Al Jazeera + Media Israel